Search This Blog

10 April 2016

Warung Kopi - Tempat Ngopi Atau Gaya Hidup?

Warung kopi, istilah yang sekarang banyak diperbincangkan sampai juga dipergunjingkan. Saat ini fungsi warung kopi tidak hanya sebagai tempat untuk ngopi atau makanan khas warung kopi semisal gorengan, jajanan pasar atau minumal khas warung kopi selain kopi ada teh, jahe, susu dll.

Saat ini warung kopi bak jamur di musim hujan, berserakan adanya. Ada yang sebatas warung kopi tradisional dengan hal-hal seperti diatas tadi, ada yang setengah modern dengan ditambahkan beberapa macam turunan jenis ataupun kopi berbagai macam daerah dan racikan. Atau yang sudah ngetrend lagi kopi berbagai macam aneka, macam racikan, ditambah panganan nasional maupun internasional. Sudah gitu ditambah live music. Uedaan po rak??

Padahal kalau kita telusur ke belakang asal muasal warung kopi adalah tahun 1475. Dimana nama warungnya "Kiva Han" yang berlokasi di Constantinopel di Turki (sekarang Istanbul). Sedangkan sekitar tahun 1529, Kopi shop pertama di Eropa didirikan. Mulai dari sini menurutku tren warung kopi menyebar ke pelosok bumi. Dari turki, ke eropa, lalu masuk ke pribumi. Kalau tak kiro-kiro tren ini dibawa kaum londo, untuk menyuplai kopi bagi tentara londo yang mau perang biar gak salah paham (kalau kalimat terakhir murni pemikiran kotorku).

Kalau dulu yang datang ke warung kopi biasanya memang mau ngopi, atau pengen wedang hangat (termasuk teh, jahe dan susu disini). Atau para penghisap-penghisap yang katanya kalau gak ada kopi kurang apdhol.
Namun sekarang yang datang ke warung kopi gak cuma yang pengen ngopi atau nyari temennya hisapan (rokok) tapi yang gak suka kopi atau ikut-ikutan minum kopi. Pokoknya di warung kopi, sambil haha hihi dengan prend atau gebetan. Mau minum kopi atau whisky bisa dipikir nanti.

Kalau dulu nyari warung kopi dengan alunan musik masa kini atau live music bisa setengah mati. Kalau sekarang tengok kanan ada, tengok kiri ada. Tinggal masuk ke mana tempat seperti kata hati. Pesannya kopi, kentang goreng, roti, es krim.

Terkadang, saya yang termasuk anggota dari angkatan muda menuju tua agak sungkan untuk masuk kesini. Biasanya kalau di warung kopi biasa, pesannya standar. Kopi item, ditemani gorengan yang tersaji di atas meja sambil ngisep kretek. Lah, kalau sekarang? Mau pesen kopi item aja kudu nanya dulu mana di daftar menu yang merupakan kopi item. Udah gitu kudu nanya lagi kopinya jenis apa aja, dari daerah mana, pake cangkirnya seberapa, terus setelah dikasih tahu spesifik pesanan serta merta ni mata lihat daftar harga disitu. Tak sadar hati mbatin AASSUU. Kopi kek gini harganya kaya makan nasi padang selengkapnya. Tapi urung mbatin karna bareng ama temen, gengsinya gedein dikit lah, jangan cuma anumu aja yang digedein.

Sambil nunggu pesanan kadang ditanya juga mau pesan apa lagi, mau dijawab pesan mendoan, gedang goreng, bakwan kagak ada. Adanya yang namanya di english-english kan. Secara english ku termasuk 5 besar di kelas (dari bawah) maka harus kutahan untuk pesan dengan bilang: sudah mas bro, masih kenyang. Padahal aku bisa ngira-ngira jawaban dia selain "makasih". Dari raut mukanya dia bilang " Taii, bilang aja kere, alesan bilang kenyang".

Tapi sebenarnya aku juga seneng juga dengan banyaknya warung kopi model gini, jadi aku kudu nyari kesempatan ikut temen yang mau ke warung kopi. Bisa nyari pengalaman menikmati suasana dan rasa kopinya. Dan yang terpenting ditraktir. Karna apapun traktirannya, rasanya uenaaak banget.

Udah ah, mari ngopi dulu. Temanku sudah wa mau njembut, eh. Njemput. Traktiran keberapa di bulan ini. Kalau ada yang mau ditemenin dan mbayarin, aku rela nemenin ngopi. Tenang aja, kagak sama pesen roti maryam, pizza, kentang goreng, donat atau lainnya kok, sueer. Soalnya namanya aja gak ngerti apalagi rasanya.

Silakan kalau mau buka warung kopi, pesen saya harus ada kopi, wedang yang namanya ngEnglish, live music, camilan yang ngEnglish juga, wife (sory, kudunya wifi) dan colokan mripat, eh colokan listrik. Karena sekarang warung kopi gak hanya tempat untuk ngopi saja tapi merupakan Gaya Hidup Masa Kini..

08 April 2016

Tuhan

Tuhan...
Ijinkan kami tetap Berproses
Sampai Engkau memanggil kami
Menuju SorgaMu, semoga

I love u Tuhan