Search This Blog

16 December 2016

Pengalihan ISU atau Pengalihan ASU??

Penggagalan Percobaan pengeboman melalui Bom Bunuh Diri "Pengantin" oleh Densus 88 yang sedianya akan diledakkan di Istana Negara dianggap merupakan pengalihan isu Sidang Penistaan Agama dengan tersangka Ahok. Aku gak habis pikir. Nyawa yang menjadi taruhannya apabila bom jadi meledak di Istana Negara dan menewaskan nyawa-nyawa yang tidak berdosa. Mau dibilang itu Jihad membunuh musuh Allah. Musuh Allah yang mana cuk? Kamu sudah dikasih list musuh-musuh Allah? Emang kalau Bomnya jadi meledak terus yang mati musuh Allah semua? La kalau ada sodara seimanmu yang meregang nyawa akibat "Jihadmu" mereka juga otomatis musuh Allah? Apa Bomnya pinter gitu? Nyari orang yang auto detect musuh Allah? Jancuk lah.

Mbok yo mikir, kalean mau bunuh diri yang katanya "Jihad" itu berefek pada orang lain. Kalau cuma kalean sendiri yang kena gak papa. Ngrakit sendiri, ngebom sendiri lalu tewas sendiri. Sudah gitu di Surga indehoi dengan 72 Bidadadi. Eh, kemarin kan cewek ya yg mau "Jihad". Sama siapa ya. Gak ngerti kalau yg cewek ama siapa. Apa sama kalajengking.

Padahal, kalau mau jujur. Pengalihan isu yang nyata adalah dilema Akhir Tahun bagi sebagian besar Pelaku Jasa Perbankan. Sudah gitu tanggal 25 Desember dan Tahun Baru akan menjadi ajang kuat-kuatan Dalil antara mengucapkan Selamat Natal, Tahun Baru dan Haram Mengucapkannya.

Sudah gitu, diikutin pula oleh para elit penguasa Perbankan (Stake Holder, red) yang harus terus mengingatkan agar Proses Rutin Akhir Tahun tidak terganggu oleh Tanggal 25 Desember atau 1 Januari.

Mbok yo Para Elite itu dan para Pejabat BI dan OJK fokus aja pada penyelesaian Sidang Penistaan Ahok. Dan kalau bisa tanggal 25 Desember sampai 1 Januari dilewatin aja di kalender tahunan. Biar gak usah ribet ribet ngrungokke wong keminter. Tiba-tiba tanggal 10 januari gitu lo. Jadi sebentar lagi langsung gajian.
(Keluhan Subroto, antek Perbankan yang sedang Pusing)

08 December 2016

YANG MENANG HARUS BANGSA INDONESIA


Muhammad Ainun Nadjib
(Tulisan ke-1 dari 10)
Beberapa bulan terakhir ini bangsa Indonesia seperti sedang suntuk bermain togel: 411, 1911, 212, 412, 1012 dan mungkin akan berlanjut ke situasi yang bukan dramatisasi harmoni angka-angka, malah mungkin benturan antara angka dengan angka.
Mungkin bangsa Indonesia sedang mencari dirinya sendiri. Sedang melacak kembali siapa sebenarnya mereka, dari berbagai view nilai, konteks, titik berat, gravitasi eksistensi dan pemetaan sejarah, cara pandang, sisi pandang, sudut pandang, jarak pandang, bahkan resolusi pandang. Masing-masing kelompok merasa apa yang dilakukannya adalah kebenaran. Masing-masing golongan meyakini bahwa merekalah gravitasi nasionalisme Indonesia, wajah merekalah yang benar-benar Bhinneka Tunggal Ika. Dan sesama massa yang meneriakkan “NKRI harga mati” akan bertabrakan. Yang memekikkan “Allahu Akbar” mengepalkan tinju ke massa di seberang yang juga memekikkan “Allahu Akbar”.
Pada mulanya, setiap pergerakan, setiap peristiwa, unjuk eksistensi, perjuangan dan jihad, berderap dengan tema “benar atau salah” dan atau “baik atau buruk”. Setibanya di jalanan dan lapangan, titik berat tematik bergeser menjadi “kalah atau menang”. Lapangan dan jalanan juga ikut menjelma jadi Padang Kurusetra. Hanya saja Bharata Yudha belum akan berlangsung, karena Arjuna sedang berdebat dengan Prabu Krisna, sais kereta perangnya. Sementara Adipati Karna sudah mantap dan sejak jauh sebelumnya sudah menguasai medan perang, secara teritorial, stok mesiu, gelar dan strategi perang, maupun kelimpahan dapur umumnya.
Sedangkan Panglima Drestajumena masih sibuk menoleh ke kanan ke kiri, ke depan dan ke belakang, merasakan ke mana angin bertiup. Adapun para Punakawan, Semar Gareng Petruk Bagong duduk bersila bercengkerama di gelaran tikar awan di angkasa, bersama Wisanggeni (Wasi’un Ghoniyyun) yang dilarang ikut perang. Terkadang Ontoseno juga muncul dari bawah tanah ikut nimbrung. Terkadang mereka menangis bersama, gero-gero menangisi “Ibu Pertiwi sudah tidak berkenan mengayomi lagi”. Di saat lain mereka tertawa terpingkal-pingkal: “Pemerintah kok merasa Negara. Pedang kok dipakai mencangkul. Keris kok dilecehkan….”. Negara tanpa kaji (presisi), Bangsa kehilangan aji (harga diri), Satria sirna nyali (keberanian revolusi).
Mudah-mudahan tidak terlalu jauh simbolisme dalam tulisan ini. Saya yakin semua memiliki daya assosiasi, proyeksi dan identifikasi dari perumpamaan-perumpamaan ini ke peta fakta kenegaraan dan kebangsaan yang sedang sangat nyata mengepung kita.
411, 1911, 212, 412, 1012 dan berikut-berikutnya adalah saling-silang atau silang sengkarut bias dan dispresisi. Di arena yang sangat gaduh itu terdengar suara-suara berseliweran tantang menantang, kutuk mengutuk yang disamarkan, serta kebencian dan permusuhan yang dieufemisasikan.
Kata-kata kebenaran dan kepahlawanan diteriakkan oleh semua dan masing-masing. Semua berkata sama, tetapi produknya bukan “benere bebarengan” (benarnya bareng-bareng, benarnya semua orang, kebenaran kolektif koordinatif), melainkan “benere dhewe” (benarnya sendiri-sendiri
), sehingga semua pihak terdesak mundur ke belakang, menjauh dari “bener sing sejati” (benar yang sejati): misalnya “yang menang harus Bangsa Indonesia”.
Ada yang sangat meyakini “benar atau salah” dan “baik atau buruk” tanpa sadar bahwa langkahnya adalah “kalah atau menang”. Yang sadar bahwa gerakannya adalah “kalah atau menang”, tidak lengkap juga pemahamannya pada momentum-moment
um dan konteks mikro atau makronya: tidak punya presisai apakah ia sedang menang atau kalah, sedang mulia ataukah hina, seharusnya malu ataukah bangga, semestinya rendah hati ataukah jumawa. Masing-masing nggembol potensi dan kadar “mbegugug ngutowaton”( pokoknya saya yang pasti benar) serta “adigang adigung adiguna” (menerjang, menaklukkan, menguasai).
Secara sederhana bangsa Indonesia, sebagai warganegara, sebagai rakyat maupun sebagai manusia, sedang diaduk-aduk oleh lipatan-lipatan masalah, krusialitas dan khaos nilai, tikungan dan telikungan pemaknaan atas segala sesuatu yang berlangsung. Tidak mengerti beda antara hemat dengan pelit. Antara konsisten dengan tidak move-on. Antara istiqamah dengan kepala batu. Antara kebenaran Quran dengan relativitas tafsirnya. Antara ramah tamah dengan taktik penipuan. Antara sopan santun dengan penjebakan. Antara blusukan dengan penaklukan. Antara Malaikat dengan Iblis. Karena Malaikat tidak punya keperluan untuk menyamar jadi Iblis. Sedangkan Iblis sangat tekun mempelajari teknik perilaku, strategi komunikasi, hingga performa dan pencitraan, yang tujuannya membuat manusia menyangka ia adalah Malaikat.
Bahkan para pemimpin ketika berkata dan berbuat, tidak recheck apakah yang diekspresikannya itu nasionalisme Indonesia, ataukah garis tugas korpsnya, kepentingan golongannya, kenyamanan jalan kariernya, ataukah nafsu pribadinya. Yang paling bencana adalah kalau ada pemimpin yang “tidak mengerti dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti”, karena ia hanya digerakkan oleh Siluman yang sangat mengerti, dan mengerti bahwa mereka mengerti. Padahal harapan rakyat minimal ada pemimpin yang “tidak mengerti tapi mengerti bahwa ia tidak mengerti”. Atau mending “yang mengerti tapi tidak mengerti bahwa ia mengerti”. Syukur yang “mengerti dan mengerti bahwa ia mengerti”.

Di poskan di FB oleh : Merchandise Maiyah

20 November 2016

Cerita Penuh Hikmah.


Pada suatu saat ada seorang pengembara yang sedang mencari arti ilmu sejati. Bertemulah dia dengan seorang tua renta yang sedang memotong kayu.

Berceritalah sang pengembara akan pencarian ilmu sejati tersebut. Maka mulailah cerita penuh HIKMAH ini.

HIKMAH
HIKMAH   HIKMAH   HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH  HIKMAH  HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH  HIKMAH  HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH
HIKMAH....

Sungguh luar biasa cerita HIKMAH dari sang Tua Renta tersebut. Semoga kita bisa mengambil beberapa HIKMAH tsb. Stoknya banyak banget kok.

Keep Smile..... Jing tok jing tok jing tok jing.

Dunia Maya, Dunia Penuh Intrik Luar Biasa


SUBAHANALLAH... Telah ditemukan Lele yang keluar sendiri dari bawah jalan raya.

Jutaan Lele tiba-tiba keluar dari dalam tanah. Ajaib. Sebarkan apabila engkau ingin mendapat Surga.

Truk pengangkut ikan lele kecelakaan sehingga ribuan ikan lele muatannya berserakan di jalan raya.

Kira-kira nih. Dikira-kira aja. Dari ketiga judul diatas yang akan mendapatkan banyak share dan ucapan doa yang mana?
Kalau masih bingung, kira-kira judul mana yang mendapat share leboh sedikit? Lebih mudah menjawabnya kan?

Jangan jengkol dulu, eh. Dongkol. Itulah realita media sosial atau media daring saat ini. Dimana terkadang Judul artikel dengan isi artikel berbanding terbalik. Bisa juga tidak ada hubungannya. Kenapa bisa begini? Bisa jadi, dan kemungkinannya sangatlah besar pembuat artikel ingin diserbu pengunjung, traffic website nya melonjak atau ingin dibagikan sebanyak-banyaknya dan menjadi viral.

Kalau cuma agar websitenya melonjak pengunjungnya saya pikir tidak terlalu masalah. Kalau niat utamanya adalah untuk memberikan informasi palsu (HOAX) akan menjadi sebuah bahaya, atau bisa juga disebut kejahatan.
Realita ini dibantu dengan kebiasaan masyarakat internwt saat ini yang malas membaca isi artikel secara utuh dan memahami konteks si pembuat artikel (berita). Jadi, setelah membaca judul (yg biasanya bombastis) langaung serta merta klik share, ketik amin.
Apabila diberitahu tentang info yang lebih valid akan artikel tersebut sudah marah duluan, bilang tidak bisa mempercayai artikel yang bombastis tersebut (biasanya sih dengan bumbu agama). Bukannya mendengarkan argumen lawan bicara, membaca yg lebih jelas dan mencari info terkait yang lebih terpercaya. Kan perot to. Eh, Repot.

Agar lebih memahami hal ini, aku kasih contoh lebih enak. Yg gak usah intelek-intelek gitu. Yang penting kamu paham ya dek.
Contoh 1.
Mbah Barjo kedapatan keluar rumah membawa pisau, tetangga kampung was was

Contoh 2.
Orang tua pembuat onar, suka membawa pisau kemana-mana

Contoh 3.
Setiap pagi hari, Mbah Barjo pergi ke kebunnya untuk memanen hasil bumi untuk kebutuhan sehari-harinya

Dari contoh diatas sudah ada pandangan maksudku dek? Bisa jadi foto yang ditampilkan sama tapi keterangan artikel yang berbeda, jauh bahkan.

Semoga kamu kamu kalau baca artikel daei internet dibaca duku ya. Judul dan isinya juga dibaca, jangan langsung share share aja. Ngising-ngisingi aku aja. Udah, gitu aja. Aku mau BOKER dulu

23 October 2016

Khasiat Minum Kopi Hitam



Minum secangkir kopi hitam yang panas beserta camilannya disajikan saat hujan turun alangkah enaknya. Mau pahit, atau manis tetaplah enak.
Sebenarnya gak harus pas hujan turun sih, cuma biar analoginya tambah syahdu. Ah, Fak.

Banyak penelitian tentang manfaat maupun keburukan kopi. Karena saya termasuk penikmat kopi, maka artikel ini khusus memuat manfaat minum kopi.

Tanaman kopi awalnya hanya ada di Benua Afrika. Saat awal ditemukannya tidak sengaja saat penggembala kambing heram, eh, heran. Heran karena kambing-kambingnya mempunyai jangka waktu mata melek lebih lama dari biasanya. Mereka (kok mereka sih, kambing-kambing maksudnya) masih pecicilan matanya. Padahal sudah waktunya memejamkan mata sejenak untuk dapat menghadapi kenyataan esok hari. Eh.

Si penggembala mencari alasan atas itu semua. Dia melakukan investigasi mendalam. Akhirnya ditemukanlah kalau kambing-kambing itu melek lebih lama karena memakan sejenis biji mirip beri. Karena penasaran apakah biji tersebut juga berefek terhadap manusia, maka si penggembala tersebut melakukan riset. Dengan harapan apabila bisa berefek kepada manusia maka akan digunakannya sebagai sajian saat malam perenungan atas nasibnya. Aargghh. Fak.

Kenapa bisa tersebar sampai ke eropa, amerika dan asia (khususnya Indonesia dengan kopi luwak dan kopi ijennya yang terkenal)?
Jadi gini mblo. Awalnya seperti aku sampaikan diatas, hingga akhirnya sampai ke tanah arab dan banyak dikonsumsi oleh umat muslim sebagai minuman pendamping saat ibadah malam hari. Dari sini biji kopi menyebar ke belahan dunia lain sampai akhirnya ada di toples rumah anda.

Proses pembuatan kopi sebenarnya secara garis besar haluan negara (GBHN) sama. Dari biji kopi yang sudah matang, lantas dikeringkan, apabila sudah kering di sangrai lalu ditumbuk menjadi bubuk kopi. Bisa juga dicampur dengan bahan-bahan lain sesuai selera pembuatnya. Bubuk kopi inilah yang akan digunakan menjadi minuman kopi.

Saat ini banyak dijual bubuk kopi yang audah menjadi sachet (biasanya pabrikan) atau bubuk kopi rumahan dimana pengepakannya (kadang) ala kadarnya tapi tetap menjunjung tinggi asas kualitas adalah yang UTAMA. Ciee.

Sudah tahu kan alur proses pembuatan biji kopi menjadi bubuk kopi dan tinggal menakar bubuk kopi ditambah gula untuk menjadi teman kesendirianmu?

Sekarang aku sampaikan manfaat, khasiat minum kopi
1. Menyegarkan suasana pagi hari.
Kopi panas apabila diminum saat pagi hari akan membuat segar badan dan mata melolok, sehingga ngantuk sementara tamasya. Tapi kudu sarapan dulu yah.
2. Mengakrabkan pertemanan.
Kopi saat ini tidak hanya dipakai saat malama hari atau pagi hari menjelang beraktifitas. Saat ini sudah bisa dinikmati kapan saja. Baik sendirian (ini kan kamu mblo), bareng teman, sodara, klien atau hanya santai-santai saja.
3. Menguatkan jantung.
Aku agak lupa artikelnya. Intinya sih apabila tiap hari kita minum 1-3 gelas kopi hitam maka jantung dan hati kita akan sehat. Semoga saja yah. Aku peminum kopi hitam juga soalnya.
4. Senantiasa bersyukur.
Khusus kopi hitam yang pahit, apabila kamu meminumnya, rasakan kepahitam hidupmu gak ada seberapanya dibandingkan rasa kopi hitam mu itu. FAAAAAKKKKK.....
5. Minum kopi itu mengurangi salah paham.
Nah, ini yang seenggaknya paling penting menurutku. Minum kopi hitam bisa mengurangi salah paham. Gimana dasarnya pokoknya kalau aku habisinum kopi pikiran bisa relax, tenang. Jadi ostosmastis mengurangi resiko salah paham. Tul gak mblo?

Itu beberapa khasiat minum kopi. Kalau kurang tambahkan di komentar. Kalau aku berkenan tak tambahkan di artikel.

Sobat Indonesia yang SUPERR. Sudahkan anda minum Yakult Hari Ini??

22 October 2016

Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober



Hari Sabtu ini, 22 oktober 2016 diperingati untuk pertama kalinya sebagai Hari Santri Nasional.

Hari Santri Nasional sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres nomor 22 tahun 2015.

Penetapan Hari Santri Nasional tanggal 22 oktober ini disambut baik oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). PBNU menilai bahwa pemerintah sudah mengakui bahwa santri berperan besar dalam pergerakan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

“Kita mengapresiasi langkah tepat Presiden. Ini merupakan sebuah pengakuan negara terhadap 22 Oktober sebagai hari bersejarah terkait fatwa bela tanah air,” kata Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini

Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober

Mengapa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional ?

hal tersebut merujuk pada peristiwa bersejarah yang membawa bangsa Indoensia meraih kemerdekaan dari para penjajah.

Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 oktober tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA.

KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu“.

Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

Jenderal Mallaby pun tewas dalam pertempuran yang berlangsung 3 hari berturut-turut tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945, ia tewas bersama dengan lebih dari 2000 pasukan inggris yang tewas saat itu.

Hal tersebut membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945, yang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Pahlawan.

Kemerdekaan indonesia memang tidak lepas dari para santri dan ulama, karena memang tak hanya tentara yang berperang melawan penjajah, tercatat banyak ulama dan santri yang ikut berperang untuk mengusir penjaah dari bumi Indonesia.

Itulah mengapa tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Meski termasuk hari nasional namun tanggal 22 oktober tidak merah alias tidak libur.

Tapi hari ini tidak hanya khusus untuk santri saja. Tapi untuk seluruh warga Negara Indonesia. Karena dengan diawali Resolusi Jihad dari Mbah Hasyim, Negara Indonesia Tetap Berdiri. Seperti Dawuh Gus Mus : SANTRI bukan yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlak seperti santri dialah SANTRI.

Untuk Mbah Hasyim Lahul Fatihah...

15 October 2016

Karmila Purba, Cewek Pengendara Motor Istimewa

Karmila Purba Namanya

Cewek Pengendara Motor merupakan hal yang biasa. Apalagi sekarang genre cewek dimanjakan oleh pabrikan sepeda motor dengan adanya sepeda matic. Walaupun dalam kenyataan sehari-hari, pengendara cowok banyak juga yang memakai jenis sepeda ini. Menjadi tidak biasa apabila si cewek merupakan pengendara sebuah sepeda motor di pertunjukan sirkus keliling. Biasa disebut juga TONG SETAN.

Asal mula dinamakan Tong Setan menurut saya pribadi adalah sebutan gampang dari Tong Stand. Dimana pengendara motor beratraksi muter muter arena yang mirip dengan Tong. Mereka menggeber sepeda motornya (selama ini pakai manual kopling tangan) kadang dengan lepas tangan, kaki diangkat, sambil tiduran dll. Kalau gak kuat suara bising saya sarankan jangan ikut melihat Tong Setan ini. Dijamin adrenalin, walaupun cumak nglihat tapi seperti dikocok kocok oleh para pengendara.

Kembali ke pokok pembahasan awal, sangat jarang saya tahu dan menemukan pengendara Tong Setan itu perempuan. Disamping kesan perempuan yang lemah lembut juga Tong Setan membutuhkan nyali dan ketrampilan tingkat tinggi. Pengendara (mungkin) jatuh berkali-kali saat latihan. Soalnya keseimbangan juga sangat penting disini. Gmn si cewek itu latihannya? Saya gak pernah lihat.

Saya lihat berita ini malah dari tayangan inpoTAInment. Yang di wawancara juga artis, yang saya berani taruhan mereka saat ini pun gak pernah tahu apa itu TONG SETAN. Tapi kok di wawancara dimintai pendapat terkait itu.

Saya merasa Artis saat ini sedang kalah populer dengan berita terkait PilGub DKI dimana ada salah satu Cagub Non Muslim. Walaupun berstatus petahana. Gak usah saya sebut namanya, you know who lah.

La wong berita tentang dia, pendukung dan yang kontra dengan dia memenuhi linimasa dunia maya je (BUKAN LUNA MAYA!!). Apalagi yang dekat dekat saat ini karena si blio membuat pernyataan kontroversi dengan mengutip ayat dari agama lain yang biasanya digunakan untuk menolak blio.

Kerasa ruwetnya para artis yang kalah populer saat ini kan? Makanya hal yang seharusnya tidak pas ditanyakan oleh para artis itu ditanyakan juga melalui acara inpoTAInment.

Sudahlah kawan kawan. Hidup itu santai saja, tetep berjuang dan bekerja keras tapi apapun yg terjadi santai saja. Jangan malah buat video nangis di Instagram, eh. Sory, sory. Keceplosan. Tak jadikan artikel juga ah...

09 October 2016

Nasi Goreng Yang Enak di Jember



Nasi goreng merupakan makanan khas Indonesia, khususnya (mungkin) Pulau Jawa. Dimana nasi putih, diberi bumbu sambal olahan, digoreng dengan minyak sawit atau minyak kelapa, dicampur dengan potongan ayam daging atau udang. Setelah matang dikasih taburan bawang goreng diatasnya. Disajikan dengan kerupuk dan minuman hangat. Apalagi disajikan saat hujan. Amboy... Enaknya.

Makanan yang bagi sebagian orang Barat disebut sebagai makanan penuh dengan kolesterol dan berminyak pastinya merupakan menu yang familiar dijajakan pedagang makanan di Indonesia. Selain pembuatannya yang relatif mudah, juga tasty. Amboy... Enaknya.

Menu makanan ini dibandrol di pedagang asongan sangatlah terjangkau harganya, tapi kalau sudah masuk kepada restoran ternama dengan menu diganti dengan bahasa inggris harganya berlipat lipat. Walaupun komposisi tidak beda jauh dengan pedagang keliling sekalipun. Rasanya pun kadang hambar tanpa rasa cinta. Eh.

Saya yang berasal dari Jawa Tengah, tentu sangatlah familiar dengan menu makanan ini. Malam hari saat hujan atau saat mencekam, halah. Banyak pedagang nasi goreng berkeliling di kampungku. Mereka menjajakan menu ini dengan olahan bumbu sambal yang meracik sendiri (bukan instan atau pakai saos sambal) . Harganya pun murah. Apalagi ditambah dengan telor goreng atau sate bakar. Amboy... Enaknya.

Makanan ini hampir selalu saya cicipi saat saya pulang kampung, secara saat ini saya lg merantau ke Jawa Timur. Bukan, bukan berarti disini tidak ada penjual nasi goreng. Tapi taste, bumbu nasi goreng yang berbeda sangatlah sulit untukku menikmatinya. Biasanya untuk nasi goreng di Jember disajikan memakai saos dan kecap. Apalagi untuk daerah kampus. Dengan persaingan yang ketat dan harga yang juga harus bersaing haruslah penjual nasi goreng menjual dengan harga yang sangat sangat terjangkau kantong mahasiswa.

Ada beberapa masukan dari teman beberapa penjual nasi goreng jawa, tapi lidahku ini belumlah pas secara rasa. Apalagi saya penyuka pedasss. Addict sekalee.

Saya diberi referensi nasi goreng jawa di Soponyono, masih kurang pas di lidahku. Walaupun secara rasa dan harga sangatlah pas. Adalagi di Talangsari, menurutku juga blm pas di saya. Juga di daerah Kebonsari. Masih jg blm pas.

Saya tidak menyepelekan racikqn bumbu dan rasa dari nasi goreng buatan pedagang yang saya sebut diatas, tapi saya mau merasakan nasi goreng yang sangatlah mirip dengan nasi goreng yang saya nikmati waktu di kampung halaman. Minimal mengurangi rasa kangenku.

Mungkin ada sobat yang bisa memberi referensi nasi goreng di Jember, saya ucapkan matur tingkiu sekali.

Mator sakalangkong.

05 October 2016

Aplikasi Pesan Instan Terbaik


Pada awalnya fitur berkirim pesan hanyalah SMS. Dengan maraknya Smartphone dengan harga yang terjangkau dan kuota internet beberapa provider yang memberikan harga terjangkau juga membuat aplikasi pesan instan banyak dipakai, semisal yang terkenal adalah BBM, Whatsapp, Line. Aplikasi tersebut banyak pemakainya di Indonesia. Namun, sekarang sudah ada aplikasi pesan instan buatan anak negeri, namanya LiteBig Messenger. Dimana yu bisa type, edit, hapus, dsb. Donlot via playstore disini atau carai aja di google dan instal dah. Sudah ada 100.000 pemakai dan kitalah yang harus memperbanyaknya. Kapasitas grup bisa 1000 users dan menguntungkan indonesia biar provider lokal ga bayar bandwidth data ke mereka. Ayo dukung gerakan indonesia baru.

Yu bisa donlot disini

03 October 2016

Mencegah Kecanduan Gawai pada Anak

Kecanduan gawai artinya anak menghabiskan sangat banyak
waktu dengan gawai. Waktu mereka dengan gawai melebihi
waktu interaksi dengan manusia nyata. Anak selalu memegang
gawai dalam setiap kesempatan, termasuk pada saat makan,
atau di tempat tidur. Mereka abai terhadap banyak hal, seperti
interaksi dengan orang lain, pelajaran, dan tugas-tugas di
rumah.
Saya tak perlu berpanjang lebar menjelaskan akibat kecanduan
gawai itu. Anak jadi susah dikontrol, tidak lagi mendengarkan
kita. Hubungan kita dengan anak terputus. Prestasi belajar
mereka akan rusak. Boleh jadi fisik mereka pun akan rusak,
terutama mata.
Bagaimana mencegahnya? Pertama, membebaskan diri kita dari
kecanduan gadget. Anak yang kecanduan biasanya tumbuh dari
orang tua yang kecanduan. Anak tidak hanya meniru orang tua,
tapi menemukan pelarian sendiri saat diabaikan oleh orang tua
mereka yang kecanduan. Maka kalau Anda sendiri mengalami
kecanduan dengan ciri-ciri di atas, segeralah lakukan
pengobatan untuk diri Anda sendiri.
Apa yang mesti dilakukan agar anak kita tidak kecanduan
gawai? Sebenarnya ini berlaku juga untuk berbagai jenis
kecanduan lain, seperti TV, game, atau komik. Hal terpenting
adalah menyediakan waktu sebanyak mungkin untuk berinteraksi
dengan anak, memberi mereka perhatian sebanyak mungkin.
Anak-anak pada dasarnya sangat membutuhkan interaksi dengan
orang tua. Mereka akan lapor saat melihat, mendengar, atau
mengalami sesuatu yang tidak biasa, atau membuat mereka
senang/sedih. Tapi apa yang terjadi saat anak memberi tahu
sesuatu pada kita? Kita mengabaikannya, menganggapnya tidak
penting, atau bahkan memarahinya. Itu terjadi karena kita
sendiri asyik dengan hal lain seperti gawai, TV, obrolan dengan
teman, atau dengan pekerjaan kita. Kalau itu terjadi, anak
akan mulai berhenti bicara dengan mereka. Mereka akan mencari
hal-hal lain.
Kedua, ajak anak melakukan aktivitas bersama. Bentuknya bisa
sangat banyak. Bisa main, masak, olah raga, berbincang, atau
sekedar bercanda. Banyak orang tua yang mengeluh, sulit
menyuruh anak berhenti dari keasyikan mereka dengan gawai.
Kenapa? Karena hanya disuruh, tidak dialihkan kepada hal lain
yang lebih positif, dan orang tuanya tidak terlibat. Ketimbang
menyuruh, mengajak akan lebih efektif. Kalau anak-anak terlalu
asyik nonton TV atau main gawai, cobalah ajak mereka
melakukan hal lain, seperti main sepeda, atau hal lain. Pasti
akan lebih mudah.
Ketiga, bantu anak dalam pelajaran. Kesulitan dalam pelajaran
membuat anak menjadi kehilangan gairah untuk belajar. Saat
mereka kesulitan banyak orang tua yang tidak peduli, tidak
membantu. Anak jadi frustrasi. Mereka enggan belajar, dan
mulai mencari hal lain. Bantulah anak mengatasi kesulitan
mereka, buat agar belajar itu menyenangkan. Manfaatkan
internet untuk melakukan eksplorasi yang membuat pelajaran
lebih menarik dan mudah dipahami.
Keempat, perhatikan batas umur anak. Jangan berikan
penguasaan gawai kepada anak yang belum cukup umur. Demikian
pula dengan akun media sosial. Facebook misalnya menetapkan
batas usia minimal 13 tahun. Jangan langgar batas itu.
Kelima, beri tahu anak tentang apa itu internet, manfaat dan
kerugiannya. Tidak cukup sekali, tapi mesti berulang-ulang,
agar anak-anak paham dan sadar.
Keenam, batasi dan minimalkan waktu penggunaan gawai oleh
anak-anak secara ketat. Biasakan pula agar mereka
mengaksesnya di ruang terbuka, misalnya di ruang keluarga,
yang berada dalam jangkauan pengawasan kita. Jangan biarkan
anak-anak terbiasa main gawai di tempat tersembunyi. Jangan
biarkan mereka main gawai saat kita tidak berada di dekat
mereka.
Intinya adalah, penuhi waktu anak dengan interaksi bersama
kita, sehingga mereka cukup mendapat perhatian, dan tidak
tenggelam dalam keasyikan sendiri.

Ini saya tampilkan di blog ku sebagai pengingat untukku juga. Masih banyak waktuku berasik masuk dengan gawai saat di rumah. Bukqn berarti aku sudah bisa dan artikel ini buatanku.

Artikel asli oleh Kang Hasan (Hasanuddin Abdurakhman) dapat dilihat disini
http://abdurakhman.com/mencegah-kecanduan-gawai-pada-anak/

Pilih Perbankan Syariah Atau Perbankan Konvensional (part 1)



Dunia Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem yang digunakan yakni Perbankan Syariah dan Perbankan non Syariah (biasa disebut Konvensional). Masing-masing sistem perbankan ini mempunyai produk jasa yang bermacam-macam dan bisa dibilang sejenis. Tentu dengan sistem yang berbeda antara mereka. Di Perbankan Konvensional ada produk tabungan, giro, deposito, kredit (rumah, kendaraan, KTA). Di perbankan syariah juga begitu. Produk tersebut ada juga disana. Yang membedakan tentunya akad maupun ketentuan yang mendasarinya. Juga perhitungan keuntungan (bunga / bagi hasil utk sistem syariah) tiap produk tersebut.

Untuk lebih kompleks lagi sebenarnya masih banyak lagi. Ada juga L/C, Garansi Bank, Virtual Account dll. Cuma aku takut menambah beban pikiran dan beban hidupmu Mblo, sumpaah.

Sekarang apa yang amu aku sampaikan disini terkait perbedaan sistem perbankan di Indonesia tersebut? Mari, mari kita ulas sesuai dengan caraku.

Banyak yang bilang Perbankan Syariah merupakan sistem perbankan yang sesuai dengan kaidah islam. Sesuai Fatwa MUI, bahwa sistem perbankan non syariah Haram. Loh, la maksudnya apa. Non muslim wajib ngikutin fatwa MUI itu? Wong di Indonesia Agama yang diakui pemerintah aja ada 6. Belum yang KEPERCAYAAN lainnya. Masuk neraka semua dong.

Pembahasan terkait ini bisa panjang. Sepanjang anuku. Semoga aku bisa membuat artikel lanjuta mengupas tentang ini di beberapa artikel. Tentunya menyesuaikan waktuku lah. Dan juga mood ku. Hahahaha

Tentang fatwa MUI ini aku pribadi berpendapat mau dipakai silakan, enggak juga gapapa. Wong mereka memang tugasnya berfatwa kok. Jilbab aja di sertifikasi HALAL kan. Ada pembagiannya lagi, Jilbab Syar'i dan Jilbab biasa. Tambah mumet mblo?

MUI merupakan badan non pemerintah yang mengurusi masalah beginian. Mereka pakar agama dan juga harusnya pakar ekonomi. Biar nyambung hasil fatwanya maksudnya. Kalau timpang kan nanti hasilnya juga kurang relevan toh.

Untuk pembukaan masalah Perbankan Syariah dan Non Syariah sementara ini dulu mblo. Biar kamu bisa persiapkan otakmu untuk memikirkan hal lain selain nasib asmaramu yang apes itu.

Bye, selamat bobok dan peluklah kesendirianmu.

02 October 2016

"Tax Amnesty" di Indonesia Lebih Sukses Dibanding Negara Lain??


Klaim tersebut disampaikan Presiden Jokowi di depan para ekonom di Istana Merdeka,
Kamis (22/9/2016) siang. Dan juga diamnkan oleh Sri Mulyani (Menkeu).

Apakah klaim ini benar atau cuma pemanis bibir atas gembar gembor program tersebut di banyak media saja? Mari kita ulas dengan cara saya. Cara berbeda melihat sebuah permasalahan dan menyelesaikan dengan solusi yang berbeda.
AKU KAMU GITU LOH.

Tax amnesty atau amnesti
pajak merupakan pengampunan atau pengurangan pajak terhadap properti yang
dimiliki oleh Wajib Pajak (WP) perorangan, Badan maupun Perusahaan yang menyimpan dananya di luar negeri dan tidak
memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak dengan
imbalan menyetor pajak dengan tarif lebih rendah. Dengan
dilakukannya tax amnesty ini, diharapkan para pengusaha
yang menyimpan dananya di luar negeri akan memindahkan
dananya ke Indonesia dan menjadi WP baru yang patuh
sehingga dapat meningkatkan pendapatan pajak negara. Dari
pemberitaan CNN Indonesia dinyatakan bahwa banyak orang
kaya di Indonesia yang menyimpan uang mereka di luar
negeri, seperti Singapura, dengan memanfaatkan tax treaty.
Oleh karena itulah Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
mendorong diberlakukannya tax amnesty ini untuk menarik
kembali uang milik warga Indonesia yang disimpan di luar
negeri.

Indonesia pernah memberlakukan tax amnesty pada tahun
1984, tetapi pelaksanaannya tidak efektif karena respon WP
sangat kurang dan tidak diikuti dengan reformasi sistem
administrasi perpajakan secara menyeluruh. Oleh karena itu,
pelaksanaan tax amnesty kali ini harus dilaksanakan secara
hati-hati dan dipersiapkan secara matang. Perlunya dukungan
dan persetujuan masyarakat secara penuh dan adanya
landasan hukum yang memadai juga menjadi faktor penting
keberhasilan pelaksanaan tax amnesty ini.
sumber: bppk.depkeu.go.id


Pada tahun 2008, pemerintah pernah menerbitkan aturan
Sunset Policy yang diberlakukan selama 14 bulan per Januari
2008. Aturan Sunset Policy ini bisa dibilang merupakan versi
mini dari tax amnesty. Sunset Policy adalah kebijakan
pemerintah dalam menerapkan penghapusan sanksi
administrasi bagi WP yang kurang bayar maupun melakukan
kesalahan dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)
tahunan PPh. Kebijakan versi mini dari tax amnesty ini telah
berhasil menambah jumlah penerimaan PPh sebesar Rp7,46
triliun.

Untuk Tax Amnesty kali ini digelar 3 periode. Periode pertama sudah ditutup per 30 September 2017. Bertepatan dengan laporan publikasi Triwulan III perbankan (gada hubungannya sih). Untuk periode kedua mulai 1 Oktober 2017 s/d 31 Desember 2017. Periode terakhir dibuka 1 Januari 2017 s/d 31 Maret 2017. Berikut tarif penebusannya :

Setelah periode ini akan dilakukan penebusan sesuai peraturan perpajakan yang berlaku. Yang ngemplang pajak atau ngitung pajaknya sengaja dikecil-kecilin (padahal laki dan perempuan suka yang gede) maka kena denda berlipat lipat besarnya. Kalau yg sudah ikut Tax Amnesty kudu tetep bayar pajak sesuai tarifnya lah.

Kalau bisa yang WP kelas kakap yang selama ini kagak mau bayar pajak karena duwitnya diparkir dan ditanam di Luar Negeri kudu diinget2 dong. Habis ini mereka kudu bayar pajak sesuai dengan penghasilan mereka selama tahun pajak. Jangan malah dibiarkan lagi. Kabur lagi entar. Gak cuma uangnya yang kabur. Biji-bijinya ikut kabur.

Kembali lagi kepada Judul Artikel ini. Apakah Tax Amnesty di Indonesia lebih sukses dibamdingkan dengan lrogram sejenis di Indonesia Jaman Bahola atau di Luar Negeri seperti klaim Pak Jokowi?

Ya bisa jadi Iya bisa jadi Tidak. La wong perbandingan yang disampaikan kurang jelas dan mendetail kok. Sebut dulu tax amnesty dimana, kapan dan hasilnya bijimane. Kalau gak ada namanya klaim sepihak dong. Persis kayak kamu yang klaim sudah jadian ama dia. Pdhl si dia anggap kamu jadi tak lebih dari temen yang punya usaha sampingan sebagai tukang ojek doang.

Intinya mblo, aku cuma mau membagi pengetahuan aja, kagak lebih. Apalagi menbah beban berat pikiranmu. Sudah disibukkan dengan pertanyaan kapan punya pasangan (alih-alih menikah, ada yg deket aja kagak) ditambah pengetahuan Tax Amnesty. 

Sudah ya, kamu segera cuci muka, gosok gigi, cuci kaki, pakai selimut dan ucapkan selamat malam dan selamat bobok kepada DIRIMU SENDIRI!!



21 September 2016

Baca Dan Geser Dapat Pulsa Gratis


Hah? Bener judulnya? Emang cuma baca dan geser bisa dapat Pulsa Gratis?
Bener lah. Ini adalah tempat berbagi. Apapun bisa antum dapatkan disini. Ada tips menulis yang baik tapi belum benar. Ada tips menulis dengan benar tapi belum baik. Ada cara mis*h yang ekselent juga ada.

Gak usah lama-lama bacanya ya, ai juga lagi males kalau antum kelamaan nglihat nih artikel. Kelihatan buteknya dari sini.

1. OKbisa
OKbisa menawarkan point yang dapat ditukar pulsa. Pulsa mana aja. Pokoknya yang terdaftar di Kementerian Informatika NKRI. Kalau belum ya maap saja mblo, gak bisa masuk. Orang ai belum pernah nyoba. Lah, kan ai gak punya nomor selain yang terdaftar ituuh.

Disini (dulu waktu awal di launch) setiap hari gak mandang hari libur atawa hari kerja akan muncul 3 video berdurasi 30 detik. Antum tinggal lihat pideonya, setelah selesai jawablah pertanyaan yang muncul. Yah, kalau antum lihat pideonya gak sulit njawabnya.

Untuk saat ini pideo hanya ada di hari kerja, itupun diacak. Kadang ada kadang enggak. Cuma ada 1 pideo lagi. Paling si empunya lagi bokek dananya.

Setiap pideo yang antum bener njawabnya dapat 500 point dimana tiap point senilai 500 rupiah. Busyet kaan? Kurang baik apa ai ini, eh OK bisa ini?
Kalau sudah sampai ke nominal tertentu nanti antum dapat menukarkan sebesar pulsa operator yang sudah terdaftar dan denominasinya ada. Biasanya dikenakan biaya 3000 point.

Untuk lebih jelasnya antum donlot aja deh aplikasinya disini.

2. Cashtree
Cashtree menawarkan cara yang berbeda dengan OKbisa. Disini antum bisa mendapat cash hanya dengan geser lockscreen smartphone lu. Sueer, ai jujuur.

Tiap geser (yang nanti ada keterangan nominalnya) antum dapat Rp.20. kecil ya? Mau lu apa? Langsung gocap? Kerja lah mblo. Adalagi biasanya juga dengan membaca artikel, donlot aplikasi, penawaran dari rekanan die, video, kuis yang rutin diberikan oleh cashtree antum bisa dapat cash yang lebih banyak. Sesekali buka aplikasinya lalu diplototin satu-satu. Kalau antum fakir asmara, eh, fakir kuota ya nebeng kuota tethering ke temenmu. Gak punya temen? Duh, sdh jomblo gak punya temen lagi. Nyari wifi gratis lah. Sekarang bamyak cafe yang nyediaken wifi gratis. Antum tinggal beli air putih panas lalu minta deh password wifi nya. Antum gak cuma dapat passwordnya, bisa sekalian bangku juga dapat. Dilempar langsung ke kepala antum.

Capek ah, ngetik terus. Kalau mau tahu antum donlot aja aplikasinya disini.

17 September 2016

Mario Teguh dan Kasus SUPER nya


Sahabat Indonesia yang baik hatinya. Tetap SUPER yaa.
ITU!

Pernah mendengar atau menyaksikan dengan mata kepalanya orang lain? Eh, dengan mata kepala sendiri? Pak Sis Mariyono Teguh atau lebih keren disebut Mario Teguh. Yang ngehits dengan acaranya "Golden Ways" di Metro TV sebelum pindah kelain hati di MNC TV.

Ternyata seperti itu juga kehidupan pribadi bapak Mario yang Tata Katanya waktu di Golden Ways Metro TV meluncur tenang, runtut, halus, tegas dan puenuh Kontroversi, eh, Motivasi itu. La gimana enggak, (mungkin) sudah memendam tata laksana keluarganya seerat mungkin, agar tidak terendus media maupun mangsa ganas dunia maya namun tetap bocor alus juga.

Kiswinar Teguh, yang bagi sebagian orang pencinta Pak Mario dengan senyum dan Telunjuk kanan Mengacung (jadi keinget sekte You Know Who di Islam yang kalau poto tlunjuknya ngaceng) merupakan tokoh antagonis jahat yang seharusnya menjadi figuran pun kurang pantas. Tapi untuk sebagian lain blio merupakan the unsung hero. Dimana memperlihatkan kepada manusia yang selalu melihat kulit lebih berharga daripada isi. Melihat penampilan dan senyum sebagai isi dari seluruh cairan yang ada di dalam tubuh seseorang.

Kasus ini ai bilang SUPER kenapa? Karena Kiswinar Teguh cfm Bapaknya a.k.a Mario Teguh merupakan anak dari Istrinya. Jedeeerr. Iya, dari istrinya, namun Pak Super Mario, aduh. Pak Mario yang Super mengatakan kalau itu bukan Darah Dagingnya. Jedduuueeeerrrr. Tambah mbulet masalah ini. Kalau ai bilang mirip Jembut. Udah mbulet, kagan dilihatkan lagi. Dan biasanya sih BAU.

Kalau permasalahan kek gitu seperti disampaikan diatas yang kata team Hore Pak Mario yang Super merupakan aib yang tidak selayaknya dikonsumsi publik. Weladalah, itu kan anak2 dia ama istrinya. Dia ML ama istrinya dikaruniai Allah seorang putra yang kelak dinamai Kiswinar Teguh kok bisa dibilang AIB itu pola pikir dari jembut bagian mana su? Asu!! Pola pikirmu gak tercerahkan oleh pengajian rutin hari ahad pagi, datanglah...datanglah....

Masih banyak yang mau ai preteli dari perspektif ai yang setengah sadar dan setengah gila ini. Cuma males aja, karena setiap orang pasti punya rahasia.
Ai cuma mau nyampaiken ini :
1. Jangan melihat dari kulit, selamilah ISI nya. Tidak selamanya senyum manis dari orang manis itu mencerminkan dirinya. Ya kayak ai ini. Ai itu manis, ganteng, kaya, dermawan, murah senyum tapi sukanya bohong. Yang itu td juga bohong. Kurang asu apa ai ini?
2. AIB itu merupakan sebuah pengalaman atau kejadian yang buruk nisbi sangat buruk sehingga selayaknya disimpan. Dengan harapan agar jangan menjadi sebuah pergunjingan. Tapi kalau dia menceritakan AIB orang lain yang dulunya merupakan pasangan hidup Sah dirinya karena AIB itu mampir kedirinya dulu. Itu namanya ASU tenan. Tenan. ASU
3. Kadang orang yang kelihatan baik kita seperti tidak rela melihat dirinya menjadi salah. Memaksa mereka seperti the only one yang tidak bisa salah.
Kalau salah? Ya tidak mereka. Kalau ternyata memang salah? Ya caci maki mereka dong. Dia sudah membuatku klepek2 cinta buta je.
Makanya lihatlah dengan hiasa aja. Manusia itu juga bisa dan pernah salah. Kalau mau yang gak pernah salah ya matio sana. Ndang cepet ketemu penciptamu.
4. Belajarlah menghargai keluarga orang lain. Iya, tahu. Itu junjunganmu, tapi 'mother yes' jangan berlebihan lah. Kalau sudah rugi 7 M dalam sehari antum mau ikut ngganti?

16 September 2016

Kontjo Lawas, Cafe Dengan Suasana Retro


Hari ini Big Match antara tim kesayanganku MU melawan Man City. Pertemuan kedua tim bukan hanya sekedar derby tim sekota tetapi juga gengsi dua pelatih TOP yang sudah lama berseteru baik di lapangan maupun di Media. Mr Mou yang melatih MU dan Pep Guardiola menggawangi Man City.

Pertandingan yang seru ini kurang kiranya apabila menonton di rumah sendirian. Keseruan kedua pendukung akan seru apabila menonton bareng di tempat2 yang menyediakan Nobar MU vs Man City.

Setelah memutar otak yang sangat jarang ai pakai, akhirnya oleh teman diarahkan ke Cafe Kontjo Lawas di dekat DPRD Jember. Dari luar, tempatnya sepertinya asik juga.

Sambil menunggu Pertandingan dilangsungkan ai pesen minum sama camilan untuk kudapan nonton bola. Menu minuman baik dingin maupun panas bermacam-macam. Ada kopi beserta aneka jenis bijinya, ataupun es yg masa kini. Camilannya oun gak kalah ngehits, ada roti maryam, roti bakar dll. Asoy laah.

Akhirnya pertandingan berlangsung sengit, saling menyerang. Para pelatih tidak hanya duduk di pinggir lapangan sambil makan permen atawa ngopi pahit. Mereka berteriak, bergerak, sebal, semacamnya lah.

Peluit akhir pertandingan ditiup wasit dengan skor MU dikalah Man City 1-2. Yaah, walaupun hatinya sedang pahit karena emyu kalah tapi terkikis dengam pahitnya kopi Kontjo Lawas.

Sampai-sampai temen ai yg jomblo bilang : Hidupku Sepahit Kopi Hitamku

05 September 2016

Berhentilah Sejenak...

Dalam suatu hal apapun, pernah (sering) kita merasa jenuh. Bagi pekerja paling sering mengalami hal ini. Apalagi bagi yang bekerja dibebankan suatu target.

Target bisa menjadi hal menakutkan atau memberatkan.

Kadang kita perlu menjauh, menjaga jarak ataupun berhenti sejenak dari rutinitas tersebut.

Tenangkan pikiran, kembalikan semangat, bersenang senanglah. Setelah itu bersiap menghadapi kenyataan kembali.

Kejadianku saat ini. Melawan lelah, capek dan pusing pekerjaan dan hobi ngeblog. Semoga membantu....

17 August 2016

Dirgahayu RI yang ke 71

Memperingati Hari Kemerdekaan Negara Indonesia yang ke 71 tahun, saya akan memberikan sumbangsih beberapa putra terbaik bangsa yang berjuang untuk menegakkan Negara Indonesia yang Merdeka.

Mari kita isi kemerdekaan ini dengan baik.

Kisah ini saya dapatkan dari teman. Semoga bermanfaat.

*JANGAN LUPAKAN SEJARAH-MARI KITA BANYAK BELAJAR DARI SEJARAH*

*PARA PEJUANG ITU ADALAH SANTRI......!*

_(Nukilan patriotik)_

Santri pondok pesantren itu ampuh. Di tanah Jawa ini, yang paling ditakuti (penjajah) Belanda adalah santri dan tarekat (thariqah).

Ada seorang santri yang juga penganut thariqah, namanya Abdul Hamid. Ia lahir di Dusun Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta. Mondok pertama kali di Tegalsari, Jetis, Ponorogo kepada KH. Hasan Besari. (KH Hasan Besari adalah peletakdasar pendirian Pesantren Gontor).

Abdul Hamid ngaji kitab kuning kepada Kyai Taftazani Kertosuro. Ngaji Tafsir Jalalain kepada KH Baidlowi Bagelen yang dikebumikan di Glodegan, Bantul, Jogjakarta. Terakhir Abdul Hamid ngaji ilmu hikmah kepada KH. Nur Muhammad Ngadiwongso, Salaman, Magelang.

Di daerah eks-Karesidenan Kedu (Temanggung, Magelang, Wonosobo, Purworejo, Kebumen), nama KH. Nur Muhammad yang masyhur ada dua, yang satu KH. Nur Muhammad Ngadiwongso, Salaman, Magelang dan satunya lagi KH. Nur Muhammad Alang-alang Ombo, Pituruh, yang banyak menurunkan kyai di Purworejo.

Abdul Hamid sangat berani dalam berperang melawan penjajah Belanda selama 5 tahun, 1825-1830 M.

Abdul Hamid wafat dan dikebumikan di Makassar, dekat Pantai Losari. Abdul Hamid adalah putra Sultan Hamengkubuwono ke-III.

Abdul Hamid patungnya memakai jubah dipasang di Alun-alun kota Magelang. Menjadi nama Kodam dan Universitas di Jawa Tengah. Terkenal dengan nama Pangeran Diponegoro.

Belanda resah menghadapi perang Diponegoro. Dalam kurun 5 tahun itu, uang kas Hindia Belanda habis, bahkan punya banyak hutang luar negeri.

Nama aslinya Abdul Hamid. Nama populernya Diponegoro.
Adapun nama lengkapnya adalah Kyai Haji (KH) Bendoro Raden Mas Abdul Hamid Ontowiryo Mustahar Herucokro Senopati Ing Alogo Sayyidin Pranotogomo Amirul Mu’minin Khalifatullah Tanah Jawi Pangeran Diponegoro Pahlawan Goa Selarong.

Maka jika Anda pergi ke Magelang dan melihat kamar Diponegoro di eks-Karesidenan Kedu, istilah sekarang di Bakorwil, ada 3 peninggalan Diponegoro: al-Quran, Tasbeh dan Taqrib (kitab Fath al-Qarib).

Kenapa Al-Quran? Diponegoro adalah seorang Muslim. Kenapa tasbih? Diponegoro seorang ahli dzikir, dan bahkan penganut thariqah.

Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan mengatakan bahwa Diponegoro seorang mursyid Thariqah Qadiriyyah. Selanjutnya yang ketiga, Taqrib matan Abu Syuja’, yaitu kitab kuning yang dipakai di pesantren bermadzhab Syafi'i.

Saya sangat menghormati dan menghargai orang yang berbeda madzhab dan pendapat. Akan tetapi, tolong, sejarah sampaikan apa adanya.

Jangan ditutup-tutupi bahwa Pangeran Diponegoro bermadzhab Syafi’i. Maka 3 tinggalan Pangeran Diponegoro ini tercermin dalam pondok-pondok pesantren.

Dulu ada tokoh pendidikan nasional bernama Douwes Dekker. Siapa itu Douwes Dekker? Danudirja Setiabudi.

Mereka yang belajar sejarah, semuanya kenal. (Leluhur) Douwes Dekker itu seorang Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk merusak bangsa kita.

Namun ketika Douwes Dekker berhubungan dengan para kyai dan santri, mindset-nya berubah, yang semula ingin merusak kita justru bergabung dengan pergerakan bangsa kita.

Bahkan kadang-kadang Douwes Dekker, semangat kebangsaannya melebihi bangsa kita sendiri.

Douwes Dekker pernah berkata dalam bukunya:
“Kalau tidak ada kyai dan pondok pesantren, maka patriotisme bangsa Indonesia sudah hancur berantakan.”

Siapa yang berbicara? Douwes Dekker, orang yang belum pernah nyantri di pondok pesantren.

Seumpanya yang berbicara saya, pasti ada yang berkomentar: "Hanya biar pondok pesantren laku."

Tapi kalau yang berbicara orang “luar”, ini temuan apa adanya, tidak dibuat-buat. Maka, kembalilah ke pesantren.

Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) itu adalah santri.
Tidak hanya Diponegoro anak bangsa yang dididik para ulama menjadi tokoh bangsa.

Di antaranya, di Jogjakarta ada seorang kyai bernama Romo Kyai Sulaiman Zainudin di Kalasan Prambanan.
Punya santri banyak, salah satunya bernama Suwardi Suryaningrat.

Suwardi Sury

aningrat ini kemudian oleh pemerintah diangkat menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang terkenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Jadi, Ki Hajar Dewantara itu santri, ngaji, murid seorang kyai.
Sayangnya, sejarah Ki Hajar mengaji al-Quran tidak pernah diterangkan di sekolah-sekolah, yang diterangkan hanya _Ing Ngarso Sun Tulodo_,
_Ing Madyo Mangun Karso_,
_Tut Wuri Handayani_.
Itu sudah baik, namun belum komplit. Belum utuh.

Maka nantinya, untuk rekan-rekan guru, mohon diterangkan bahwa Ki Hajar Dewantara selain punya ajaran Tut Wuri Handayani, juga punya ajaran al-Quran al-Karim.

Sayyid Husein al-Mutahhar adalah cucu nabi yang patriotis.
Malah-malah, ketika Indonesia merdeka, ada sayyid warga Kauman Semarang yang mengajak bangsa kita untuk bersyukur.

Sang Sayyid tersebut menyusun lagu Syukur. Dalam pelajaran Sekolah Dasar disebutkan Habib Husein al-Mutahar yang menciptakan lagu Syukur.

Beliau adalah Pakdenya Habib Umar Muthahar SH Semarang. Jadi, yang menciptakan lagu Syukur yang kita semua hafal adalah seorang sayyid, cucu baginda Nabi Saw. Mari kita nyanyikan bersama-sama:

*Dari yakinku teguh*
*Hati ikhlasku penuh*
*Akan karuniaMu*
*Tanah air pusaka*
*Indonesia merdeka*
*Syukur aku sembahkan*
*Ke hadiratMu Tuhan*

Itu yang menyusun cucu Nabi, Sayyid Husein Muthahar, warga Kauman Semarang. Akhirnya oleh pemerintah waktu itu diangkat menjadi Dirjen Pemuda dan Olahraga.

Terakhir oleh pemerintah dipercaya menjadi Duta Besar di Vatikan, negara yang berpenduduk Katholik.

Di Vatikan, Habib Husein tidak larut dengan kondisi, malah justru membangun masjid. Hebat.

Malah-malah, Habib Husein Muthahar menyusun lagu yang hampir se-Indonesia hafal semua.

Suatu ketika Habib Husein Muthahar sedang duduk, lalu mendengar adzan shalat Dzuhur.

Sampai pada kalimat hayya 'alasshalâh, terngiang suara adzan. Sampai sehabis shalat berjamaah, masih juga terngiang.

Akhirnya hatinya terdorong untuk membuat lagu yang cengkoknya mirip adzan, ada “S”nya, “A”nya, “H”nya. Kemudian pena berjalan, tertulislah:

*17 Agustus tahun 45*
*Itulah hari kemerdekaan kita*
*Hari merdeka Nusa dan Bangsa*
*Hari lahirnya Bangsa Indonesia*
*Merdeka*
*Sekali merdeka tetap merdeka*
*Selama hayat masih di kandung badan*
*Kita tetap setia, tetap setia*
*Mempertahankan Indonesia*
*Kita tetap setia, tetap setia*
*Membela Negara kita*.

Maka peran para kyai dan para sayyid tidak sedikit dalam pembinaan patriotisme bangsa.

Jadi, Anda jangan ragu jika hendak mengirim anak-anaknya ke pondok pesantren.

Malahan, Bung Karno, ketika mau membaca teks proklamasi di Pegangsaan Timur Jakarta, minta didampingi putra kyai.

Tampillah putra seorang kyai, dari kampung Batuampar, Mayakumbung, Sumatera Barat. Siapa beliau?

H. Mohammad Hatta putra seorang kyai. Bung Hatta adalah putra Ustadz Kiai Haji Jamil, Guru Thariqah Naqsyabandiyyah Kholidiyyah.

Sayang, sejarah Bung Hatta adalah putra kyai dan putra penganut thariqah tidak pernah dijelaskan di sekolah, yang diterangkan hanya Bapak Koperasi.

Mulai sekarang, mari kita terangkan sejarah dengan utuh. Jangan sekali-kali memotong sejarah.

Jika Anda memotong sejarah, suatu saat, sejarah Anda akan dipotong oleh  Allah Swt.
Akhirnya, Bung Hatta menjadi Wakil Presiden pertama.

Pesan Penting Bagi Santri, Belajar dari Mbah Mahrus Aly.

Maka, jangan berkecil hati mengirim putra-putri Anda di pondok-pesantren.

Santri-santri An-Nawawi di tempat saya, saya nasehati begini:
“Kamu mondok di sini nggak usah berpikir macam-macam, yang penting ngaji dan sekolah. Tak usah berpikir besok jadi apa, yang akan menjadikan Gusti Allah."

Ketika saya dulu nyantri di Lirboyo, tak berpikir mau jadi apa, yang penting ngaji, nderes (baca al-Quran), menghafalkan nadzaman kitab dan shalat jamaah.

Ternyata saya juga jadi manusia, malahan bisa melenggang ke gedung MPR di Senayan.
Tidak usah dipikir, yang menjadikan Gusti Allah.

Tugas kita ialah melaksanakan kewajiban dari Allah Swt. Allah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu, kita menuntut ilmu.

Jika kewajiban dari Allah sudah dilaksanakan, maka Allah yang akan menata. Jika Allah yang menata sudah pasti sip, begitu saja. Jika yang menata kita, belum tentu sip.

Perlu putra-putri kita dalam menuntut ilmu, berpisah dengan orangtua, untuk nyantri di Pondok Pesantren.

KH. Mahrus Aly Lirboyo pernah dawuh:
“Nek ngaji kok nempel wongtuo, ora temu-temuo.”
(Jika mengaji masih bersama dengan orangtua, tidak akan cepat dewasa).

Maka masukkanlah ke pesantren, biar cepat dewasa pikirannya.


Mari kita isi kemerdkaan ini
dengan aktifitas yang positive pernanyak alan ibadah

Salam santun

*Merdeka - Merdeka - Merdeka!*

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

08 August 2016

Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial

Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial

KH. Ahmad Mustofa Bisri pernah mempopulerkan istilah saleh
ritual dan saleh sosial. Yang pertama merujuk pada ibadah yang
dilakukan dalam konteks memenuhi haqqullah dan hablum minallah
seperti shalat, puasa, haji dan ritual lainnya. Sementara itu,
istilah saleh sosial merujuk pada berbagai macam aktivitas dalam
rangka memenuhi haqul adami dan menjaga hablum minan nas.
Banyak yang saleh secara ritual, namun tidak saleh secara
sosial; begitupula sebaliknya.
Gus Mus tentu tidak bermaksud membenturkan kedua jenis
kesalehan ini, karena sesungguhnya Islam mengajarkan
keduanya. Bahkan lebih hebat lagi; dalam ritual sesungguhnya
juga ada aspek sosial. Misalnya shalat berjamaah, pembayaran
zakat, ataupun ibadah puasa, juga merangkum dimensi ritual
dan sosial sekaligus. Jadi, jelas bahwa yang terbaik itu adalah
kesalehan total, bukan salah satunya atau malah tidak dua-
duanya. Kalau tidak menjalankan keduanya, itu namanya
kesalahan, bukan kesalehan. Tapi jangan lupa, orang salah pun
masih bisa untuk menjadi orang saleh. Dan orang saleh bukan
berarti tidak punya kesalahan.
Pada saat yang sama, kita harus akui seringkali terjadi dilema
dalam memilih skala prioritas. Mana yang harus kita utamakan
antara ibadah atau amalan sosial. Pernah di Bandara seorang
kawan mengalami persoalan dengan tiketnya karena perubahan
jadual. Saya membantu prosesnya sehingga harus bolak balik
dari satu meja ke meja lainnya. Waktu maghrib hampir habis.
Kawan yang ketiga, yang dari tadi diam saja melihat kami
kerepotan, kemudian marah-marah karena kami belum
menunaikan shalat maghrib. Bahkan ia mengancam, “Saya tidak
akan mau terbang kalau saya tidak shalat dulu”.
Saya tenangkan dia, bahwa sehabis check in nanti kita masih
bisa shalat di dekat gate, akan tetapi kalau urusan check in
kawan kita ini terhambat maka kita terpaksa meninggalkan dia
di negeri asing ini dengan segala kerumitannya. Lagipula,
sebagai musafir kita diberi rukhsah untuk menjamak shalat
maghrib dan isya’ nantinya. Kita pun masih bisa shalat di atas
pesawat. Kawan tersebut tidak mau terima: baginya urusan
dengan Allah lebih utama ketimbang membantu urusan tiket
kawan yang lain. Saya harus membantu satu kawan soal
tiketnya dan pada saat yang bersamaan saya harus adu dalil
dengan kawan yang satu lagi. Tiba-tiba di depan saya dilema
antara kesalehan ritual dan kesalehan sosial menjadi nyata.
Syekh Yusuf al-Qaradhawi mencoba menjelaskan dilema ini dalam
bukunya Fiqh al-Awlawiyat. Beliau berpendapat kewajiban yang
berkaitan dengan hak orang ramai atau umat harus lebih
diutamakan daripada kewajiban yang berkaitan dengan hak
individu. Beliau juga menekankan untuk prioritas terhadap
amalan yang langgeng (istiqamah) daripada amalan yang banyak
tapi terputus-putus. Lebih jauh beliau berpendapat:
“Fardhu ain yang berkaitan dengan hak Allah semata-mata
mungkin dapat diberi toleransi, dan berbeda dengan fardhu ain
yang berkaitan dengan hak hamba-hamba-Nya. Ada seorang
ulama yang berkata, "Sesungguhnya hak Allah dibangun di atas
toleransi sedangkan hak hamba-hamba-Nya dibangun di atas
aturan yang sangat ketat." Oleh sebab itu, ibadah haji
misalnya, yang hukumnya wajib, dan membayar utang yang
hukumnya juga wajib; maka yang harus didahulukan ialah
kewajiban membayar utang.” Ini artinya, untuk ulama kita ini,
dalam kondisi tertentu kita harus mendahulukan kesalehan sosial
daripada kesalehan ritual.
Kita juga dianjurkan untuk mendahulukan amalan yang mendesak
daripada amalan yang lebih longar waktunya. Misalnya, antara
menghilangkan najis di masjid yang bisa mengganggu jamaah
yang belakangan hadir, dengan melakukan shalat pada awal
waktunya. Atau antara menolong orang yang mengalami
kecelakaan dengan pergi mengerjakan shalat Jum'at. Pilihlah
menghilangkan najis dan menolong orang yang kecelakaan dengan
membawanya ke Rumah Sakit. Sebagai petugas kelurahan, mana
yang kita utamakan: shalat di awal waktu atau melayani rakyat
yang mengurus KTP terlebih dahulu?
Atau mana yang harus kita prioritaskan disaat keterbatasan air
dalam sebuah perjalanan: menggunakan air untuk memuaskan
rasa haus atau untuk berwudhu'. Wudhu' itu ada penggantinya,
yaitu tayammum. Tapi memuaskan haus tidak bisa diganti dengan
batu atau debu. Begitu juga kewajiban berpuasa masih bisa di-
qadha atau dibayar dengan fidyah dalam kondisi secara medis
dokter melarang kita untuk berpuasa. “Fatwa” dokter harus kita
utamakan dalam situasi ini. Ini artinya shihatul abdan
muqaddamun ‘ala shihatil adyan. Sehatnya badan diutamakan
daripada sehatnya agama.
Dalam bahasa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, di depan pasukan
Abrahah yang mengambil kambing dan untanya serta hendak
menyerang Ka’bah: “kembalikan ternakku, karena akulah
pemiliknya. Sementara soal Ka’bah, Allah pemiliknya dan Dia yang
akan menjaganya!” Sepintas terkesan hewan ternak didahulukan
daripada menjaga Ka’bah; atau dalam kasus tiket di atas seolah
urusan shalat ditunda gara-gara urusan pesawat; atau
keterangan medis diutamakan daripada kewajiban berpuasa.
Inilah fiqh prioritas!
Syekh Yusuf al-Qaradhawi juga menganjurkan untuk prioritas
pada amalan hati ketimbang amalan fisik. Beliau menulis:
“…kami sangat heran terhadap konsentrasi yang diberikan oleh
sebagian pemeluk agama, khususnya para dai' yang menganjurkan
amalan dan adab sopan santun yang berkaitan dengan perkara-
perkara lahiriah lebih banyak daripada perkara-perkara batiniah;
yang memperhatikan bentuk luar lebih banyak daripada intinya;
misalnya memendekkan pakaian, memotong kumis dan
memanjangkan jenggot, bentuk hijab wanita, hitungan anak
tangga mimbar, cara meletakkan kedua tangan atau kaki ketika
shalat, dan perkara-perkara lain yang berkaitan dengan bentuk
luar lebih banyak daripada yang berkaitan dengan inti dan
ruhnya. Perkara-perkara ini, bagaimanapun, tidak begitu diberi
prioritas dalam agama ini.”
Dengan tegas beliau menyatakan:
“Saya sendiri memperhatikan --dengan amat menyayangkan--
bahwa banyak sekali orang-orang yang menekankan kepada
bentuk lahiriah ini dan hal-hal yang serupa dengannya --Saya
tidak berkata mereka semuanya-- mereka begitu mementingkan
hal tersebut dan melupakan hal-hal lain yang jauh lebih penting
dan lebih dahsyat pengaruhnya. Seperti berbuat baik kepada
kedua orangtua, silaturahim, menyampaikan amanat, memelihara
hak orang lain, bekerja yang baik, dan memberikan hak kepada
orang yang harus memilikinya, kasih-sayang terhadap makhluk
Allah, apalagi terhadap yang lemah, menjauhi hal-hal yang jelas
diharamkan, dan lain-lain sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT
kepada orang-orang yang beriman di dalam kitab-Nya, di awal
surah al-Anfal, awal surah al-Mu'minun, akhir surah al-Furqan,
dan lain-lain.”
Kesalehan ritual itu ternyata bertingkat-tingkat. Kesalehan
sosial juga berlapis-lapis. Dan kita dianjurkan dapat memilah
mana yang kita harus prioritaskan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan kita menjalankannya. Wa Allahu a’lam bi al-shawab
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan
Dosen Senior Monash Law School

12 July 2016

Rumah Dijual Lokasi Stategis Di Jember

Membantu teman yang ingin menjual Rumah, Lokasi Strategis di Jember

1. Lokasi : Djasmine Cluster Jl. Majapahit
Minat hubungi sdr. Rizki 08113500504
Harga Rp. 3,5 M (nego)
Berikut foto rumah






2. Lokasi : Perum Sumbersari Permai Blok M
Minat hubungi sdr. Luvi 083847774392
Harga Rp. 100 jt (nego). Kondisi sudah renovasi. Luas tanah 60m, bangunan 45m
Berikut foto rumah

04 July 2016

Android vs iOS. Pertarungan Dua Raksasa Besar di Dunia Teknologi Smartphone

Handphone, saat ini tidak hanya berfungsi sebagai media telpon maupun sms saja. Banyak fungsi yang ditanamkan di dalam sebuah telpon, antara lain, browsing, fotografi, gaming, editing, atau juga email, sehingga saat ini handphone disebut sebagai Smartphone.

Dulu, smartphone dikuasai oleh Nokia dan Blackberry dengan gawai QWERTY nya. namun saat ini yang menjadi raja adalah dua Operating Sistem yaitu Android milik Google dan iOS milik Apple. Dua Operating Sistem (disingkat OS) ini menjadi pilihan utama para penikmat smartphone. Namun, secara total pemakaian OS terbanyak dipegang oleh Android dari Google.

Saat ini sangatlah gampang menemukan Smartphone yang mengusung OS Android. Banyak Vendor yang memakainya, dengan kustomasi yang berbeda tiap pabrikan. Untuk iOS hanya Apple dan sepertinya mustahil Apple akan merelakan OS nya dipakai oleh Vendor selain mereka.

Secara pemakaian keseluruhan iOS masih kalah dengan Android, namun apabila dibandingkan head to head antar vendor terbesar katakanlah Samsung, iOS milik Apple bolehlah menepuk dada. Dengan lini smartphone yang agak terbatas (dibanding dengan Samsung) dan bermain di harga yang bisa dibilang premium, Apple dengan iOS nya menjadi primadona pemakai smartphone di dunia. Sampai sampai ada sebutan FansBoy Apple.

Ada banyak perbedaan mendasar antara iOS dan Android dimana iOS adalah OS tertutup sedangkan Android adalah Open Sourve sehingga tidak heran banyak vendor pemakainya mempunyai kustomise versi Android tersendiri.

Kalau begitu bagus OS siapa? Tergantung siapa yang memakainya.

Bagi yang memilih keamanan dan kesederhanaan tampilan, bolehlah iOS Apple menjadi pemenangnya. Tapi bagi yang suka membuat kiatomise terhadap gawaiiliknya Android menjadi terdepan. Apalagi harga yang ditawarkan vendor Android membuat air liur menetes. Mereka menawarkan perangkat smartphone yang modern, dengan fitur kamera bagus, RAM yang besar, Otak yang dapat melakukan multitasking sebanyak mungkin tapi dengan harga terjangkau. Jauh dari harga iPhone milik Apple dengan spesifikasi yang bisa dibilang setara.

Tapi kembali lagi kepada masing masing penikmat Smartphone, mau memilih iPhone dengan iOS yang stabil, aman dan update tetapi dengan harga yang mahal. Atau, memilih Android dengan pilihan vendor yang membuatnya bejibun, kustomise yang asyik, fitur segudang dan yang lebih asyik lagi harga terjangkau.

Ada yang bilang kalau Android rentan serangan malware dibanding iOS karena sifat open source nya. Memang ada benarnya, tapi juga tidak benar 100% karena Google sebagai pemilik Android selalu mengupdate kelemahan kelemahan di sistem OS Android ini.

Monggo, pilihan ada di anda dan dompet anda.

25 June 2016

Tips Menulis yang Baik

Artikel sebelumnya aku pernah menyajikan tips menulis yang baik, tapi itu menurutku.

Sekarang aku sajikan tips menulis yang baik dari Idolaku. Salah satu tokoh muda NU, Gus Nadirsyah Hosen. Monggo disimak:

Bagaimana menulis dan membaca yang efektif?
Saya banyak ditanya oleh sejumlah kawan soal bagaimana
caranya bisa menulis tema berat dengan bahasan yang ringan,
serta bagaimana caranya selalu punya ide untuk menulis. Ijinkan
saya untuk berbagi di sini sedikit tips. Yang sudah jago menulis
ya gak perlu ikutan membaca. Tips ini hanya untuk yang
membutuhkan saja (biar saya tidak dianggap menggurui para
senior dan masyayikh yang sudah lebih dulu berkecimpung dalam
dunia tulis-baca). Ngapunten ....
Kawan-kawan,
Menulis itu soal gagasan, baru kemudian soal tata bahasa. Jadi
menulis saja, tidak usah takut salah ejaan atau cacat
redaksinya.
Jangan seperti cerita ahli bahasa yang kejeblos sumur dan masih
sibuk membenarkan redaksi org yang akan menolongnya. Akhirnya
tetap tinggallah ia di dalam sumur sampai ada orang yang
mampu menawarkan bantuan dengan redaksi kalimat yang benar
dan tepat.
Menulis itu juga soal kejujuran. Kalau mengutip makalah orang
lain ya sebutkan dong sumbernya. Buat apa ahli bahasa tapi
tidak jujur mengutip sumber.
Menulis itu soal pengetahuan bukan semata soal selera. Jadi
kalau menguasai permasalahannya ya tulis saja. Kalau tidak
paham, lalukan riset kecil-kecilan, atau kalau tidak, ya tahu
dirilah untuk tidak menulis sesuatu yang tidak kita kuasai.
Satu lagi, karena tulisan itu sejatinya memaparkan gagasan,
maka kalau anda tidak tahan dikritik, ya tidak usah menulis di
publik. Cukup di lembar diary saja. Kalau dikritik tidak usah
mencak-mencak menyerang pribadi. Itu namanya ad hominem.
Fokus saja pada gagasan semula.
Dulu orang cuma menulis di koran/majalah, pada era sekarang
kita bisa menulis di medsos/blog. Jadi menulislah dimanapun.
Kalau dulu harus bawa pena dan kertas. Sekarang bisa menulis
di hp atau tablet. Yang penting tidak usah malu atau takut
disalahkan.
Dulu Arswendo bikin tips bahwa mengarang itu gampang. Tapi
setelah jadi tulisannya siapa yg mau terbitkan? Sekarang
menulis dan menerbitkannya gampang semua
Sebagai penulis beberapa buku saya fokus pada gagasan nanti
ada editor bahasa yang disediakan penerbit untuk mengecek
redaksi dan tata bahasanya.
Sejumlah buku saya diterbitkan penerbit internasional. Editor
bahasanya lebih 'kejam' lagi. Tapi editor ya gak punya gagasan.
Saya yang punya ide dan gagasan serta karya. Mereka editor
bahasa dan saya author.
Kalau sebelum menulis kita sudah takut salah tata bahasa,
yakinlah kita tidak akan pernah memulai menulis. Tulis dulu,
redaksi belakangan saja. Jangan mau menulis yang indah atau
menulis dengan kalimat majemuk yang kompleks. Menulis dengan
simpel dan kalimat sederhana saja. Yang penting gagasan bisa
dipahami dulu.
Lantas dari mana datangnya ide atau gagasan itu? Semakin kita
banyak membaca maka semakin kita kaya dengan gagasan. Tapi
bagaimana cara membaca yang baik?
Membaca itu juga soal gagasan bukan ribet soal tanda baca.
Itu bedanya membaca dan mengeja.
Banyak yg pinter grammar atau nahwu sharaf tapi tidak
mendalami apalagi mengkritisi gagasan dalam teks yang dibaca.
Misalnya, belajar kitab kuning sampai ngelotok mengi'rab tapi
kemudian tidak paham isi teks yang dibaca. Ini sekali lagi bukan
membaca gagasan tapi mengeja huruf atau tanda baca.
Begitu juga yang belajar bahasa inggris sampai ngelotok paham
subjek + verb tapi disodorkan koran bahasa Inggris tidak bisa
mengerti satu alinea pun. Ini namanya kita belajar mengeja
bukan belajar membaca.
Pengajaran tata bahasa kita selama ini dibuat ribet sehingga
luput mengajarkan cara memahami gagasan dalam teks. Itu
sebabnya mahasiswa yang baru kuliah di luar negeri meski skor
TOEFL lolos tapi pas baca jurnal top harus membacanya
berulang-ulang baru bisa paham.
Itu karena kita sibuk diajarkan tata bahasa yang rumit dan
tidak diajarkan cara membaca yg kritis (critical reading).
Tahap selanjutnya tentu saja bagaimana bisa menulis dan
membaca dengan cepat. Buku tebal berjilid-jilid dan paper
setumpuk harus dibaca tapi waktu kita terbatas, begitu juga
deadline kerjaan menerjang kita, maka kita harus terlatih
membaca dan menulis dengan cepat, cermat dan kritis. Soal yang
terakhir ini kapan-kapan dibahas lagi yah
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan
Dosen Senior Monash Law School

Bid'ah di Bulan Ramadhan



Bid'ah menurut arti adalah Sesuatu Yang Baru ada setelah masa Nabi Muhammad. Sehingga menurut arti kata tersebut semua hal yang baru ada setelah masa Nabi Muhammad adalah bid'ah. Nah, Bid'ah itu adalah tercela. Tempatnya di Neraka. Waduh

Kalau merunut kepada pengertian harfiahnya berarti semua hal baru saat ini harusnya dihukumi Bid'ah. Ya to? Jadi, makan pakai piring kaca, pakai sendok garpu, nulis pakai Pena dan sejenisnya juga Bid'ah. Mukamu dan mukaku juga Bid'ah. Wong kita hidup di masa setelah Nabi Muhammad Wafat. Ribet ya?

Ya iyalah. Itu ribetnya kelompok yang mengartikan Bid'ah secara Harfiah.

La kalau menurut yang bukan Harfiah?
Bid'ah merupakan hal-hal yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi semasa Beliau Hidup. Ada beberapa pengelompokan bid'ah yang dikenal yaitu :
1. Bid'ah Sayyiah
Adalah menambah, mengurangi, merubah segala hal ibadah mahdoh yang dicontohkan Nabi Muhammad semasa beliau hidup. Jadi kalau ada orang yang shalat dhuhur 12 rakaat itu baru namanya Bid'ah.
2. Bid'ah Hasanah
Apa itu? Adalah sebuah hal baru yang belum pernah dilakukan pada masa Nabi Muhammad masih hidup. Tetapi tidak termasuk kedalam ibadah mahdoh. Atau bisa disebut juga amalan Sunnah atau amalan yang baik. Contohnya dzikir berjamaah, tahlilan, ziarah Walisongo dll. Kalau lebih spesifik kebetulan karena sekarang bulan puasa, hal Bid'ah yang dilakukan berjamaah dan terang serangan oleh umat muslim sedunia adalah shalat tarawih berjamaah. Berapapun rakyatnya sama aja. Itu Bid'ah karena Nabi Muhammad tidak pernah melakukan. Shalat tarawih berjamaah saat hidup dulu. Karena baru dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Dan Khalifah Umar menyampaikan kalau hal ini (tarawih berjamaah) merupakan sebaik baiknya Bid'ah.

Mah Lo. Kalau pelaku Bid'ah semua masuk Neraka tanpa pembedaan masalah Bid'ah, Khalifah Umar termasuk kedalam orang yang masuk ke Neraka karena mengkoar koarkan kalau shalat tarawih merupakan sebaik baiknya Bid'ah.
Loh, padahal Khalifah Umar termasuk orang yang dijamin masuk surga to? Bingung ya? Jangan tanya saya, ngaji kitab kuning makanya. Kalau kitab terjemahan dari Google mah artinya menyesuaikan sama yang buat, kalau yang buat pengen bilang kalau semua Bid'ah itu masuk neraka ya bisa. Tapi biasanya mereka ngeles sambil bilang kalau Khulafatur Rasyidin masih merupakan pengecualian dalam hal Bid'ah2an. Tambah ngaco? Gak ngerti, tanya aja ke mereka.

Akhirul Kalam, kalau ada yang bilang seperti itu, biasanya mereka Ndak mau kita masuk surga bersama mereka. Padahal surga iku terlalu luas hanya untuk menampung mereka dan kelompoknya.
Berdoa aja kepada Allah agar jangan dibarengkan Ama mereka yang gak mau kita masuk surga. Kalau mereka bilang mereka masuk surga, bilang aja kita di terasnya gpp. Yang penting mereka gak ikut2 kita. Sudah di dunia kita disalah salahin, di surga pun kita mau di tolak.

21 June 2016

Berkompetisi Yang Sehat


Kompetisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "Persaingan". Atau untuk segmen antarnegara : usaha suatu negara untuk mengungguli negara lain dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan segmen Sosial : persaingan atau perjuangan hidup di tengah-tengah masyarakat.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan kalau Kompetisi merupakan sebuah usaha untuk bersaing memperebutkan sebuah tujuan yang diidamkan idamkan.

Karena bersaing (berkompetisi) selayaknya ada cara atau metode yang digunakan agar dapat mencapainya. Baik cara tersebut itu positif atau negatif karena tujuan menjadi hal utama.
Tapi apakah berkompetisi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara negatif boleh? Ya boleh to. Siapa yang gak bolehin. Tapi ya mother yes (mbok Iyo) jangan pakai cara negatif menjurus kepada sifat sewenang wenang.

Ambil contoh berkompetisi dalam dunia kerja. Jangan karena agar target atau tujuan tercapai oleh kita, kita menggunakan cara licik untuk mengalahkan lawan kita. Dengan menyebarkan isu kotor agar lawan kita secara otomatis terlemininasi dari gelanggang kompetisi dengan kita. Apalagi menggunakan cara kurang manusiawi dalam menggalang dukungan agar tujuan kita cepat tercapai dengan menginjak teman, kolega atau bawahan kita. Bisa juga sambil menjilat sana sini. Kayak asu to?

Pakai cara fair terhadap lawan kompetisi kita. Pakai attitude, pengetahuan, ilmu, pengalaman dll yang positif. Karena bagi aku kompetisi merupakan sebuah proses walaupun ada tujuan yang ingin kita capai. Tapi proses pembelajaran itulah yang paling penting menurutku. Karena kita dapat belajar dari sebuah kesalahan, dari sebuah kekalahan.

Karena menang atau kalah bukanlah sebuah akhir, tetapi merupakan proses membuat kita menjadi lebih baik lagi.

Gimana, gimana tulisanmu diatasi? Bernas to? Kebayang gak kalau aku yang nulis itu? Aku aja sampai gak percaya.

20 June 2016

Egoisme atau Pantang Menyerah?


Kisah ini merupakan kisah yang kebetulan aku alami. Secara langsung dan tidak langsung. Loh, kok??
Iya, soalnya saya tidak ikut terlibat tetapi mendapat info A1 dari subyek. Saya menjadi tempat curhat coiy. Keren gak?

Sampai sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan Nasional dimana brand awarness nya lumayan baik. Ehem ehem. Tenang aja, aku gak ngiklan kok. Aku gak dibayar untuk ngiklanin perusahaan ku, aku dibayar atas kerja keras ku. Tenang aja.

Di sebuah perusahaan pastinya banyak sekali perbedaan sifat, perilaku, karakter dll. Gak cuma dalam satu garis lurusnya, tetapi dalam satu garis koordinasi pun juga banyak perbedaan. Tapi kalau kata orang beda itu Rahmat. Glek.

Di situ sudah timbul potensi perbedaan pendapat atau beda kepentingan. 1 hal bisa menimbulkan beda pendapat sekaligus beda kepentingan. Beda pendapat untuk menyelesaikan sebuah project. Ini hal mafhum terjadi di sebuah organisasi dimana setiap batok kepala mempunyai pendapat yang berbeda. Belum, 1 kepala mempunyai 3 sampai 4 ide yang pingin idenya diambil semua oleh penduduk organisasi tersebut. Luar biasa...
Apalagi kalau ada perbedaan kepentingan. Dimana hal paling menonjol sudah tidak melihat bagus tidaknya suatu ide atau relevan dan kunonya suatu ide tersebut. Pinginnya idenya menjadi ide yang diputuskan sebagai pemenang. Gimana caranya, gimana Lika liku nya yang penting idenya lah yang diambil.
Lah, kalau sudah gini kan membuat pusing pala babi.

Kalau sudah seperti ini biasanya kalau saya ikut turun rembug aku sampaikan kalau memberi pendapat sah sah saja. Bisa juga harus. Tapi ya hargai pendapat orang lain. Belum tentu pendapat orang lain lebih jelek dari pendapat kita. Atau malah lebih sangat relevan.

Tapi kalau masukanku juga tidak digubris, maka aku akan melakukan langkah akhir sebelum yang terakhir. Aku berdiri, jalan keluar ruangan, turun ke pantry ambil kopi itemku lalu menyulut kretekh sebatang. Luega rasanya. Yang masih gontok gontokan ya biar aja. Toh yang dicari bukan yang idenya bagus tapi yang paling ngotot menggenggam idenya. Kan enak aku to??

Biasanya berbarengan dengan aku menghisap kretekku aku sambil mikir. Aku yang egois, mereka yang egois atau mereka yang pantang menyerah?

17 June 2016

Pola Pikir dan Tingkah Laku Masyarakat Menengah di Indonesia



Pernah merasakan harga naik? Padahal pendapatan belum tentu naik. Kalaupun naik, kenaikannya tidak berimbang oleh kenaikan harga-harga kebutuhan, terutama kebutuhan pokok.

Kalau sudah gini, biasanya di media massa atau di medsos banyak bertebaran keluhan-keluhan sebagian masyarakat yang mengeluhkan kejadian ini. Banyak yang bilang pemerintah tidak melihat penderitaan rakyatnya. Pemerintah buta mata hatinya. Pemerintah bla bla bla, dan bla bla bla.

Sudah, sudah. Sudahin peratapan ini dulu. Aku mau tanya yang biasanya mengeluh seperti ini rakyat yang memang penghasilannya untuk makan sehari-hari memang mepet, Apalagi untuk mikir kebutuhan lain atau rakyat yang sebelumnya bisa membeli baju baru tiap sebulan sekali, makan bareng keluarga di restoran atau jalan-jalan piknik pas liburan weekend? Jujur sajalah dengan ini semua. Bahwa yang paling lantang menjerit adalah para masyarakat kelas menengah yang biasanya bisa membeli baju baru sebulan sekali, plesir sebulan sekali atau bla bla bla sebulan sekali. Atau malah seminggu sekali. Naif bukan?

Kita lantang berteriak bahwa masyarakat ditindas oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM, menaikkan tarif dasar listrik atau dasar dasar lain. Di sisi lain, rakyat yang benar benar ingin agar dapat makan rutin tiap hari pakai nasi saja merindukan dapat sekali kali beli baju baru untuknya, atau untuk keluarganya. Terbersit? Pernah?

Bahwa yang kita teriakkan adalah bukan gambaran asli kebutuhan rakyat kecil di republik ini, tapi kebutuhan sebagian besar masyarakat menengahnya. Yang sulit untuk plesir lagi, sulit beli baju branded lagi, sulit makan enak mahal lagi dan bla bla bla lagi. Betul?

Kalau dipikir lebih dalam, kenaikan hal-hal di atas kebanyakan oleh pemerintah memang banyak dialokasikan untuk kepentingan rakyat yang memang selayaknya dan wajib disantuni oleh pemerintah. Tercermin dari UUD pasal 33.

Sedangkan kita tarif dasar listrik yang mungkin kenaikan perbulan tidak sampai 50 rebu tapi tereaknya seantero negeri mendengar. Nyinyirnya sampai di mainkan banyak orang lagi. Kalau memang kita biasa membagikan beberapa penghasilan kita untuk rakyat yang sebenarnya butuh ya bagus. Jadi yang seharusnya pembagian tiap orang katakanlah mendapat 250 rebu, karena ada kenaikan harga cuma mendapat 150 rebu.

Kalau cuma karena kita sudah jarang bisa makan enak mahal lagi ya gak etis lah. Sudah tereaknya kenceng, bawa-bawa nama mereka tapi dinikmatin sendiri sama kita.

Intinya, sudahkah kita minum Yakult hari ini?

12 June 2016

Eksternal Hardisk yang tidak terbaca

Di jaman dimana data merupakan harta berharga, media penyimpanan mempunyai posisi yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan alat penyedia/pengolah data semisal gawai atau komputer/laptop. Kita dapat memindahkan data melalui media online (via email atau cloud) atau offline via flashdisk atau eksternal hardisk.

Dengan pentingnya posisi flashdisk atau eksternal hardisk, saat ini banyak juga bertebarang flashdisk dan eksternal hardisk KW. Hal ini tidak terlalu masalah apabila masih bisa dipakai, la kalau tiba-tiba ngadat saat kita membutuhkan data penting di dalamnya kan ya Mati Berdiri Cara Oon.

Hal itu yang aku alami medio minggu kemarin. Lagi pengen mindah data di dalam Micro SD Android yang berulang ngadat (untungnya data masih terselamatkan), eh la kok eksternal hardisk ikut ngadat. Kagak kebaca ama Laptop. Duh Gusti, pahala apa yang ingin Engkau beri ke Hamba.... Love U Gusti

Aku otak atik dari posisi kabel, posisi usb yang tercolok di laptop atau mini usb yang tersambung di eksternal hardisk itu sendiri. Tarik, dorong, tarik, dorong tapi tetep bergeming. NIHIL Hasilnya.

Aku tinggal wudlu dulu lalu mencoba lagi. Hasilnya masih sama, NIHIL.
Mungkin harus shalat dulu. Oke, Aku shalat sunah. Yang biasanya setahun sekali juga sudah bagus. Sehabis shalat pelan pelan aku coba lagi. Dan syukur, puji tuhan. Hasilnya tetep sama. Hrrggghh.

Akhirnya aku nyerah. Nyerah sama keadaan, bukan sama Kompeni.
Karena aku sangat butuh data di dalamnya, aku ambil inisiatif ambil hape. Bukan, bukan untuk nelpon teknisi. Tapi sercing gugel. Tarraaa, akhirnya dapat beberapa masukan yang harus aku coba satu persatu. Aku bagikan juga kepada kalian. Agar apabila kalian mengalami hal seperti ini tidak usah wudlu atau shalat dulu. Nanti Tuhan malah sumpek ama kalian. Wong ibadah aja jarang, pas eksternal hardisk rusak malah wudlu. Hubungannya apa mblo.

1. Periksa Kabel Konektor USB
Dalam beberapa kasus kabel konektor USB yang terpasang dari HDD ke
PC atau Laptop menjadi salah satu penyebab utama mengapa HDD
tidak mau terbaca, ada cara mudah untuk mengetahuinya yaitu dengan
melihat apakah ada respon seperti lampu led yang menyala atau
terdengar suara piringan yang berputar namun perputarannya tidak
terlalu cepat.
Jika tidak ada respon seperti LED yang menyala dan tidak ada suara
yang terdengar dari dalam HDD External bukan tidak mungkin Kabel
Kontektor USB yang digunakan sudah tidak dapat dipakai lagi.

Sudah ganti Konektor USB tapi tidak terdeteksi.

Jika konektor USB tidak terdeteksi ada lagi kemungkinan bahwa HDD
Case dari HDD External yang kalian punya sudah tidak dapat
digunakan lagi. kemungkinan rusaknya HDD Case memang selalu tidak bisa diduga-duga, namun gejala rusaknya HDD Case hampir mirip
seperti rusaknya Kabel Konektor USB hanya saja jika kalian sudah
menggantinya dengan Konektor lain maka HDD External tidak dapat
merespon. Hal ini dapat juga dicoba dengan membuka (membongkar) Eksternal Hardisk dan mencoba konektor kabel eksternal hardisk ke laptop/komputer. Hal ini yang aku alami. Setelah aku bongkar case nya dan mencoba berbagai macam gaya colokan akhirnya dapat terdeteksi oleh laptop/komputer. Kalau langkah ini masih belum bisa kemungkinan kabel konektor ada masalah. Dapat digantikan dulu dan mencoba langkah-langkah ini.

Cara mengatasi kerusakan HDD External

Untuk cara mengatasi HDD External yang tidak terdeteksi kalian hanya
perlu melakukan langkah kecil yang memang sangat bermanfaat untuk
memperpanjang umur HDD External kalian dapat menggunakan cara-
cara yang ada seperti :
Selalu gunakan Port USB Motherboard
Apa bedanya Port USB yang ada di Motherboard dan Port USB pada
Front Panel casing CPU ?. dari fungsinya kedua port tersebut memang tidak ada bedanya, yang membedakan kedua port ini hanyalah pasokan listrik yang diterima. Setiap Case CPU terdapat Front Panel yang berisi port Audio Input dan Output serta 2 port USB. pada dasarnya Front
Panel hanya digunakan untuk penggunaan flashdisk ataupun
headphone, itu dikarenakan device yang terpasang pada front panel
membutuhkan pasokan daya yang sedikit. lalu pada USB yang sudah
built in dengan Motherboard difungsikan untuk perangkat yang kritikal dan membutuhkan pasokan daya yang besar seperti layaknya HDD
External.

Jadi jika kalian menggunakan HDD External setidaknya kalian memiliki
Kabel USB Perpanjangan ukuran 1 meter untuk mempermudah kalian
memasang HDD External pada Port USB Motherboard.

Gunakan Safety Remove jika HDD External ingin dicabut.

Safety Remove merupakan cara untuk memutuskan koneksi data
antara HDD External dengan CPU, cara ini memang sangat ampuh
dalam mencabut HDD External dari CPU. karena Safety Remove
bertugas untuk memantau apakah pemutusan koneksi data sudah
aman atau tidak, jika aman maka HDD External akan diputuskan dan
siap untuk dicabut namun jika belum aman akan terdapat pemberitahuan bahwa ada program yang sedang menggunakan file yang terdapat pada HDD External.

Update firmware HDD External.

Setiap HDD External pasti terdapat firmware yang sudah built in di
dalamnya, namun ada juga HDD External yang memang sudah ada
akan tetapi versi firmware yang terdapat didalamnya sudah lawas atau
dalam istilah lainnya adalah tidak mendapat update dari vendor. Untuk
menjaga HDD External kalian selalu stabil saat digunakan, pastikan
versi firmware yang ada pada HDD External kalian harus up to date.

2. Atau bisa dicoba menggunakan CMD melalui "run".

a. Klik start di pojok kiri bawah.
--> Lalu pilih run ketikkan cmd
--> terus ketik chkdsk X: /F
b. Untuk huruf X diganti dengan hardisk atau posisi hardisk anda, misalkan harddisk anda yang tidak bisa di buka G, ganti X itu menjadi G. Lalu tunggu sampai pengecekan harddisk selesai. Jika bukan kerusakan fisik hardware harddisk. Hal ini juga dapat dilakukan pada FlashDisk.

Semoga artikel ini bermanfaat.aku sarikan dari beberapa artikel terkait melalu gugel. Dan akhirnya eksternal hardisku sudah terbaca.
Tengkiu

11 June 2016

Hasil Berpuasa

Hasil Berpuasa

Seyogyanya, umat muslim di Bulan Ramadhan ini tidak hanya menahan nafsu dalam hal makan, minum dan seks. Tapi seharusnya lebih banyak dari itu, hal penting yang dapat digali saat bulan Ramadhan yang berkah ini.

+ Sabar
Di bulan ini seharusnya umat muslim dapat lebih sabar. Dimana Sabar ini terlukis saat kita menahan untuk dapat berbuka saat menunggu adzan maghrib berkumandang. Oleh karena itu orang yang berpuasa harus menambah sabar dalam setiap sendi kehidupannya.

+ Ikhlas
Umat islam diminta untuk ikhlas menahan lapar, haus dan seks selama berpuasa. Hal itu dapat dilakukan saat sudah berbuka. Ikhlas ini juga bermakna universal. Bisa menjadi ikhlas dengan ketetapan dari Tuhannya atau ikhlas atas hasil kerja keras kita.

+ Toleransi
Puasa adalah kewajiban bagi umat islam yang beriman. Tapi bukan kewajiban bagi orang non muslim untuk juga menahan lapar seharian seperti kita. Pun juga umat islam yang memang diperbolehkan tidak berpuasa, semisal orang sakit. Jadi kalaupun ada orang lain yang makan minum di saat siang hari jangan mencela mereka.

+ Disiplin
Puasa seharusnya membuat orang menjadi disiplin. Di dalam puasa kita harus mengikuti ketentuan yang diharuskan, harus tepat waktu. Kita tidak boleh sahur melebihi adzan subuh atau berbuka sebelum adzan maghrib. Jadi setelah bulan ini sih orang islam harus menjadi orang yang disiplin, tepat waktu. Contoh, janji dengan teman atau klien jam 8 ya maksimal jam 8 kurang 5 menit sudah stand by.
Atau saat lampu merah berhenti dan saat lampu belum menunjukkan warna hijau janganlah membunyikan klakson seakan-akan ada panggilan gawat darurat dari Tuhan.

+ Saling Berbagi
Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa memberi makan orang berpuasa pahalanya sama dengan puasa itu sendiri, tanpa mengurangi pahala dari yang memberi. Betapa hebatnya.

+ Mengurangi Menebar Aib
Katanya tidur di bulan puasa termasuk ibadah. Tapi apa harus tidur terus di bulan puasa? Tidak. Hal itu adalah untuk mengurangi kita berbuat jelek di bulan puasa. Daripada bergunjing mending kita berbuat baik. Kalau tetep sulit mending tidur. Makanya tidurnya orang puasa adalah ibadah.

+ Ikut Merasa Kesulitan Orang Lain
Di bulan puasa kita diwajibkan menahan makan, minum sampai adzan maghrib. Hal yang bisa dipelajarai dari menahan lapar ini kita juga harus bisa sedikit merasakan atas penderitaan sodara-sodara kita yang tidak mampu. Dimana untuk makan saja sangatlah sulit. Dianjurkan setelah kita bisa merasa maka kita dapat berbagi kepada sesama. Maka di akhir bulan puasa kita diwajibkan mengeluarkan Zakat Fitrah. Menurut aku ini salah satunya untuk semangat memberi dan berbagi kepada sesama. Agar dapat merasakan kenikmatan lebaran.

Itu hanya sedikit hal baik diluar hanya menahan makan, minum dan seks saat bulan Ramadhan. Hal itu tidaklah tepat atau sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ustadz-ustadz yang lebih pinter. Itu hanya olah pikir dari manusia yang masih saja gemar misuh. Mau ikut monggo, gak ya monggo. Yang penting angkat gelasmu, gelas Kopi Hitammu.
TAKE BEER