Search This Blog

25 June 2016

Tips Menulis yang Baik

Artikel sebelumnya aku pernah menyajikan tips menulis yang baik, tapi itu menurutku.

Sekarang aku sajikan tips menulis yang baik dari Idolaku. Salah satu tokoh muda NU, Gus Nadirsyah Hosen. Monggo disimak:

Bagaimana menulis dan membaca yang efektif?
Saya banyak ditanya oleh sejumlah kawan soal bagaimana
caranya bisa menulis tema berat dengan bahasan yang ringan,
serta bagaimana caranya selalu punya ide untuk menulis. Ijinkan
saya untuk berbagi di sini sedikit tips. Yang sudah jago menulis
ya gak perlu ikutan membaca. Tips ini hanya untuk yang
membutuhkan saja (biar saya tidak dianggap menggurui para
senior dan masyayikh yang sudah lebih dulu berkecimpung dalam
dunia tulis-baca). Ngapunten ....
Kawan-kawan,
Menulis itu soal gagasan, baru kemudian soal tata bahasa. Jadi
menulis saja, tidak usah takut salah ejaan atau cacat
redaksinya.
Jangan seperti cerita ahli bahasa yang kejeblos sumur dan masih
sibuk membenarkan redaksi org yang akan menolongnya. Akhirnya
tetap tinggallah ia di dalam sumur sampai ada orang yang
mampu menawarkan bantuan dengan redaksi kalimat yang benar
dan tepat.
Menulis itu juga soal kejujuran. Kalau mengutip makalah orang
lain ya sebutkan dong sumbernya. Buat apa ahli bahasa tapi
tidak jujur mengutip sumber.
Menulis itu soal pengetahuan bukan semata soal selera. Jadi
kalau menguasai permasalahannya ya tulis saja. Kalau tidak
paham, lalukan riset kecil-kecilan, atau kalau tidak, ya tahu
dirilah untuk tidak menulis sesuatu yang tidak kita kuasai.
Satu lagi, karena tulisan itu sejatinya memaparkan gagasan,
maka kalau anda tidak tahan dikritik, ya tidak usah menulis di
publik. Cukup di lembar diary saja. Kalau dikritik tidak usah
mencak-mencak menyerang pribadi. Itu namanya ad hominem.
Fokus saja pada gagasan semula.
Dulu orang cuma menulis di koran/majalah, pada era sekarang
kita bisa menulis di medsos/blog. Jadi menulislah dimanapun.
Kalau dulu harus bawa pena dan kertas. Sekarang bisa menulis
di hp atau tablet. Yang penting tidak usah malu atau takut
disalahkan.
Dulu Arswendo bikin tips bahwa mengarang itu gampang. Tapi
setelah jadi tulisannya siapa yg mau terbitkan? Sekarang
menulis dan menerbitkannya gampang semua
Sebagai penulis beberapa buku saya fokus pada gagasan nanti
ada editor bahasa yang disediakan penerbit untuk mengecek
redaksi dan tata bahasanya.
Sejumlah buku saya diterbitkan penerbit internasional. Editor
bahasanya lebih 'kejam' lagi. Tapi editor ya gak punya gagasan.
Saya yang punya ide dan gagasan serta karya. Mereka editor
bahasa dan saya author.
Kalau sebelum menulis kita sudah takut salah tata bahasa,
yakinlah kita tidak akan pernah memulai menulis. Tulis dulu,
redaksi belakangan saja. Jangan mau menulis yang indah atau
menulis dengan kalimat majemuk yang kompleks. Menulis dengan
simpel dan kalimat sederhana saja. Yang penting gagasan bisa
dipahami dulu.
Lantas dari mana datangnya ide atau gagasan itu? Semakin kita
banyak membaca maka semakin kita kaya dengan gagasan. Tapi
bagaimana cara membaca yang baik?
Membaca itu juga soal gagasan bukan ribet soal tanda baca.
Itu bedanya membaca dan mengeja.
Banyak yg pinter grammar atau nahwu sharaf tapi tidak
mendalami apalagi mengkritisi gagasan dalam teks yang dibaca.
Misalnya, belajar kitab kuning sampai ngelotok mengi'rab tapi
kemudian tidak paham isi teks yang dibaca. Ini sekali lagi bukan
membaca gagasan tapi mengeja huruf atau tanda baca.
Begitu juga yang belajar bahasa inggris sampai ngelotok paham
subjek + verb tapi disodorkan koran bahasa Inggris tidak bisa
mengerti satu alinea pun. Ini namanya kita belajar mengeja
bukan belajar membaca.
Pengajaran tata bahasa kita selama ini dibuat ribet sehingga
luput mengajarkan cara memahami gagasan dalam teks. Itu
sebabnya mahasiswa yang baru kuliah di luar negeri meski skor
TOEFL lolos tapi pas baca jurnal top harus membacanya
berulang-ulang baru bisa paham.
Itu karena kita sibuk diajarkan tata bahasa yang rumit dan
tidak diajarkan cara membaca yg kritis (critical reading).
Tahap selanjutnya tentu saja bagaimana bisa menulis dan
membaca dengan cepat. Buku tebal berjilid-jilid dan paper
setumpuk harus dibaca tapi waktu kita terbatas, begitu juga
deadline kerjaan menerjang kita, maka kita harus terlatih
membaca dan menulis dengan cepat, cermat dan kritis. Soal yang
terakhir ini kapan-kapan dibahas lagi yah
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan
Dosen Senior Monash Law School

Bid'ah di Bulan Ramadhan



Bid'ah menurut arti adalah Sesuatu Yang Baru ada setelah masa Nabi Muhammad. Sehingga menurut arti kata tersebut semua hal yang baru ada setelah masa Nabi Muhammad adalah bid'ah. Nah, Bid'ah itu adalah tercela. Tempatnya di Neraka. Waduh

Kalau merunut kepada pengertian harfiahnya berarti semua hal baru saat ini harusnya dihukumi Bid'ah. Ya to? Jadi, makan pakai piring kaca, pakai sendok garpu, nulis pakai Pena dan sejenisnya juga Bid'ah. Mukamu dan mukaku juga Bid'ah. Wong kita hidup di masa setelah Nabi Muhammad Wafat. Ribet ya?

Ya iyalah. Itu ribetnya kelompok yang mengartikan Bid'ah secara Harfiah.

La kalau menurut yang bukan Harfiah?
Bid'ah merupakan hal-hal yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi semasa Beliau Hidup. Ada beberapa pengelompokan bid'ah yang dikenal yaitu :
1. Bid'ah Sayyiah
Adalah menambah, mengurangi, merubah segala hal ibadah mahdoh yang dicontohkan Nabi Muhammad semasa beliau hidup. Jadi kalau ada orang yang shalat dhuhur 12 rakaat itu baru namanya Bid'ah.
2. Bid'ah Hasanah
Apa itu? Adalah sebuah hal baru yang belum pernah dilakukan pada masa Nabi Muhammad masih hidup. Tetapi tidak termasuk kedalam ibadah mahdoh. Atau bisa disebut juga amalan Sunnah atau amalan yang baik. Contohnya dzikir berjamaah, tahlilan, ziarah Walisongo dll. Kalau lebih spesifik kebetulan karena sekarang bulan puasa, hal Bid'ah yang dilakukan berjamaah dan terang serangan oleh umat muslim sedunia adalah shalat tarawih berjamaah. Berapapun rakyatnya sama aja. Itu Bid'ah karena Nabi Muhammad tidak pernah melakukan. Shalat tarawih berjamaah saat hidup dulu. Karena baru dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Dan Khalifah Umar menyampaikan kalau hal ini (tarawih berjamaah) merupakan sebaik baiknya Bid'ah.

Mah Lo. Kalau pelaku Bid'ah semua masuk Neraka tanpa pembedaan masalah Bid'ah, Khalifah Umar termasuk kedalam orang yang masuk ke Neraka karena mengkoar koarkan kalau shalat tarawih merupakan sebaik baiknya Bid'ah.
Loh, padahal Khalifah Umar termasuk orang yang dijamin masuk surga to? Bingung ya? Jangan tanya saya, ngaji kitab kuning makanya. Kalau kitab terjemahan dari Google mah artinya menyesuaikan sama yang buat, kalau yang buat pengen bilang kalau semua Bid'ah itu masuk neraka ya bisa. Tapi biasanya mereka ngeles sambil bilang kalau Khulafatur Rasyidin masih merupakan pengecualian dalam hal Bid'ah2an. Tambah ngaco? Gak ngerti, tanya aja ke mereka.

Akhirul Kalam, kalau ada yang bilang seperti itu, biasanya mereka Ndak mau kita masuk surga bersama mereka. Padahal surga iku terlalu luas hanya untuk menampung mereka dan kelompoknya.
Berdoa aja kepada Allah agar jangan dibarengkan Ama mereka yang gak mau kita masuk surga. Kalau mereka bilang mereka masuk surga, bilang aja kita di terasnya gpp. Yang penting mereka gak ikut2 kita. Sudah di dunia kita disalah salahin, di surga pun kita mau di tolak.

21 June 2016

Berkompetisi Yang Sehat


Kompetisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "Persaingan". Atau untuk segmen antarnegara : usaha suatu negara untuk mengungguli negara lain dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan segmen Sosial : persaingan atau perjuangan hidup di tengah-tengah masyarakat.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan kalau Kompetisi merupakan sebuah usaha untuk bersaing memperebutkan sebuah tujuan yang diidamkan idamkan.

Karena bersaing (berkompetisi) selayaknya ada cara atau metode yang digunakan agar dapat mencapainya. Baik cara tersebut itu positif atau negatif karena tujuan menjadi hal utama.
Tapi apakah berkompetisi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara negatif boleh? Ya boleh to. Siapa yang gak bolehin. Tapi ya mother yes (mbok Iyo) jangan pakai cara negatif menjurus kepada sifat sewenang wenang.

Ambil contoh berkompetisi dalam dunia kerja. Jangan karena agar target atau tujuan tercapai oleh kita, kita menggunakan cara licik untuk mengalahkan lawan kita. Dengan menyebarkan isu kotor agar lawan kita secara otomatis terlemininasi dari gelanggang kompetisi dengan kita. Apalagi menggunakan cara kurang manusiawi dalam menggalang dukungan agar tujuan kita cepat tercapai dengan menginjak teman, kolega atau bawahan kita. Bisa juga sambil menjilat sana sini. Kayak asu to?

Pakai cara fair terhadap lawan kompetisi kita. Pakai attitude, pengetahuan, ilmu, pengalaman dll yang positif. Karena bagi aku kompetisi merupakan sebuah proses walaupun ada tujuan yang ingin kita capai. Tapi proses pembelajaran itulah yang paling penting menurutku. Karena kita dapat belajar dari sebuah kesalahan, dari sebuah kekalahan.

Karena menang atau kalah bukanlah sebuah akhir, tetapi merupakan proses membuat kita menjadi lebih baik lagi.

Gimana, gimana tulisanmu diatasi? Bernas to? Kebayang gak kalau aku yang nulis itu? Aku aja sampai gak percaya.

20 June 2016

Egoisme atau Pantang Menyerah?


Kisah ini merupakan kisah yang kebetulan aku alami. Secara langsung dan tidak langsung. Loh, kok??
Iya, soalnya saya tidak ikut terlibat tetapi mendapat info A1 dari subyek. Saya menjadi tempat curhat coiy. Keren gak?

Sampai sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan Nasional dimana brand awarness nya lumayan baik. Ehem ehem. Tenang aja, aku gak ngiklan kok. Aku gak dibayar untuk ngiklanin perusahaan ku, aku dibayar atas kerja keras ku. Tenang aja.

Di sebuah perusahaan pastinya banyak sekali perbedaan sifat, perilaku, karakter dll. Gak cuma dalam satu garis lurusnya, tetapi dalam satu garis koordinasi pun juga banyak perbedaan. Tapi kalau kata orang beda itu Rahmat. Glek.

Di situ sudah timbul potensi perbedaan pendapat atau beda kepentingan. 1 hal bisa menimbulkan beda pendapat sekaligus beda kepentingan. Beda pendapat untuk menyelesaikan sebuah project. Ini hal mafhum terjadi di sebuah organisasi dimana setiap batok kepala mempunyai pendapat yang berbeda. Belum, 1 kepala mempunyai 3 sampai 4 ide yang pingin idenya diambil semua oleh penduduk organisasi tersebut. Luar biasa...
Apalagi kalau ada perbedaan kepentingan. Dimana hal paling menonjol sudah tidak melihat bagus tidaknya suatu ide atau relevan dan kunonya suatu ide tersebut. Pinginnya idenya menjadi ide yang diputuskan sebagai pemenang. Gimana caranya, gimana Lika liku nya yang penting idenya lah yang diambil.
Lah, kalau sudah gini kan membuat pusing pala babi.

Kalau sudah seperti ini biasanya kalau saya ikut turun rembug aku sampaikan kalau memberi pendapat sah sah saja. Bisa juga harus. Tapi ya hargai pendapat orang lain. Belum tentu pendapat orang lain lebih jelek dari pendapat kita. Atau malah lebih sangat relevan.

Tapi kalau masukanku juga tidak digubris, maka aku akan melakukan langkah akhir sebelum yang terakhir. Aku berdiri, jalan keluar ruangan, turun ke pantry ambil kopi itemku lalu menyulut kretekh sebatang. Luega rasanya. Yang masih gontok gontokan ya biar aja. Toh yang dicari bukan yang idenya bagus tapi yang paling ngotot menggenggam idenya. Kan enak aku to??

Biasanya berbarengan dengan aku menghisap kretekku aku sambil mikir. Aku yang egois, mereka yang egois atau mereka yang pantang menyerah?

17 June 2016

Pola Pikir dan Tingkah Laku Masyarakat Menengah di Indonesia



Pernah merasakan harga naik? Padahal pendapatan belum tentu naik. Kalaupun naik, kenaikannya tidak berimbang oleh kenaikan harga-harga kebutuhan, terutama kebutuhan pokok.

Kalau sudah gini, biasanya di media massa atau di medsos banyak bertebaran keluhan-keluhan sebagian masyarakat yang mengeluhkan kejadian ini. Banyak yang bilang pemerintah tidak melihat penderitaan rakyatnya. Pemerintah buta mata hatinya. Pemerintah bla bla bla, dan bla bla bla.

Sudah, sudah. Sudahin peratapan ini dulu. Aku mau tanya yang biasanya mengeluh seperti ini rakyat yang memang penghasilannya untuk makan sehari-hari memang mepet, Apalagi untuk mikir kebutuhan lain atau rakyat yang sebelumnya bisa membeli baju baru tiap sebulan sekali, makan bareng keluarga di restoran atau jalan-jalan piknik pas liburan weekend? Jujur sajalah dengan ini semua. Bahwa yang paling lantang menjerit adalah para masyarakat kelas menengah yang biasanya bisa membeli baju baru sebulan sekali, plesir sebulan sekali atau bla bla bla sebulan sekali. Atau malah seminggu sekali. Naif bukan?

Kita lantang berteriak bahwa masyarakat ditindas oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM, menaikkan tarif dasar listrik atau dasar dasar lain. Di sisi lain, rakyat yang benar benar ingin agar dapat makan rutin tiap hari pakai nasi saja merindukan dapat sekali kali beli baju baru untuknya, atau untuk keluarganya. Terbersit? Pernah?

Bahwa yang kita teriakkan adalah bukan gambaran asli kebutuhan rakyat kecil di republik ini, tapi kebutuhan sebagian besar masyarakat menengahnya. Yang sulit untuk plesir lagi, sulit beli baju branded lagi, sulit makan enak mahal lagi dan bla bla bla lagi. Betul?

Kalau dipikir lebih dalam, kenaikan hal-hal di atas kebanyakan oleh pemerintah memang banyak dialokasikan untuk kepentingan rakyat yang memang selayaknya dan wajib disantuni oleh pemerintah. Tercermin dari UUD pasal 33.

Sedangkan kita tarif dasar listrik yang mungkin kenaikan perbulan tidak sampai 50 rebu tapi tereaknya seantero negeri mendengar. Nyinyirnya sampai di mainkan banyak orang lagi. Kalau memang kita biasa membagikan beberapa penghasilan kita untuk rakyat yang sebenarnya butuh ya bagus. Jadi yang seharusnya pembagian tiap orang katakanlah mendapat 250 rebu, karena ada kenaikan harga cuma mendapat 150 rebu.

Kalau cuma karena kita sudah jarang bisa makan enak mahal lagi ya gak etis lah. Sudah tereaknya kenceng, bawa-bawa nama mereka tapi dinikmatin sendiri sama kita.

Intinya, sudahkah kita minum Yakult hari ini?

12 June 2016

Eksternal Hardisk yang tidak terbaca

Di jaman dimana data merupakan harta berharga, media penyimpanan mempunyai posisi yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan alat penyedia/pengolah data semisal gawai atau komputer/laptop. Kita dapat memindahkan data melalui media online (via email atau cloud) atau offline via flashdisk atau eksternal hardisk.

Dengan pentingnya posisi flashdisk atau eksternal hardisk, saat ini banyak juga bertebarang flashdisk dan eksternal hardisk KW. Hal ini tidak terlalu masalah apabila masih bisa dipakai, la kalau tiba-tiba ngadat saat kita membutuhkan data penting di dalamnya kan ya Mati Berdiri Cara Oon.

Hal itu yang aku alami medio minggu kemarin. Lagi pengen mindah data di dalam Micro SD Android yang berulang ngadat (untungnya data masih terselamatkan), eh la kok eksternal hardisk ikut ngadat. Kagak kebaca ama Laptop. Duh Gusti, pahala apa yang ingin Engkau beri ke Hamba.... Love U Gusti

Aku otak atik dari posisi kabel, posisi usb yang tercolok di laptop atau mini usb yang tersambung di eksternal hardisk itu sendiri. Tarik, dorong, tarik, dorong tapi tetep bergeming. NIHIL Hasilnya.

Aku tinggal wudlu dulu lalu mencoba lagi. Hasilnya masih sama, NIHIL.
Mungkin harus shalat dulu. Oke, Aku shalat sunah. Yang biasanya setahun sekali juga sudah bagus. Sehabis shalat pelan pelan aku coba lagi. Dan syukur, puji tuhan. Hasilnya tetep sama. Hrrggghh.

Akhirnya aku nyerah. Nyerah sama keadaan, bukan sama Kompeni.
Karena aku sangat butuh data di dalamnya, aku ambil inisiatif ambil hape. Bukan, bukan untuk nelpon teknisi. Tapi sercing gugel. Tarraaa, akhirnya dapat beberapa masukan yang harus aku coba satu persatu. Aku bagikan juga kepada kalian. Agar apabila kalian mengalami hal seperti ini tidak usah wudlu atau shalat dulu. Nanti Tuhan malah sumpek ama kalian. Wong ibadah aja jarang, pas eksternal hardisk rusak malah wudlu. Hubungannya apa mblo.

1. Periksa Kabel Konektor USB
Dalam beberapa kasus kabel konektor USB yang terpasang dari HDD ke
PC atau Laptop menjadi salah satu penyebab utama mengapa HDD
tidak mau terbaca, ada cara mudah untuk mengetahuinya yaitu dengan
melihat apakah ada respon seperti lampu led yang menyala atau
terdengar suara piringan yang berputar namun perputarannya tidak
terlalu cepat.
Jika tidak ada respon seperti LED yang menyala dan tidak ada suara
yang terdengar dari dalam HDD External bukan tidak mungkin Kabel
Kontektor USB yang digunakan sudah tidak dapat dipakai lagi.

Sudah ganti Konektor USB tapi tidak terdeteksi.

Jika konektor USB tidak terdeteksi ada lagi kemungkinan bahwa HDD
Case dari HDD External yang kalian punya sudah tidak dapat
digunakan lagi. kemungkinan rusaknya HDD Case memang selalu tidak bisa diduga-duga, namun gejala rusaknya HDD Case hampir mirip
seperti rusaknya Kabel Konektor USB hanya saja jika kalian sudah
menggantinya dengan Konektor lain maka HDD External tidak dapat
merespon. Hal ini dapat juga dicoba dengan membuka (membongkar) Eksternal Hardisk dan mencoba konektor kabel eksternal hardisk ke laptop/komputer. Hal ini yang aku alami. Setelah aku bongkar case nya dan mencoba berbagai macam gaya colokan akhirnya dapat terdeteksi oleh laptop/komputer. Kalau langkah ini masih belum bisa kemungkinan kabel konektor ada masalah. Dapat digantikan dulu dan mencoba langkah-langkah ini.

Cara mengatasi kerusakan HDD External

Untuk cara mengatasi HDD External yang tidak terdeteksi kalian hanya
perlu melakukan langkah kecil yang memang sangat bermanfaat untuk
memperpanjang umur HDD External kalian dapat menggunakan cara-
cara yang ada seperti :
Selalu gunakan Port USB Motherboard
Apa bedanya Port USB yang ada di Motherboard dan Port USB pada
Front Panel casing CPU ?. dari fungsinya kedua port tersebut memang tidak ada bedanya, yang membedakan kedua port ini hanyalah pasokan listrik yang diterima. Setiap Case CPU terdapat Front Panel yang berisi port Audio Input dan Output serta 2 port USB. pada dasarnya Front
Panel hanya digunakan untuk penggunaan flashdisk ataupun
headphone, itu dikarenakan device yang terpasang pada front panel
membutuhkan pasokan daya yang sedikit. lalu pada USB yang sudah
built in dengan Motherboard difungsikan untuk perangkat yang kritikal dan membutuhkan pasokan daya yang besar seperti layaknya HDD
External.

Jadi jika kalian menggunakan HDD External setidaknya kalian memiliki
Kabel USB Perpanjangan ukuran 1 meter untuk mempermudah kalian
memasang HDD External pada Port USB Motherboard.

Gunakan Safety Remove jika HDD External ingin dicabut.

Safety Remove merupakan cara untuk memutuskan koneksi data
antara HDD External dengan CPU, cara ini memang sangat ampuh
dalam mencabut HDD External dari CPU. karena Safety Remove
bertugas untuk memantau apakah pemutusan koneksi data sudah
aman atau tidak, jika aman maka HDD External akan diputuskan dan
siap untuk dicabut namun jika belum aman akan terdapat pemberitahuan bahwa ada program yang sedang menggunakan file yang terdapat pada HDD External.

Update firmware HDD External.

Setiap HDD External pasti terdapat firmware yang sudah built in di
dalamnya, namun ada juga HDD External yang memang sudah ada
akan tetapi versi firmware yang terdapat didalamnya sudah lawas atau
dalam istilah lainnya adalah tidak mendapat update dari vendor. Untuk
menjaga HDD External kalian selalu stabil saat digunakan, pastikan
versi firmware yang ada pada HDD External kalian harus up to date.

2. Atau bisa dicoba menggunakan CMD melalui "run".

a. Klik start di pojok kiri bawah.
--> Lalu pilih run ketikkan cmd
--> terus ketik chkdsk X: /F
b. Untuk huruf X diganti dengan hardisk atau posisi hardisk anda, misalkan harddisk anda yang tidak bisa di buka G, ganti X itu menjadi G. Lalu tunggu sampai pengecekan harddisk selesai. Jika bukan kerusakan fisik hardware harddisk. Hal ini juga dapat dilakukan pada FlashDisk.

Semoga artikel ini bermanfaat.aku sarikan dari beberapa artikel terkait melalu gugel. Dan akhirnya eksternal hardisku sudah terbaca.
Tengkiu

11 June 2016

Hasil Berpuasa

Hasil Berpuasa

Seyogyanya, umat muslim di Bulan Ramadhan ini tidak hanya menahan nafsu dalam hal makan, minum dan seks. Tapi seharusnya lebih banyak dari itu, hal penting yang dapat digali saat bulan Ramadhan yang berkah ini.

+ Sabar
Di bulan ini seharusnya umat muslim dapat lebih sabar. Dimana Sabar ini terlukis saat kita menahan untuk dapat berbuka saat menunggu adzan maghrib berkumandang. Oleh karena itu orang yang berpuasa harus menambah sabar dalam setiap sendi kehidupannya.

+ Ikhlas
Umat islam diminta untuk ikhlas menahan lapar, haus dan seks selama berpuasa. Hal itu dapat dilakukan saat sudah berbuka. Ikhlas ini juga bermakna universal. Bisa menjadi ikhlas dengan ketetapan dari Tuhannya atau ikhlas atas hasil kerja keras kita.

+ Toleransi
Puasa adalah kewajiban bagi umat islam yang beriman. Tapi bukan kewajiban bagi orang non muslim untuk juga menahan lapar seharian seperti kita. Pun juga umat islam yang memang diperbolehkan tidak berpuasa, semisal orang sakit. Jadi kalaupun ada orang lain yang makan minum di saat siang hari jangan mencela mereka.

+ Disiplin
Puasa seharusnya membuat orang menjadi disiplin. Di dalam puasa kita harus mengikuti ketentuan yang diharuskan, harus tepat waktu. Kita tidak boleh sahur melebihi adzan subuh atau berbuka sebelum adzan maghrib. Jadi setelah bulan ini sih orang islam harus menjadi orang yang disiplin, tepat waktu. Contoh, janji dengan teman atau klien jam 8 ya maksimal jam 8 kurang 5 menit sudah stand by.
Atau saat lampu merah berhenti dan saat lampu belum menunjukkan warna hijau janganlah membunyikan klakson seakan-akan ada panggilan gawat darurat dari Tuhan.

+ Saling Berbagi
Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa memberi makan orang berpuasa pahalanya sama dengan puasa itu sendiri, tanpa mengurangi pahala dari yang memberi. Betapa hebatnya.

+ Mengurangi Menebar Aib
Katanya tidur di bulan puasa termasuk ibadah. Tapi apa harus tidur terus di bulan puasa? Tidak. Hal itu adalah untuk mengurangi kita berbuat jelek di bulan puasa. Daripada bergunjing mending kita berbuat baik. Kalau tetep sulit mending tidur. Makanya tidurnya orang puasa adalah ibadah.

+ Ikut Merasa Kesulitan Orang Lain
Di bulan puasa kita diwajibkan menahan makan, minum sampai adzan maghrib. Hal yang bisa dipelajarai dari menahan lapar ini kita juga harus bisa sedikit merasakan atas penderitaan sodara-sodara kita yang tidak mampu. Dimana untuk makan saja sangatlah sulit. Dianjurkan setelah kita bisa merasa maka kita dapat berbagi kepada sesama. Maka di akhir bulan puasa kita diwajibkan mengeluarkan Zakat Fitrah. Menurut aku ini salah satunya untuk semangat memberi dan berbagi kepada sesama. Agar dapat merasakan kenikmatan lebaran.

Itu hanya sedikit hal baik diluar hanya menahan makan, minum dan seks saat bulan Ramadhan. Hal itu tidaklah tepat atau sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ustadz-ustadz yang lebih pinter. Itu hanya olah pikir dari manusia yang masih saja gemar misuh. Mau ikut monggo, gak ya monggo. Yang penting angkat gelasmu, gelas Kopi Hitammu.
TAKE BEER

Selamat Jalan Muhammad Ali

Legenda Tinju Muhammad Ali sudah dimakamkan pada hari Jum'at waktu Amerika dengan dihadiri oleh banyak kalangan. Tidak hanya dari umat Islam, tetapi juga Umat beragama lainnya. Mereka menganggap Ali yang sebelum menjadi Muallaf bernama Cassius Clay adalah tokoh Universal. Tidak hanya di dunia Tinju dengan "Mulut Besar"nya, tetapi juga tindak tanduknya dalam membela hak kaum yang lemah atau teraniaya.

Dia berani menentang perintah dari negaranya untuk berangkat perang ke Vietnam karena bagi dia hal itu tidak patut dilakukan. Masih banyak penindasan terhadap hak-hak dasar manusia khususnya dari golongan Kulit Hitam di Amerika yang berkoar sebagai Mbahnya Demokrasi. Sampai-sampai Gelar Juaranya dicabut.

Apakah dicabut gelar juara membuat Ali terbungkam? Tidak. Dia masih melakukan pembelaan-pembelaan terhadap kaumnya maupun manusia pada umumnya di seantero jagat.

Masih banyak hal menarik lain dari sosok Muhammad Ali, seorang petarung, pemenang yang masuk kedunia Tinju hanya karena sepedanya dicuri.

Selamat jalan Muhammad Ali, InsyaAllah Khusnul Khotimah. Allah dan Rasul yang kau cintai menunggumu dengan Cinta.

Lahul Fatihah....

10 June 2016

Kegilaan Bernama Masa SMA

Bagi yang seumuranku pasti mengenal yang namanya masa SMA. Kegilaan kegilaan apa aja di masa SMA kemungkinan besar juga pernah mengalami. Kalau belum ngalamin kemungkinan gede dia orang super jenius. Yang kalau lihat buku rasanya kaya lihat cewek bahenol, rasanya pengen meluk aja.

Jadi sehari-harinya cuma berkutat ama buku, teori, rumus dan tetek bengek persekolahan. Bagus to, cuma ada dikit-dikit kegilaan lah. Dikiiit aja. Kadang gila itu perlu untuk menjaga kewarasan. Suwer, ni kalimat ngena banget buat aku. Ni kata 100% bukan dari aku tapi aku seneng pakai itu. Alesan buatku menjaga kegilaan sampai sekarang. Hahahaha. Teleek

Masa SMA, aku hijrah keluar kota. Kata ortu untuk belajar agama dan nglatih mandiri. Visioner kan ortuku. Kataku aku sekolah luar kota biar aku gak ikut arus modernisasi, secara asalku dari kota metropolitan. Gimana sombong gak aku?

Lah, kalau kata temanku. Aku itu dibuang biar gak sekolah di kota asalku. Biar ada alesan ortuku nyoret namaku di KK. Kan Jancuk tenan temanku itu. Padahal dia juga pendatang, bersekolah sama denganku, satu kamar lagi di pondok. Namanya kan dobel Njancuki.

Sudah Njancuki gitu ternyata dia kalau kangen ortu sampai nangis bombay. Lah, gitu kok ngejek aku sampai segitunya. Nangis ya nangis lah, tapi yang modern dikit. Nangis london kek, nangis roma kek, atau malah nangis tokyo. Biar ketemu mbak Miyabi disana. Kalau sudah gitu aku menyebutnya Jancuk Kuadrat.

SMA aku memang dimasukkan ke Ponpes seperti niat ortu biar lebih menambah pendidikan agama. Syukur, puji Tuhan aku dapat sedikit pendidikan agama yang penting juga kupakai saat ini. Contohnya, aku bisa (pura-pura) doa sebelum makan. Tahu doanya sebelum indehoi bareng istri (udah, kamu nyari calon istri dulu baru bayangin ini mblo), dll.

Makanya aku gak gampang marah ama orang yang baru tahu agama dikit, tampil soleh(ah), masuk tipi atau kardio lalu nyalah-nyalahin orang lain. Kan gak enak banget digituin. Kayak beol jongkok di WC duduk terus ama orang laen dikasih tahu kalau harus duduk. Die kagak tahu ketersiksaan apa yang kita rasakan akibat mau beol gak bisa keluar "ulernya" karena gak biasa pakai WC Duduk.

Kegilaan apa yang aku lakukan di masa SMA?
1. Ngerjain temen yang lagi tidur
Saat SMA karena di pondok berarti berkumpul dengan teman sesama jenis dari berbagai lapisan masyarakat dan beraneka sifat. Suatu kali, ada teman yang dului tidur. Kecapekan katanya. Setelah dirasa tidur nyenyak mulailah operasi usil. Diambillah tali plastik yang agak panjang, diikatkan di kakinya langsung menuju ke "senjata" nya. Dengan harapan saat bangun dia kaget dan kesakitan. Dan harapan itu terkabul dengan suksesnya. Dia bangun, dia kesakitan dan dia nangis. Yess!!
2. Dalam situasi yang homogen, rasa pun mau ndak mau harus disamakan. Punya jajan ya dimakan bareng, gak punya ya ndomblong bareng. Tapi kalau punya jajan dan ndak mau berbagi tinggal tunggu waktu itu jajan disabotase.
Ada seorang yang terkenal agak pelit, kalau punya jajan dinikmatin sendiri. Sangat jarang berbagi. Operasi sabotase siap dilakukan saat dia sedang keluar kamar. Saya yang memang punya hobi ngumpulkan anak kunci sudah siap dengan senjata itu. Coba coba masukin anak kunci hingga bisa terbuka lemari penyimpanan harta karun itu. Jajan dikuras disisakan hanya gula.
Hasil rampasan dinikmati di gudang. Nikmat rasanya saat operasi kembali berhasil.
3. Ulang tahun itu bukan bersenang-senang, tapi menguras bak mandi.
Ulang tahun bagi sebagian orang merupakan moment bahagia bersama orang tersayang. Diberi privilidge. Tapi tidak untuk kami. Ulang tahun adalah saat melihatnya menguras, membersihkan bak mandi. Loh, kok bisa? Sangat bisa. Karena saat ada yang ulang tahun, bersama-sama kita gotong beserta beberapa pakaian baik yang kotor atau yang sudah bersih untuk dimasukkan kedalam bak mandi pondok. Kalau bisa sekalian sabun cucinya.
Ulang tahun bukan bersenang senang tetapi wajib membersihkan bak mandi kotor hasil operasi penenggelaman.

Selamat menikmati kenakalan masa SMA. Bandel itu menyehatkan yang penting tidak terjerumus kepada NARKOBA, MIRAS DAN WANITA.

Batal Puasa Membutuhkan Mental Yang Kuat

Bagi umat muslim di seluruh dunia, Bulan Ramadhan diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Banyak cara dan metode oleh sebagian orang digunakan agar dapat menjalankan puasa tiap harinya dengan lancar. Lapar pasti, tapi tetep kuat sampai waktunya berbuka.

Menjadi masalah apabila dalam perjalanan menahan lapar dan dahaga ini mengalami perubahan perjalanan yang sedikit ekstrim. Hal ini membuat puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga melawan malu. Ya, malu untuk tidak berpuasa (bahasa jawanya mokel).

Gimana gak malu, banyak anak kecil yang polahnya sedemikian aktifnya tapi tetap kuat puasa sampai bedug magrib. La kita yang sudah bangkotan, gerak gak seberapa tapi pola berubah dikit laparnya gak ketulungan. Salut untuk anak-anak kecil itu. Tapi sedikit % ada yang nyuri2 kesempatan kumur sambil diminum airnya. Loh loh. Atau kadang kumur pakai es degan. Ehm, lezat.

Aku cuma membagikan beberapa hal dimana batal puasa itu harus melawan malu, harus muka batu.

Pertama, suatu kali saat mahasiswa (tenang pren, aku pernah kuliah) ada kegiatan kemah yang diselenggarakan Kumpulan Mahasiswa Jurusan.
Aku mengira si pemrakarsa acara sungguh orang yang selalu makan asam garam kehidupan. Hidupnya seakan akan berada dalam suasana peperangan. Perang melawan nafsu konaknya dia mungkin. La gimana, ada waktu sebelum puasa atau setelah lebaran biar kagak berhubungan dengan tahan menahan lapar. Tapi malah sama dianya ditaruh di bulan puasa. Mungkin juga dia agen Surga. Biar Tuhan gak capek-capek memilih dan memilah manusia yang akan masuk surga. Bisa diwakilkan dirinya saat menjadi panitia acara.

Sebagai gambaran pembaca, perawakan dia gak terlalu tinggi juga gak terlalu pendek. Gak gendut-gendit amat, kirus juga enggak. Apalagi ganteng. Aku alergi bilang ganteng ama cowok. Agak pendiam. Kalau sudah ngomong ngalah-ngalahin Bung Karno, gak selesai-selesai. Aku jadi pengen tahu dia pakai baterai apa.

Acara berlangsung selama 2 hari 1 malam.
Hari pertama, sahur di rumah, sore hari ke kampus mengikuti acara yang diselenggarakan. Lancar. Hari pertama lancar, tanpa hambatan berarti dan tanpa pengurang pahala. Yah, cuma sedikit misuh dalam hati aja kepada panitia.

Hari kedua dimulai sahur bersama. Naah, ini mulai pahala berkurang drastis dan dosa menunggu datang. Sahur bukan berdoa malah misuh terus. E tapi si panitia kok selow gitu ngrasanya. Kampret bener. Kampreeet.

Habis sahur, shalat subuh bersama dilanjutkan tadarus. Syukur..  pahala kembali dan dosa sementara sedang pergi ke mall. Pagi hari olahraga dikit-dikit katanya kalau habis subuh tidur lagi rejekinya dipatok ayam.

Batin aku, eh, ayamnya kan sudah digoreng buat sahur. Ayam siapa lagi yang belum dikasih makan? Aneh

Setelah olahraga dilanjutkan mandi dan istirahat sebentar untuk bercengkrama dengan sejawat. Setelah itu acara full sampai siang. Pakaiannya baju muslim. Gila. Badan capek, ati dongkol, pakai baju muslim. Rasanya sumpek dari ujung rambut sampai ulu hati.

Jam 12.00 done, acara bubbaarr. Selesaiii. Pada pulang deh. Muka-muka yang tadinya sok khusyuk kayaknya menjadi seperti harimau lepas. Mau nerkam aja. Aku perkirakan sepulangnya dari kampus mereka makan 2 porsi nasi rendang lengkap dengan krupuk dan es teh.

Aku? Aku masih kuatlah. Pulang acara masih neruskan puasanya lah.

Karena badan agak capek, aku nginap ke kost temen sampai sorean biar badan seger.

Di perjalanan ternyata si setan ngikut aja di atas motor. Lewat warung makan langganan yang ternyata juga banyak pengunjungnya hati tergerak untuk memberikan siraman rohani. Kami masuk kedalam dengan muka merah padam, masuk ke warung, noleh kiri kanan lalu bilang dengan nada tandas : "Buk, nasi campur dua, minumnya es teh". Doaarr. Ati plong setelah bilang kejujuran. Plong, ploong.

Waktu nunggu makanan datang gak sengaja lihat wajah para pengunjung. Mereka kayak ngerasa geli-geli sedap. Ah, peduli setan sama orang lain. Mereka juga mokel toh. Aku lirik temenku juga pasang wajah oon. Assudahlah, makanan datang. Waktunya sahur sesi kedua.

Makanan habis, bayar makanan lalu pulang. Di perjalanan aku tanya ke temen kira-kira ada apa dengan wajah pengunjung warung.

+ Mad, orang-orang tadi kenapa ya? Padahal sama-sama kagak puasanya.
- Kowe gak ngerti to su?
+ Gak ngerti mad. Kenopo?
- Kowe wes kenyang opo durung?
+ Sudah mad. Kowe ditanya jawabe muter-muter koyo telek. Kenopo?
- Su, Kerasa gak kalau kita masuk ke warung tadi masih pakai baju muslim lengkap pakai peci juga?
+ Astaghfirullah....
- Setan gak usah istighfar. Goblok kowe Su.


Kali lain saat aku masuk kerja pertama di tanah rantau. Bulan puasa sudah masuk kerja di tempat baru dengan gedung yang masih direnovasi. Tahu sendiri kalau masih renovasi, banyak tukang dan kondisi berdebu. Mau nggletak (tiduran) dimana gak ada tempatnya. Hari pertama looss, santai. Puasa oke

Hari kedua. Sepertinya memang aku bermasalah kepada hari kedua.
Hari kedua panas seperti menambahkan kekuatannya. Badan full K.O. nah, kudu nyari cara buat mokel tanpa bayangan. Alias kagak ketahuan.

Bilang ke para senior mau jalan-jalan sebentar agar badan gak tegang. Nyari jalan muter, menuju warung dengan sisa tenaga yang ada. Sampai tempatnya gak disangka ketemu si senior tadi. Ternyata kita menunggu kesempatan untuk saling berbuka, tapi MALU.

06 June 2016

Purnawirawan dan Paranoia Terhadap Partai Terlarang di Indonesia


Kalian mungkin sudah tahu apa maksud Purnawirawan. Yap, purnawirawan adalah bekas atau lebih tepatnya pensiunan tentara atau polisi RI. Jadi pastinya daftarnya diisi oleh para sesepuh yang sudah tua. Ya iya lah.

Sedangkan dunia perpolitikan di Indonesia pernah diisi oleh kelamnya sebuah Partai #YangTidakBolehDisebutkanNamanya yang berhaluan komunis. Biar lebih enak kita sebut saja Partai Kebo Ireng. Partai ini pernah mengisi lembaran perpolitikan dengan beberapa pemberontakan yang bisa dibilang sangat sadis dan penuh konapirasi.

Pemberontakan pertama pada tahun 1948 yang dapat dipatahkan dengan mudah oleh aparat keamanan TNI dipimpin oleh Kolonel A.H Nasution yang siap menumpahkan darah untuk tetap tegaknya NKRI yang baru seumur jagung itu.

Pemberontakan kedua pada tahun 1965 tepatnya tanggal 30 September. Mereka melakukan upaya kudeta terhadap pemerintahan Sah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno dengan melakukan huru-hara menculik para Jenderal untuk dibunuh dan dimasukkan kedalam satu lubang di daerah Lubang Buaya. Mereka dibunuh dengan sadis tanpa prikemanusiaan.
Hal ini juga disebabkan salah satunya oleh Doktrin Nasakom oleh Presiden Soekarno, sehingga Partai tsb mendapatkan momentumnya kembali.

Syukurnya pemberontakan ini dapat ditumpas juga secara cepat oleh pemerintahan yang sah melalui media Surat Perintah yang saat ini juga masih menjadi teka-teki karena menjadi hal kontroversial keabsahannya.

Pada tahun 1966 Partai ini sudah resmi dilarang di Indonesia sesuai  Tap XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan larangan penyebaran ajaran komunisme/marxisme/Leninisme.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Partai ini tidak akan bisa berdiri di Indonesia lagi dengan dalih APAPUN. Catet, APAPUN. Maka, apabila saat ini ada Purnawirawan yang seharusnya mengetahui secara tepat bahwa Partai ini TERLARANG DI INDONESIA tidak dengan bermuncrat-muncrat mengatakan bahwa Partai ini BANGKIT KEMBALI. Hellooww, ada orag disana? Hellow....

Apalagi, masih menurut belio. Pengikut partai ini 15 juta. Busyeet. Hampir 10% warga Indonesia Bro. Yang bener? Dah gitu katanya Ketua Partai sudah muncul namanya. Eladalah, sampe segitunya munculnya. Gila gak?

Mereka bergerak secara diam-diam, mencari anggota secara sembunyi-sembunyi. Dan katanya, banyak diantara mereka merupakan petani. Ya Allah... peringono Kawasaki Ninja, pliiiss.

Kira-kira ada yang aneh gak dari uraian gak jelas diatas? Sembunyi-sembunyi, rahasia, Partai terlarang, petani, 15 juta anggota dan Ketua Partai sudah ketahuan namanya. Cba pikir sama dengkulmu, masuk dengkul gak?

Semoga Pak Purnawirawan ini segera sadar atau setidaknya nyesel sudah PHPin orang banyak. Apalagi sekarang puasa lo pak. Mau buat acara Perang menumpas Partai ini lagi. Kesian yang ikut pak, gak bisa dapat nasi bungkus lo. Kalau kelaparan bijimana?

Yang juga bikin aku gak habis pikir. Banyak juga lo yang manggut-manggut membenarkan Bapak Tua ini. Ada selebstatus facebook yang juga jualan sprei ikut memanas-manasin situasi. Pengikut statusnya juga sampai bawa-bawa Takbir.

Ooohh, dimana akal sehat sebagian warga Indonesia ini ya Allah.....
Masalah khilafiah dibuat memurtadkan sodara segama, beda aliran buat alasan menghalalkan darahnya. Sejarah kelam dipakai untuk memuluskan kepentingannya. Untuk apa? Gak ngerti, paling juga buat beli pakaian lebaran.

Seperti kata Pakdhe Timur Suprabana, salah satu seniman, budayawan Indonesia yang juga aktif di fesbuk. Beliau bilang "GOBOK ITU MENULAR".

Taraweh

Shalat Taraweh adalah Shalat Sunah yang hanya khusus dikerjaan saat bulan Ramadhan. Dibulan laen? Kaga ada.

Karena kekhususan ini banyak umat moslem yang berbondong bondong mengerjakannya di Masjid, Musholla, Surau, Rumah, Kantor dengan berbagai niat masing-masing pelakunya. Ada yang ikhlas, ikhlas sekali, sangat ikhlas sekali atau ikut-ikutan temen yang lagi shalat taraweh. Ikut bebebnya. Cieee.

Mungkin mau lihat anak tetangga yang bersinar wajahnya saat berangkat shalat memakai mukena. Oh, my God. Paringono Kawasaki Ninja....

Ada juga berangkat shalat agar pulangnya dapat nyumet petasan, maen ama sejawat atau nongkrong-nongkrong ganteng.
Yang lebih puarah datang cuma mau tuker sendal, atau ambil kotak amal. Astaghfirullah... pengalaman pribadi jangan diikuti.

Jumlah rakaat taraweh di Indonesia bervariasi jumlahnya. Yang lumrah dilakukan oleh umat Islam adalah 20 rakaat untuk warga NU dan 8 rakaat untuk warga Muhammadiyah dengan 2 rakaat 1 salam.

Kok beda? Terus yang bener yang mana? Ya bener semua lah, wong Gusti Allah ya nerima-nerima aja kok. Emang kamu Tuhannya? Mau shalat 20 rakaat atau 8 rakaat kagak masalah. Yang penting kamu kamu itu pada shalat taraweh. Bukan hitung-hitungan rakaat.

Apalagi malah pilih Netral, alias tidak shalat taraweh dan juga puasa.

Salam, take beer

05 June 2016

Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan bagi seluruh umat Islam di Dunia dalam arti harfiah merupakan bulan dimana kita dibatasi dalam hal makan dan minum dari terbitnya Fajar (Subuh) sampai tenggelamnya matahari (Magrib).

Dalam arti yang lebih spesifik Ramadhan adalah bulan dimana kita menahan, menekan hawa nafsu kita kepada hal-hal negatif (tidak hanya makan dan minum) dan memperbanyak hal-hal positif. Baik melalui ritual keagamaan pribadi atau ritual bermasyarakat. Karena di bulan ini kebaikan dilipatgandakan sampai 10x.

Sehingga diharapkan apabila sudah mentas bulan ramadhan (iedul fitri/hari kemenangan) kita kembali kedalam rutinitas sebelum ramadhan menjadi insan yang lebih baik. Lebih memahami orang lain, lebih toleran, lebih sabar, lebih ikhlas dan lebih giat dalam bekerja atau belajar. Karena di bulan ini tidak hanya ibadah yang dilipatgandakan, "tidur orang puasapun ibadah".

Kenapa? Karena tidur lebih baik daripada bergunjing keburukan, aib orang lain. Tapi apakah di bulan ini kita harus tidur melolo? Ya jangan to. Wong tisur aja ibadah apalagi dipakai untuk ibadah. Ya dahsyat hasilnya.

Saya bukan guru atau ahli dalam bidang keagamaan, saya cuma mau mengucapkan selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan tahun 1437 H. Semoga di bulan ini kita disibukkan oleh ibadah guna mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Bukan malah disibukkan oleh rencana Sweeping.

04 June 2016

Jakarta

Warga Negara Indonesia mana yang tidak tahu Jakarta? Mungkin hanya sekitar 5-10% dari keseluruhan penduduknya yang sudah seabrek ini.

Jakarta merupakan salah satu dari 3 kota yang mendapat predikat khusus dari NKRI selain DIY (Yogyakarta) dan NAD (Aceh). Hal unik disini sebenarnya jakarta bukanlah "kota". Kenapa saya katakan bukan kota? Coba cari di peta untuk kota dengan sebenar-benarnya kota. Nanti yang ditemui adalah Provinsi Jakarta. Kalau Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara ada di peta. Jadi bukan Kota kan? La, terus aku kudu bilang apa enaknya. Bilang kota aja ya. Nulis provinsi agak kaku tanganku.

Kemarin sempat baca artikel di mojok.co terkait kota Surabaya. Yang mafhum di kita adalah Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Nomor 1 siapa? Siapa lagi kalau bukan Jakarta.

Padahal sudah saya singgung di awal kalau Jakarta bukanlah kota, la wong di pimpin oleh Gubernur. Kalau Surabaya itu baru kota. Betul? Aku sih Yes, gak tahu kalau mas Dhani.

Disini saya tidak akan membahas polemik kota terbesar di Indonesia. Ngapain coba. Aku tidak tinggal disini, aku tidak kerja disini, aku juga gak lahir disini. Ngapain coba?

Aku cuma mau nyeritain tentang Jakarta dan sedikit Surabaya. Kenapa? Karena di 2 kota ini aku ngrasain tingginya semangat bekerja. Widiiih.
Mereka berangkat pagi pulang malam. Bermacet-macet ria. Aku aja berangkat kerja cuma 10 menit sebelum jam kerja mulai. Gimana gak jancuk coba?

Alkisah aku ditugaskan mengikuti pelatihan di surabaya. Gak lama sih, cuma 4 hari sudah dengan perjalanan. Disana aku merasakan sumpeknya macet, (seakan-akan) sumpeknya jalan. Aku gak tahu, aku yang ndeso atau emang aku yang gak biasa ngerti kemacetan kayak gini. Aku memang lahir di salah satu ibu kota propinsi di jawa, tapi kok ya masih gerah lihat macet ya. Oh, my dog.

3 hari disana, aku keluar malem cuma sekali. Itupun nyari kopi item kesukaan. Kopi hotel membuat perutku sebah. sory, perut ndeso. Makan elit dikit masuk angin. Repot.
Keluar sekali rasanya wuiiihh, masih ngerasa sumpek. Padahal nyopir enggak, tapi masih ngerasa sumpek. Repot.

Bentar, bentar. Ini bukan sedikit mah. Sudah bahas banyak. Udahan ya, gantian Jakarta sekarang.

Jakarta.
Jakarta.
Jakarta. Ah, menyebut kota ini aku minder. Minder sama para pelaku-pelaku ekonomi disini. Kota yang diGubernuri (gak usah nanya Kenapa kota kok Gubernur) sama Koh Ahok ini menggeliat setiap detik dimanapun sudut kotanya. Mereka bekerja siang dan malam mengarungi jalanan untuk segera sampai di kantor masing-masing tanpa kena macet berkelanjutan. Sampai kantor masih pagi, terus ngapain disana pagi-pagi? Banyak pilihan. Bisa iktikaf, shalat sunnah, membaca, ngaji, atau tidur lagi (ini pilihanku).

Nyambung lagi terkait Surabaya (sory, nambah lagi) aku ditugaskan lagi untuk pelatihan di Jakarta selang seminggu setelah dari Surabaya. Suer, masih tetep aja macetnya. Walaupun Koh Ahok mau mengurai kemacetan dengan berbagai macam cara. Bukan aku gak ngehargai Koh Ahok, tapi aku malah salut dengan Jakarta. Sudah diusahakan dikurangi tapi yo masih panjang macetnya.

Jakarta, bagiku kau tetap Kota Metropolitan terbesar di Indonesia. Kota dimana aku ikut sesaknya macet disepanjang jalan. Oh..

Pagi hari saat aku bangun untuk cuci muka, bikin kopi, nyulut kretek, lah orang Jakarta sudah menyesaki jalanan Ibukota. Mereka sudah berangkat kerja, aku tak tahu pastinya jam berapa mereka bangun, mandi, gosok gigi, sarapan kalau sempat lalu berangkat. Eddiiaan. Padahal pulangnya pun malam, itu masih dihiasi macet. Alamaak.

Untuk para warga Jakarta atau yang bekerja di Jakarta, aku salut atas perjuangan dan keuletan kalian terhadap suasana ini. Kalau aku sudah masuk ruang Psikolog.