Search This Blog

17 December 2017

Bambang ~ Masih Sebatas Mukadimah

Bambang, nama yang ringkas. Tidak membutuhkan ejaan khusus apabila disebutkan dalam nada bicara cepat. Karena nama tersebut sudah sedemikian "biasa". Namun lika liku kehidupan Bambang tidak seringkas dan sebiasa namanya. Bambang lelaki kucel, namun pantang menyerah. Dia tidak gentar menghadapi tantangan atau rintangan hidupnya. Dia selalu berusaha keras sampai kalah atau menang, namun tidak akan menyerah.

Jalan hidupnya yang membawanya seperti ini. Dia lahir di keluarga yang biasa-biasa saja, selayaknya nama yang disematkan oleh orang tuanya kepada dirinya. Mungkin orang tuanya ingin Bambang mendapatkan hal-hal yang tidak rumit, semudah namanya. Dia anak pertama dari keluarga PNS tingkat bawah. Yang gajinya cukup untuk kehidupan sebulan dengan pengeluaran yang juga biasa. Tanpa memikirkan liburan maupun jalan-jalan.

Hal ini yang membentuk karakter diri Bambang untuk mengarungi riak kehidupannya kelak. Dia sudah "biasa" untuk menikmati kehidupan yang biasa-biasa saja. Dia tumbuh di lingkungan perkampungan yang sehari-harinya diisi dengan sekolah, bermain dan mengaji. Walaupun untuk mengaji membutuhkan dorongan paksaan dari orang tua dan teman sebayanya. Tapi tetap saja dia masih mengaji. Walaupun sambil gojek sana sini.

Dia pemalu, namun masih punya teman-teman sebaya yang tetap mengajaknya bermain. Entah Petak Umpet, Gundu, Layangan, Memancing di Sungai dsb. Mungkin karena pembawaannya yang supel dan riang, walaupun pemalu.

10 December 2017

10 Tips Boker Yang Nyaman

Boker walaupun merupakan sebuah rutinitas alamiah badan tiap manusia namun tidak semua orang dapat melakukannya. Ada beberapa orang yang hanya ingin melakukan kegiatan Boker namun harus berobat dahulu ke Dokter. Atau ada beberapa orang yang ingin Boker namun nunggu beberapa hari, atau malah sudah berkegiatan Boker tapi si Eek gak keluar-keluar. Atau keluar tapi sulit (the name is Bedegelen).

Nah, berangkat dari keresahanku terhadap Boker yang merupakan salah satu kegiatan paforit sehari-hariku maka aku akan memberikan tips enak dan nyaman dalam melakukan kegiatan perBOKERan.

Tips 1.
Apabila mau melakukan Boker pastikan kamu memang mau mengeluarkan Eek nya. Jangan gak pengen ngeluarin tapi kamu maksain Boker. Bisa Percum Tak Bergun begete. Cuma ngabis-ngabisin waktu di WC doang.

Tips 2.
Apabila sudah kerasa mau keluar, bolehlah kamu persiapan menuju ke kamar mandi atau WC. Jangan waktu kerasa tapi kamu keluarin di celana. Selain bau juga ngganjel banget di belakang celana. Empuk empuk nyereti. Coba ajah.

Tips 3.
Apabila sudah menemukan tempat membuang si Eek, maka pastikan kamar mandinya ada aernya. Juga ada "siwur" untuk mengguyur si Eek dengan aer. Yang tidak kalah pentingnya, tu Toilet masih bisa menghanyutkan si Eek ke tempat peristirahatan terakhirnya apa enggak. Agar setelah kamu membuang hajat tapi si Eek masih bemlom mau pisah ama kamu, masih kangen sama kamu, gak mau kamu tinggalin. Kan belum jadian to klean?

Tips 4.
Setelah memastikan Tips 3 dengan baik dan seksama, kamu dapat melakukan tips selanjutnya ini. Buka dulu celananya, gak harus sampai lepas semua. Minimal kedua pantatmu dapat kebuka pintunya. Agar si Eek dapat keluar menghirup udara bebaas. Jangan celanamu tidak kamu buka. Nanti sama aja memendam rasa. Rasa malu.

Tips 5.
Setelah sarana perBOKERan sudah tersedia selanjutnya lihat pintunya. Ada apa enggak. Kalau enggak ya nyari yg ada pintunya. Juga pastikan pintunya ada gemboknya. Agar pas konsentrasi sedang tinggi-tingginya tidak ada orang yang tiba-tiba nongol di depan kita. Eek mu akan malu dan lari ngumpet nanti. Kek kura-kura gitu.

Tips 6.
Setelah semuanya sudah sip, tinggal nyari posisi Boker menyesuaikan tempat. Jangan WC duduk kamu jongkokin. Berabe ntar.

Tips 7.
Saat melakukan ritual jangan sambil nyanyi. Kagak ada efek positif dari nyanyi saat Boker. Yang ngedenger akan sumpek. Sumpah.

Tips 8.
Kalau mau sambil ngrokok atau maen hape pastikan dulu WC itu boleh untuk ngrokok atau endak. Biasanya kalau WC rokok di skitaran tempat pembuangan ada puntung rokoknya. Tsaaahh.

Tips 9.
Setelah selesai ritual Boker, jangan lupa disiram. Jangan dikangeni tu Eek. Gak guna banget. Cebok pakai tangan, kalau bisa yang kiri. Jangan pakai lidah. Hiiii, jijik.

Tips 10.
Jangan ikutin tips-tips diatas. Kayak gak pernah Boker aja. Kalau mo Boker ya Boker aja. Gak usah nyari Googlingan Tips gak muti gini.

Trump. Pria Islamophobia Akut

Trump dilantik menjadi presiden Amerika tahun 2016 lalu. Saat pemilihan Presiden, dia juga sudah membuat statement kontroversial, diantaranya akan mengembalikan imigran ke negara asal, dan membatasi gerak gerik Muslim di Amerika. Hal ini menjadi isu panas di sana, namun tetap membawanya menjadi Presiden Amerika ke 45.

Terpilihnya dia menjadi Presiden Amerika dapat disimpulkan beberapa hal. Yaitu bahwa warga Amerika setuju dengan gagasan Trump, atau kantong-kantong electoral vote yang besar menghendaki ide Trump menjadi strategi Amerika 4 tahun kedepan minimal.

Amerika yang mendewakan diri sebagai Negara Adidaya dengan Demokrasi terpercaya ternyata masih saja banyak bibit rasialisme yang nantinya menjadi bom waktu. Elit Amerika sepertinya masih mempercayai bahwa Amerika haruslah menjadi tolok ukur sebuah gagasan dan ide. Sedangkan Akademisi sudah sedemikian terbukanya pikiran atas sebuah pemikiran lain dari dunia timur yang dimana terpercaya rendah konflik dan bebas berpendapat.

Bulan Desember 2017 ini dia membuat pernyataan yang tidak hanya menghebohkan Amerika, namun seluruh Dunia. Dia menyampaikan bahwa Yerusalem menjadi Ibukota Israel.

Tidak hanya warga Amerika yang ketar ketir dengan keselamatan nyawanya atas statement Trump ini, namun seluruh dunia dibuat khawatir. Bagaimana tidak, konflik Palestina dan Israel tidak dapat disebut berhenti. Peperangan, baik skala kecil aupun skala besar terjadi terus menerus disana. Banyak memakan korban jiwa, baik dari warga Palestina maupun tentara Israel.

Hal ini yang mendasari kekhawatiran tersebut. Akan menjadi peperangan maha dahsyat atas pernyataan dari Trump itu. Tidak hanya dari warga Palestina, kemungkinan besar dari warga Muslim di dunia yang tidak terima salah satu kota suci dalam umat islam ini menjadi ibukota Negara Zionis Israel akan melakukan serangan atau demo besar-besaran menentang klaim dari Trump ini.

Indonesia, melalui Presiden Jokowi dan Menlu sudah menyatakan pendapat mencecam pernyataan dari Trump. Semoga saja lobi-lobi dan kecaman-kecaman dari banyak unsur membuat Trump urung atau menarik kembali pernyataan sampahnya itu. Dan semoga konflik Palestina dan Israel segera berhenti. Apakah melalui kiamat atau gencatan senjata.

09 December 2017

KEMBALILAH BELAJAR TENGGANG RASA

Akhir-akhir ini, baik di Indonesia maupun di Luar Negeri makin banyak saja masyarakat yang memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Memaksa bahwa pandangan, keyakinannyalah yang paling benar.

Keyakinan adalah paling benar, tai BAGI PELAKUNYA. Tidak dapat dipaksakan orang lain untuk mengakui keyakinan kita. Karena setiap manusia dikarunia Akal yang dapat mencari, mencerna setiap informasi dan ketetapan hati.

Memaksa disini sangat beda jauh dengan menyampaikan. Menyampaikan haruslah dengan kata-kata santun dan menghormati tiap perbedaan. Karena tiap hidayah adalah Hak dariNya. Bukan kita yang memaksa orang untuk mendapatkan hidayah sesuai keyakinan kita.

Lakukanlah apa yang menurutmu benar dan baik. Tapi jangan menGENERALISIR bahwa orang lain yang tidak sepaham denganmu tidak benar dan baik. Karena benar dan baik masih ada keterkaitan dengan hasanah lokal dan budaya.

Marilah kita belajar kembali tentang Tenggang Rasa dan Saling menghargai.

Mau buat tulisan yang panjang lagi. Tapi Otak, Pikiran dan Hati sedang tidak Sinkron.

16 November 2017

Jakarta

Jakarta

Jakarta, kau begitu besar...
Kau begitu rumit...
Kau begitu sesak...
Kau begitu bergegas...

Dan kesemuanya itu membuatku jauh...
Kesemuanya itu membuatku sesak...
Kesemuanya itu membuatku jenuh...
Kesemuanya itu membuatku malas bergerak...

Jakarta, ini bukan tentangmu...
Namun ini tentangnya...
Wanita yang jauh disana...
Yang sedang sangat kurindui...

Good bye Jakarta...
Untuk kembali...
Aku akan memikirkannya seribu kali...

04 November 2017

Pekan Puisi ~ Mengalah

Mengalah bukan berarti kalah
Mengalah bukan pula menyerah
Mengalah itu mundur satu langkah
Mencari tumpuan dan berserah

Tak soal apa kata manusia
Karna semua hanya berencana
Melakukan sesuai porsinya
Peran yang di dapatnya

Banyuwangi, 3 November 2017

03 November 2017

Pekan Puisi ~ Aku Padamu

Kau tahu?
Aku milikmu
Walaupun terbatas waktu
Aku menerimanya semampuku
Karena aku tahu aku belum untukmu

Kau tahu?
Aku milikmu
Walaupun perbedaan itu menyiksaku
Menebarkan pesonamu
Seantero inderaku merasaimu

Kau tahu?
Aku milikmu
Tak penting bagiku siapa kamu
Karna bagiku, aku untukmu

Kau tahu?
Aku milikmu
Tak kuasa indera ini menggambarmu
Semua ini bergerak menderu


Kau tahu?
AKU PADAMU

Jember, 3 November 2017

02 November 2017

Pekan Puisi ~ Pantai

Angin ini menerpa wajahku
Angin yang sama juga membelaimu
Seperti merasakan sebuah kehangatan yang sama
Dalam sebuah tatapan mata

Bergolak golak ombak ke tepi
Sejauh apapun pasti kembali
Membawa semua rasa
Tanpa terbaca

Angin berdesir melalui rongga pohon
Bersama partikel pasir selayaknya bocah
Mencari jalan diantara himpitan
Kita tetap berdiam dalam cinta

Jember, 2 November 2017

01 November 2017

Pekan Puisi

Kaldera
Padang Savana
Bukit
Pepohonan
Semak Belukar
Tanjakan
Turunan
Tebing Curam
Goa Gelap
Rawa-rawa
Hamparan Sawah
Kebun Penduduk
Mata Air
Puncak Ketinggian

Mempunyai kesulitan beraneka
Satu dan lainnya berbeda
Fungsi yang terikat
Oleh Sang Pembuat Wasiat

Terbesit ingin merengkuhmu
Dalam sebuah pelukan sederhana
Saat melangkah mendakimu
Namun aku sadar akan tak Kuasa

Jember, 1 November 2017

31 October 2017

Pekan Puisi

Sunyi tak berarti sepi
Hening itu nisbi
Banyak tak selalu ramai
Riang terkadang tak berarti

Disini ku masih bisa memelukmu
Walaupun tak berasa bagimu
Bercakap dengan imajiku
Berlari bagai kecil dulu

Jember, 31 Oktober 2017

30 October 2017

Pekan Puisi

Berbeda

Terlalu banyak aral
Nisbi untuk tak soal
Bergerak sesuai akal
Terkadang begitu liar

Kesesuaian terhadap prinsip
Yang dianut oleh diri
Bertubrukan di luar pribadi
Pada jiwa yang belum mati

Jangan hempaskan setiap asa
Jangan hancurkan semua cita
Agar tetap berdiri sentosa
Bersemayam di dalam raga

Keraskan semua tekad
Lembutkan setiap nasihat
Bertutur mengalun liat
Agar mendapatkan sebuah martabat

Begitulah sketsa dari Tuhan
Di tiap jengkal kehidupan
Agar meresapi makna perbedaan
Untuk sebuah kebersamaan

Jember, 30 okt 2017

29 October 2017

Pekan Puisi

Bersama

Tak harus satu orang tua
Tak wajib satu daerah
Tak juga seagama
Atau sama isi kepala

Untuk bisa berfikir sama
Untuk bisa bekerja sama
Untuk menggenapkan rasa
Berjalan dengan tatapan sama

Sebuah lingkaran dibuat
Agar tidak mengotak
Menyelaraskan niat
Demi impian sama, MELESAAT!

Jember, 29 okt 2017

Pekan Puisi

Lakukan saja

Apa
Apa
Apa
Apa
Kenapa
Kenapa
Siapa
Siapa
Bilamana
Bilamana
Bagaimana
Karena
Bagaimana
Karena
Dimana
Dimana

Pertanyaan yang berkutat di kepala
Memecah haluan suasana
Bercanda
Merana
Tertawa

Sudah. Sudahi saja
Pertanyaan yang tak kunjung akhirnya
Lalu, jalankan saja

Jember, 29 okt 2017

14 October 2017

Memang Tidak Diberi Judul

Suatu pagi, setelah sebentar mengucek mata sehabis bangun tidur aku buka jendela kamar agar angin sejuk dini hari menyegarkan hati yang layu.

Seakan seperti air wudlu membasuh tiap jengkal bagian tubuhku walaupun untuk menghadap-Nya masih belum seutuhnya aku. Masih ada banyak jengkal pikiran yang entah sedang bertamasya ke mana. Namun untuk berwudlu masih lebih dari kata cukup.

Sehabis berwudlu dan tetap melunaskan kewajibanku menghadap-Nya, ku niatkan menyegarkan pikiran dengan menyeduh secangkir kopi pahit disertai asap dari rokok kretek ku.

Sedang asik-masyuk menikmati kopi dan kretek tetiba di kagetkan oleh suara seorang tua yang kelihatannya bukan orang sekitar sini. Setertutupnya aku, minimal masih mengetahui siapa-siapa tetanggaku. Orang tua yang terlihat masih gagah dan gurat tampan, terlihat samar dipadu dengan guratan proses hidup yang pastinya berat. Aroma wewangian bunga kasturi semerbak merasuk halus ke dalam rongga hidung meluncur dengan kecepatan tinggi ke otak.

Lelaki tua yang sungguh sangat sopan. Walaupun dengan anak muda sepertiku, lelaki itu tetap tanpa tatapan tinggi walaupun aku sangat merasa kalau beliau sungguh sangat berpengalaman dalam hal menyelesaikan masalah pelik di seputar hidupnya.

Lelaki itu uluk salam yang langsung kujawab dengan salam juga. Lelaki itu bilang mau ikut ngobrol menikmati pagi hari bersamaku. Kalau berkenan boleh dibuatkan kopi hitam pahit dan meminta kretekku.
Dengan tanpa terpaksa aku buatkan kopi hitam dari sisa air panas buatanku tadi dan secepatnya membuka bungkus rokok kretek dan memberikan kepada beliau. Ingin sekali saya menyalakan korek namun dengan sopan beliau bilang akan menyalakan kreteknya sendiri.

Dengan situasi seperti ini di pagi hari sekira 10 menitan kami masih saling diam dengan menikmati selongsong kretek dan mencecap secangkir kopi pahit panas. Namun dengan 10 menit itu aku sudah merasakan sebuah keadaan dimana saat itu sungguh membuatku terlarut, sunyi yang tenang dalam hati. Menghentikan kecamuk dalam hati dan pikiran menjadi sebuah kepasrahan tingkat tinggi.

Setengah batang kretek sudah ternikmati dengan asap disekitar kami beradu antara hisapanku dan hisapannya masih bergelak, lelaki itu cuma mengucapkan sedikit kalimat yang nisbi dapat aku lupa.

Dia mengatakan :"setiap permasalahan tidak untuk ditinggalkan ngger, namun dihadapi. Salah dan benar itu hasil dari proses perjalananmu dengan semua hal yang sudah Gusti Allah beri. Masa lalu bukan untuk kau sesali ngger, itu pijakanmu untuk melangkah di masa depan. Setiap manusia sudah memilih di masa lalunya dan menghadapi masa depannya".

Disambung dengan mematikan kretek yang ternyata sudah mendekati senjanya, lelaki itu menghabiskan kopi hitam yang sepertinya masih panas itu dengan sekali tegukan. Setelah itu mohon pamit dengan sebelumnya bersalaman dan mengusap kepalaku dengan lembut. Saya tidak menjawab sepatah katapun kecuali salam dari lelaki itu.

Aku masih berdiri diam sampai tidak sadar kalau lelaki itu tiba-tiba tidak terlihat lagi. Bertepatan dengan munculnya mentari pagi menandakan kalau hari ini akan menjadi sebuah awal perubahan jalan fikir dariku.

Aku duduk, meresapi tiap gerak dan laku lelaki tua itu. Betapa anggun walaupun masih saja fikiranku belum menemukan siapa ia dan darimana ia berasal.

Aku duduk di kursiku sambil mencoba menghidupkan kretekku sekali lagi. Tapi karena fikiranku masih terpusat kepada lelaki itu tanpa sadar yang aku korek adalah jari tanganku. Sehingga panas menjalar cepat ke jari dan disaat yang sama aku bangun dari tidurku. Jariku kecepit pinggiran tempat tidur sehingga sakit terasa.

Ternyata itu adalah mimpi. Mimpi yang bisa jadi merupakan jawaban dari setiap keresahan diri yang kusampaikan ke Gusti Allah atau memang Gusti sedang bercanda dengan makhluknya karena Maha Cinta-Nya kepada makhluknya. Apalagi saat itu aku bangun kesiangan dan belum sempat shalat subuh.

23 September 2017

Belajar arti cinta dari Suporter Garis Keras



Cinta, gampang diucapkan namun sulit diartikan. Karena artinya begitu Universal. SeUniversal pelakunya. Karena semua bentuk makhluk pernah melakukan dan merasakannya. Cinta itu *™€¥°Ï€√¶∆€[*$#@&@-+($)#!;:'$+. Maaf jaringan sedang gangguan. Terlalu bagus kata-katanya. Saya malah yang suedih. Coeg.

Aku itu lelaki. Gak percaya? sini, sini, kita buka-bukaan sambil mainan seadanya.

Adalah hal yang lumrah kalau lelaki menyukai Sepakbola. Gak harus selalu datang ke stadion, palagi sekarang bisa lihat streaming, di youtube juga ada. Youtube youtube youtube lebih dari TV. Prek!

Awal mula aku suka sepakbola adalah waktu lihat siaran tv baik berita atau sinetron banyak kali iklan bersliweran. 5 menit sudah iklan, mau ketemu iklan, mau bilang cintapun malah iklan. Faak.

Waktu ganti channel ketemu siaran sepakbola, aku tunggu 5 menit, 10 menit, 15 menit belum iklan. Aku tunggu-tunggu moment katakan cinta gak nongol-nongol. Waktu mau gol pun gak disela sama iklan. Yies, ini baru acara tv pilihan. Iklan tetep ada sih, tapi cm 15 menit doang waktu mereka kecapekan main.

Dengan bertambahnya usia, aku jadi ngarti kalau memang siaran sepakbola itu waktunya 2x45 menit. Istirahat antar babak 15 menit dan tu iklan nongolnya waktu istirahat antar babak.

Lagi-lagi faaak. Kenapa Jonru sampai gak bikin post tentang ini di fans page nya, agar jadi viral kalau Law Of The Game dari FIFA itu karena kritikan dia dan punggawanya lewat Fans Page. Secara tua'an dia dibanding aku. Kenapa Jonru, kenapa??

Liga yang paling aku demen adalah Liga Inggris. Gacoanku adalah MU (Madura Manchester United). Waktu itu aku lihat goal kelas dunia dari Ibrahimovic, belum ding. Beckam (bener gak sih?). Doi ngelihat si kiper agak maju karena mungkin sodaraan ama Syahrini langsung aja tembakan melengkungnya menghujam gawang. Goooooollll. Gol ganteng kelas dunia dari cowok ganteng kelas dunia. Apaan siy.

Pertanyaannya kenapa kok yang aku demen liga inggris? Sebenernya sih liga di negara eropa, karena waktu itu yang disiarin kebanyakan dari sana. Liga amerika latin belum pernah terekspos siaran tv lokal waktu itu. Jadinya saya demen ama liga eropa, inggris khususnya.

Dulu belum terlalu ngetren lihat siaran sepakbola melalui streaming. Masih gak merata sinyal internet kuota murah seperti sekarang. Harus ke warnet dulu untuk ngenet. Kalau aku ke warnet ngapain juga lihat streaming sepakbola. Lihat Pondokputri.com lah. Apa kabar kamu?

Kalau di inggris, jarak lapangan dengan tribun suporter sejauh ludah jatuh setelah peluncuran. Gak kayak di Indonesia yang sudah dikasih pagar pembatas, ada lintasan larinya lagi. Kalau mau ngludah kena temen sendiri, kacau. Aku bilang gini karena aku pernah juga lihat pertandingan sepakbola Indonesia. Jagoanku satu-satunya adalah PSIS karena gak mungkin kelain hati. Ehem.

Waktu itu pemain PSIS di konfrontasi oleh pemain lawan, si wasit dengan entengnya ngeluarin kartu merah. Marah dong aku. Tribun di tempatku duduk berdiri pada sewot dan marah-marah. Aku ingat kalau orang indonesia paling jijik dan wibawanya serasa diinjak-injak kalau diludahin. Dengan kekuatan penuh aku keluarkan rudal ludah. Cuih. Lancar mendarat. Di kepala korlap suporter. Coeg tenan.

Sekarang aku sudah jarang melihat siaran sepakbola liga Indonesia, kecuali Timnas yang main. Karena dari kecil saya sudah di didik NKRI HARGA MATI!

Lihat di tv aja ga pernah, palagi nonton lewat stadion. Soalnya tim sepakbola pacar Ariel Tatum gak seliga sama PSIS sih. Kalau se liga, aku gak akan lihat juga kayaknya. Damn.

Ada beberapa hal yang membuat aku males bertandang ke stadion.

Pertama, kualitas pertandingan sepakbola Indonesia menurutku masih jauh dari kata bagus. Masih butuh perbaikan sana sini. Kalau mau dibandingkan sama eropa ya sulit lah vroh, deket-deket sini aja. Minimal bisa dibandingkan ama JAV (Jepang).

Kedua, untuk tahun ini sudah lumayan asik animo dari pemain yang lumayan punya nama walaupun sudah mendekati purna, semisal Essien dan Striker MU itu (lupa namanya, SEM). Cuma masih butuh jalan panjang untuk mendekati level JAV (Jepang).

Ketiga, Kurangnya Regulasi dari PSSI dhi penanggungjawab liga untuk benar-benar memajukan Liga Indonesia ke arah yang lebih baik. Peraturan ada untuk dirubah, ini adalah pasal 1 dan satu-satunya pasal disini. Celakanya, dirubah di tengah jalan. Ajur.

Keempat, kualitas lapangan dan insfrastruktur stadion masih belum terlalu di anggap penting oleh sebagian tim. Terlihat jelas kalau main saat hujan jatuh, untung kalau cuma becek. Kadang bisa buat mancing ikan di lapangan.

Kelima, manajemen tiket yang masih banyak keteledoran. Banyak calo berkeliaran dan membuat harga tiket membumbung.

Yang menjadi kebanggaan adalah adanya Suporter Garis Keras. Bukan dalam hal kerusuhan tapi keras dalam hal kecintaan. Ambil contoh Bonek Surabaya. Mereka berani telolet sampai kota lain hanya untuk mendukung tim Persebaya main, gak peduli kalah atau menang pokoknya maunya menang. Ya iya lah.

Mereka kadang naik truk satu pindah ke truk lain hamya demi satu tujuan, mendukung Persebaya.

Contoh lain, suporter impor dari Italia Kotanya Nabi Sulaiman, Sleman. Brigatta Curva Sud (BCS). Kalau lihat di yutub yutub mereka disebut sebagai salah satu pendukung terbaik di Asia. Keren memang Koreografinya.

Para pendukung garis keras ini mendukung gak cuma duduk diam, ngobrol seperlunya sama temen sebelah, minum, nyamil, boker, atau ngrokok aja. Mereka terus berteriak, menyanyi chant pembangkit semangat tim kesayangan mereka saat bertanding. Kadang karena keasyikan mereka bernyanyi gak sadar kalau timnya mencetak gol. Mereka berteriak kegirangan karena dengar si pembawa acara berteriak Gol.

Aneh? Cinta memang aneh. Cinta sejati memang seharusnya seperti itu, mereka datang ke stadion dengan harapan melihat tim pujaan bertanding (dan menang), dan ikut memberi semangat saat tim kedodoran dengan serangan lawan. Mereka masuk stadion dengan mengorbankan waktu dan uang, hanya untuk mendengar Pembawa Acara berteriak Goooolll.

Sebenarnya masih ada faktor keenam yang itu sangat subyektif sekali. Yaitu, kalau melihat di stadion langsung, aku gak mungkin bisa sambil streaming Videonya Misaki.

15 August 2017

Menyiasati tombol homescreen smartphone yang ngadat atau rusak

Ini kejadian yang saya alami sendiri. Jadi ndak cuma mata kepala, tangan dan kaki pun ikut menyaksikan.

Kalau langsung to the point kok ndak enak. Saya kasih awal dulu ya. Kayak foreplay gitu. Biar ndak tembak langsung. Rasanya kurang nendang soalnya.

Bisa dibilang saat ini Smartphone adalah perangkat telefon yang betuknya tutulan alias touchscreen. Ada juga sih yang masih pakai keyboard qwerty semisal Blackberry (hallo, apa kabarmu?) Atau juga Vertu (masuk kategori smartphone apa gak ya) yang harganya naudzubillah itu. Tapi keumumannya adalah touchscreen.

Kalau mau dikerucutkan lagi, smartphone itupun sudah jarang memakai tombol fisik di layarnya. Kalaupun ada paling hanya tombol "home".

Permasalahan timbul apabila tombol tersebut (home, back, recent) gangguan. Kalau layarnya yang gangguan mungkin masih dapat dikalibrasi (artikel bertebaran di jagat maya). Atau kalau memang sudah tidak responsif bisa jadi kinerja smartphone yang mulai lemot karena banyak aplikasi yang membutuhkan prosesor besar dan berkinerja cepat atau memang gangguan di layarnya. Kalau masalah pertama ya mau gak mau harus ganti smartphone dengan jeroan yang gahaaarr. Kalau masalah yang kedua masih dapat dilakukan servis penggantian layar.

Apabila masalah di seputar layar seperti yang saya alami sekarang adalah layar utama (non tombol non fisik di home screen) masih bisa dipakai dengan lancar dan tidak ada masalah lag/hang namun tombol homescreen itu yang tidak bisa dipakai.

Karena saya ndak mau dibilang gaptek, maka saya googling lah. Ketemu penyebab masalah ini timbul. Bisa karena ada kerusakan di hardware, bug di software, aplikasi yang tidak kompatibel dan juga masalah charger.

Saya uninstall lah semua aplikasi yang menurut saya meragukan karena hape saya juga dipakai nge-game anak maka game nya saya hapus semua. Setelah saya hapus aplikasi, saya restart hape dulu. Voilaaaa. Akhirnya tetep aja ndak bisa.

Saya garuk-garuk kepala yang ndak gatal dulu, biar kayak orang stres. Saya sruput kopi, hidupin rokok, lalu mulai googling lagi. Ketemu lagi satu jalan keluar. Saya coba hapus cookie (bukan coki-coki) di hape. Saya hapus semuanya lalu restart lagi. Voilaa, akhirnya... Masih belum bisa juga. Arrgghhh.

Saya coba buka facebook dulu. Bukan, bukan nyari jalan keluar di facebook. Saya posting di facebook kayak orang alay dengan status "hapeku ndak bisa kak. Pucing beud". Sebenarnya ingin juga polower-polowerku tanya lalu ada yang bisa ngasih solusi. Ternyata meleset jauh. Malah koment paling banyak bilang "syukurin". Ncuk banget ndak itu.

Ternyata bener kata Lik Min, "kalau curhat itu ke tuhan jangan ke facebook, percuma." Akhirnya saya temui arti dari Lik Min itu.

Okelah, biar hape saya cepet bisa karena ini hape kesayangan. Iyalah, sayang kalau rusak, belum bisa beli lagi.

Saya googling lagi. Eh, baterai sudah tinggal dikit. Agar nyaman saat berselancar, saya colokkan charger ori ke hape. Sempet hang sebentar, ladalah. Apa-apaan lagi ini, sudah error, nge hang lagi. Du nangis banget waktu itu. Tapi ternyata cuma sebentar aja. Habis itu hape sudah bisa saya gunakan lagi beserta tombol homescreen nya.

Saya mbatin. Ini hape apa kena sambet gitu ya. Habis dicoblos langsung keluar. Keluar permasalahannya.
Karena penasaran, saya cabut chargernya, saya colokin lagi, saya cabut lagi, saya colokin lagi agar segera keluar. Iya, keluar permasalahannya.

Ternyata setelah saya cabut masih bisa. Tapi ndak berlangsung lama. Akhirnya kumat lagi. Kasihan deh aku.

Akhirnya dengan memantapkan diri, saya colok lagi tu charger ke hape lalu berselancar lagi tapi saya sudah mempunyai ketetapan hati bahwa saya harus mencari jalan keluar sementara sebelum saya mempunyai jalan keluar yang pasti alias dijual dan beli lagi.

Saya ingat kalau di play store banyak aplikasi yang bisa membantu kehidupan sehari-hari.

Akhirnya saya temukan aplikasi yang lumayan membantu kebengisan hapeku yang menyakiti hatiku.

Saya dapat aplikasi yang sepertinya sangat berguna bagi teman-teman yang merasakan hal yang sama denganku. Tapi ndak sampai lebay kayak saya gini sih.

Ini aplikasinya (skrinsutnya saja yah. Aplikasinya cari di play store sendiri).

Back Button

Easy Touch (Peluncur Bantu)



Semoga bermanfaat yes

12 August 2017

Jember Fashion Carnaval. Carnaval Fashion Pertama dan Terbesar di Indonesia

Pak Jokowi katanya datang ke nJember yes?

Mau lihat Fashion Show Jalanan Pertama dan Terbesar di Indonesia katanya.
Kok katanya? Iya lah. Aku lagi males nyari info A1.

Pak Jokowi nantinya akan melihat Jember Fashion Carnaval yang biasanya dimulai titik start Gor sampai ke Alun-alun nJember dan lenggak lenggok, bolak balik di Depan Pendopo nJember.

Aku kok tahu? Iyes lah. Pernah lihat kok. Dari 2007 aku disini sampai sekarang yang merupakan perhelatan ke 16 JFC aku sudah berkali-kali lihat JFC. Sebenarnya 1 kali sih, itupun sebelum nikah. Setelah nikah ndak ada keinginan sama sekali untuk melihat dan menikmati perhelatan JFC itu. Bukan ndak suka atau ndak bangga, cuma karena sdh meNasional (Internasional juga) maka JFC ini sungguh membuat aku yang tidak terlalu suka keramaian yang terpusat, terstruktur dan terisolir (halah) malah menjauh dari keramaiannya.

Tapi Jujur aku bangga. Walaupun ini bukan tanah kelahiran tapi nJember terkenal kek gini buat dada ini mendesir kencang. Membusung lalu mengempis (bernapas).

Cuma aku mau bilang ke Pak Jokowi nanti jangan kaget ya kalau tiba-tiba ada orang yang nongol di samping nJenengan dan minta dikasih pertanyaan seputar nama Ikan. Karena kami sudah latihan membedakan Ikan Tongkol dan Ikan Kon**l, agar dapat Raisa. Eh, Sepeda. Dan saya memastikan kalau orang tersebut adalah "AKU ndak Kenal kok Pak, Sueeer".

Selamat menikmati ya pak, semoga suka dan terhibur. Dan semoga nJenengan beserta rombongan tansah diparingi kelancaran di jalan, tidak kena macet, tidak kena lampu merah yang tiba-tiba nongol nggantiin lampu ijo. Karena sekarang di nJember sedang ada JFC lo pak. Aku aja mending lihat kartun network nemenin anakku kok pak.

Boboi Boy Api......
Ciaaatt

09 August 2017

Ini Artikel Guyon alias Hoax 103%

Setelah memenangi Gelar Piala Super Eropa, Gareth Bale ngebet, ngeden untuk pindah ke MU secepatnya.

Dia merasa piala ini merupakan gelar terakhir yang dapat dimenangkan oleh Madrid sekira sampai 5 tahun kedepan, mengingat Barcelona dan Atletico Madrid sudah sedimikian hebat kemajuannya.

Di MU, Gareth Bale ingin mengembalikan kejayaan MU dengan memenangkan Liga Inggris sejak terakhir kali dimenangkan sebelum eyang Fergie lengser keprabon. Selanjutnya ingin memenangkan 3 kali piala liga champion berturut-turut dengan 2 tim berbeda. Badas bener.

Bale merasa Madrid menghalanginya untuk menjadi ikon pesepakbola terbaik selama masih ada CR7 di Madrid. Bale ingin menjadi seorang Legenda asal Wales meneruskan di Wales Wizard Ryan Giggs seantero Britania Raya. Di MU Bale akan bahu membahu dengan mantan pemain termahal dunia, Pogba dan calon penyerang terbaik inggris selanjutnya, Rashford.

Demi memuluskan langkahnya untuk pindah mengabdi di MU, Bale rela gajinya di potong sampai separuh agar dapat memudahkan MU meminangnya ke Pelaminan. #eh

Bale juga rela apabila biaya transfernya ditambahi dari kocek pribadinya sampai setengah harga dari permintaan si Hala Madrid itu. Pokoknya Bale sudah ngeden untuk pindah ke MU. Bale pun rela apabila transfernya cuma dihargai sebesar harga rumah FLPP di Indonesia.

#sebar_kabar_hoax_ah

08 August 2017

Jangan Suka Mencela Orang Lain



Memang terlambat membahas masalah mas Cesar yang kembali bergoyang icik iwir di Pesbuker. Dulu sebelum doi berhijrah dengan perubahan penampilan dan tingkah laku yang sekarang pernah berjoget juga di acara yang membuat namanya melambung tinggi. Iya, di YKS, Yuk Keep Smile. Acara yang menurutku cuma goyang disambi guyon, guyon sambil goyang. Pokoknya ya itu-itu aja.

Selanjutnya mas Cesar bertransformasi (mengambil kata doi berhijrah ke Sunnah) setelah memutuskan mengakhiri masa lajang dengan istrinya. Doi sebelumnya banting setir mobil dari penjoget di tv nasional menjadi pedagang.

Alhamdulillah bertahan lama. Alhamdulillah ya.

Namun kejadian kemarin sungguh menggemparkan dunia luna maya. Doi memutuskan kembali lagi berjoget di Pesbuker. Acara yang menurutku masih sama dengan acara doi sebelumnya. Duh.

Aku ndak mau bahas alasan doi kembali lagi bergoyang yang kalau mengambil kata doi dahulu bergoyang merupakan pekerjaan yang sia-sia.

Tapi aku mau bahas orang-orang itu (khususnya yang satu pemahaman dengan doi dulu) yang sangat sangat menyayangkan kenapa doi kembali berjoget. Walaupun kabar burung yang beredar, bukan burungnya mas Cesar, doi sedang membantu penyembuhan penyakit dari Saudaranya. Ada juga yang bilang untuk pengobatan istrinya tercinta.

Masalah timbul dari komentar komentar warganet.

((Iiih, warganet))

Mereka mencela dengan tanpa merasa bahwa Mas Cesar berhak memilih jalan hidupnya. Toh doi ndak mencuri, ndak korupsi. Doi dibayar dengan pekerjaannya berjoget. Salah? Salah apa coba?

Ada lagi yang bilang kalau percuma doi berhijrah selama ini, jatuh langsung ke titik nadir. Duh lah. Wong Gusti Allah aja gak sampek segitunya menilai seseorang yg sedang berproses kok.

Kalau memang klean sepaham sama doi ya dibantu untuk meringakan beban doi. Jangan cuma mencaci. Kalian itu manusia, doi juga manusia.

Mengkritik boleh, mencaci itu sampah.

Atau klean harus sedikit belajar dari para admin seperti di gambar ini. Mereka selow-selow loh. Padahal ada yang dari TNI AU yang kalau berjalan prok prok prok. Tapi mereka masih bisa bercanda, agar hidup itu ada manis-manisnya gitu

23 July 2017

Ketika Sebuah Nilai Mengalahkan Nominal

Saat ini hal-hal yang dilakukan di dunia sudah didasarkan atas sebuah untung rugi. Apa yang kita keluarkan haruslah lebih kecil dari apa yang kita harapkan, alias ada keuntungan yang didapatkan.

Semisal, kita menjual sesuatu perhitungannya adalah nilai yang kita dapatkan haruslah lebih besar dari total biaya yang sudah kita keluarkan. Apakah nilainya sangat besar ataukah wajar itu bukan pokok utama. Yang terpenting adalah kita mendapat nilai keuntungan dari sana.

Ada lagi perhitungan untung rugi yang dipakai bukan saat perniagaan, tapi sedikit mirip.

Setiap perusahaan terkadang (mungkin sekarang sudah banyak) menyisikan sedikit keuntungan dari operasionalnya untuk dipakai sebagai dana CSR. Klean tahu kan? Google_ing.

Dana tersebut sejatinya adalah sebuah dana yang disisihkan perusahaan untuk membantu lingkungan dimana perusahaan tersebut berdiri. Bisa membantu perbaikan jalan, jembatan, kegiatan sosial masyarakat atau memperbaiki jalinan asmaramu yang sudah terkoyak (yoi coiy).

Dengan dasar itu, karena dana CSR dipakai untuk kegiatan sosial tanpa embel-embel ekonomis maka seklatennya (belon sampai yogya) tidak dipakai untuk kepentingan perusahaan walaupun itu dikata sangat minim. Kenapa? Karena kembali lagi bahwa itu merupakan dana CSR. Dana yang harusnya untuk sosial aja. Tinggal kasih aja. Ndak usah selpi2 dan woro-woro lewat media massa.

Apalagi sampai memilih Jonru jadi Brand Ambassador (emang ada ya?).

Cuma bisa jadi karena masalah perKORUPSIan kita yang sudah merajalela dan membudaya, sekiranya menjadi sah saja hal seperti itu. Biar Stake Holder (bukan Breast Holder) paham dan tahu bahwa dana CSR terpakai untuk apa, kepakainya bukan diambil di buat bancakan, tapi kerna memang kepakai. Dan juga yang tak kalah penting dan menjadi sangat penting saat ini, membuktikan bahwa Perusahan tersebut ADA dan sangat PERHATIAN terhadap masyarakat sekitarnya. Ini adalah Ilmu Dasar Marketing yang saya dapatkan dari Seminar Luar Biasa Jonru yang membludak pesertanya. Rencana maksimal sampai 8 orang namun karena animo peserta yang sangat luar biasa mengharuskan Panitia Pelaksana menambah peserta menjadi 10 orang. Luar Binasa Biasaaa.

Saya pribadi kurang sreg aja atas penomena ini. Kalau untuk sosial yang sosial aja. Ndak usah pake selpi atau poto-poto segala. Apalagi itu bisa dianggap ngiklan geratis. Lak yo Kampret to. Sudah, Hayati lelah bang... Lelah...

Namun apakah hanya itu yang selalu terjadi saat ini? Ndak juga. Saya mengetahui sendiri dengan seluruh jiwa dan raga yang terkandung di badan ini.

Gini....

Waktu itu, saat saya mo kembali ke tanah rantau dari tanah leluhurku, saya sempatkan bersilaturrahmi ke Simbahku di Blora dan juga mau ngasih kado buat ponakan baru. Mampirlah ke sodara-sodara dari Ibu. Tak tahunya dirumah sodara yang baru lahiran itu mo ada Aqiqah besoknya. Tapi kerna sudah mepet hari masuk kerja ya kami mohon maaf apabila ndak bisa ikut.
Yang membuat saya tercetar tercengang, ada Budhe yang domisili di Brebes jauh-jauh ber tut tut tut kesono. Mau ngapain coba? Cuma mo ikut acara Aqiqahan cucu dari Sodaranya. Oh My Globe...

Acara yang normalnya dilakukan kerna bersyukur atas kelahiran sang jabang bayi dengan shalawatan, berdzikir dll itu kan cuma sebentar. Memang proses sebelumnya yang agak panjang dan njlimet. Kan kudu nyiapin jajanan dan makan buat yang datang. Tapi ya itu, gak nyucuk (apple to apple) kalau menghitung seperti dasar Ilmu Ekonomi dari Mas Jonru. Biaya yang dikeluarkan juauuuh lebih besar dibanding yang didapat. La ya, paling cuma dapat jajanan sama makan sepiring. Gak kira dikasih sangu baliknya. Apalagi tiket pesawat pulang pergi. Rugi bandar kan?

Tapi apa itu yang diharapkan? Sama sekali bukan. Budhe hanya menjawab saat kutanya "silaturrahmi iku penting le, ojok diukur karo materi. Materi iku mesti entek, ning nek paseduluran iku sampek kiamat -- Silaturrahmi itu penting nak, jangan diukur hanya materi saja. Materi itu pasti habis, tapinkalau persaudaraan itu sampai kiamat kelak". Hampir saja saya jatuh tersungkur dan ingin sujud syukur saat itu. Tapi kerna saya masih anak muda yang sok gaul maka ndak usah kek gitu tapi kata-kata itu nancap di hati.
Persetan dengan para elite politik yang busuk dan berbusa mulutnya saat berbicara norma dan dogma. Saya masih punya sodara yang membumi saat berbicara tentang cinta.

Sudah? Masih ada.
Ini kejadian masih anget. Seanget mendoanku malam ini, tapi tak sehangat tai ayam.

Pagi tadi saya menghadiri undangan teman sekantor yang menikah (semoga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah). Kalau saya sih 10 menit nyampai gedung resepsi. Nah, yang menjadi keheranan saya, teman yang dulu sekantor namun sekarang endak (ada yang resign, atau pindah ke kota lain) menyempatkan diri hadir.

Mereka jauh-jauh berkendara minim 3 jam hanya untuk menghadiri acara tersebut, gak sampai sejam mungkin. Dan balik lagi berkendara 3 jam. Untuk apa? Untuk menikmati hidangan? Untumu kuwi.

Mereka menghargai si mempelai yang sudah mengundangnya dengan berkorban waktu, tenaga dan biaya. Tidak ada raut muka terpaksa, tertekan atau sungkan kalau ndak datang. Mereka datang dengan ikhlas.

Ya Allah, ternyata masih banyak makhlukmu di dunia ini yang masih menjaga akhlak Baginda Rasul Muhammad, JAGALAH SILATURRAHMI.

16 July 2017

Telegram, Salahkah Engkau Dengan Segala Kelebihanmu?

Sedang anget-angetnya rencana pemblokiran Aplikasi Pesan Instan Telegram oleh Kemenkominfo Pak Rusdiantara. Kenapa anget? Karna belum dingin. Mboh

Rencana pemblokiran Telegram ini didasari oleh penggunaan Aplikasi tersebut oleh Para Teroris, dhi ISIS di Indonesia. Mereka mendiskusikan sesuatu, baik rencana Kotor mereka (saya anti bilang Jihad untuk mereka), tata cara membuat bom, pengkaderan, pelatihan dsb melalui aplikasi Telegram ini.

Saya dulu sih sudah tahu ada alat namanya Telegram yang digunakan untuk mengirimkan pesan kepada seseorang di tenpat yang jauh melalui media elektronik. Ingat dulu belum marak hape android, hape china dual SIM aja masih belon ada. Kalau NOKIA sudah ada kayaknya. Tapi mahalnya gak ketulungan. Belum Kartu SIM nya yang naudzubillah itu.

Dulu masih pakai telpon rumah atau telpon umum. Bisa melalui warnet atau gerai telpon umum milik Telkom di pinggir jembatan Jalan. Ada yang pakai kartu semacam kartu SIM jaman sekarang dimana ada nominal disana dan gak bisa diisi ulang. Kalau habis ya beli lagi. Setiap dipakai nelpon nanti di kartu tersebut ada semacam lubang yang menandakan sisa uang yang masih bisa kita pakai untuk nelpon.

Pesan yang dikirimkan melalui Telegram juga unik, walauoun saya belum pernah sekalipun mencobanya. Alasan utamanya saya belum punya uang saat itu, juga mau berkirim pesan sama siapa? Biasanya pesan melalui Telegram sangatlah singkat dan sepertinya tidak ada pilihan tanda baca disana. La kalau kirim pesan tanda baca dibuat seperti kata biasa. Contoh nih, tanda baca "," ditulis KOMA. Tanda baca "!" Dibaca TANDA SERU. Asik juga sih sebenarnya, cuma kalau untuk saya pakai sekarang kurang asyik. Soalnya kalau lagi chat sama istri atawa teman ya panjang lebar. Kadang juga penekanan atas kalimat chat gak cuma satu tanda baca. Semuanya diketik. Coba aja kamu pikir sendiri.

Baru hari ini saya iseng install Telegram di Google Play. Pengen ngerasain chating lewat Telegram. Sebenarnya hampir sama dengan aplikasi pesan instan saya pakai sehari-harinya yaitu Whatsapp dan BBM. Itupun BBM sudah jarang saya pakai. Aplikasinya berat dan apabila ada ada yang kirim gambar di grup tidak bisa dihapus kecuali oleh adminnya. La puyeng aku. Wong hapenya masih standar masyarakat ngehe. Gak kuat untuk beli yang bermemori jumbo. Tapi memang ada yang membedakan Telegram ini dengan aplikasi yang aku pakai sehari-hari itu. Ini juga hasil otak atik Telegram dan baca artikelnya.

1. Aplikasi Uduhan di Google Play lebih ringan. Masih berat whatsapp dan BBM. Jadi lumayan tidak membebani Kantong Memori.
2. Ada pilihan secret chat. Ini yang menjadikan ISIS memakai Telegram. Telegram mempunyai fotur enkripsi yang tidak bisa diurai oleh orang lain. Kemungkinan pasti ada, tapi kecil, kayak punya kamu.
3. Berbasis Cloud. Karena cloud, maka tidak perlu syncronise apabila mau dipakai lewat laptop, komputer atau smartphone secara bersamaan. Hebat pisan.
4. Fitur sharing file mencapai 1,5GB. Gile bener kalau ini mah. Ngirim file film gratisan aja sekira 500 MB. Ini 3x nya cuiy. Gak habisin kuota apa?
5. Pembuatnya juga hebat. Kantornya gak jelas. Memang misterius.

Terlepas dari fitur-fitur diatas, saya masih nyaman saja pakai whatsapp ama BBM. Karena fitur tsb masih belum terlalu berguna untuk aku. Istriku juga males berpindah kelain hati Aplikasi. Apalagi masih belum ada video call nya. Nyoba otak atik masih sebatas voice call saja.

Mau tetep pakai aplikasi pesan instan yang sebelumnya semisal whatsapp, BBM, Line, Kakao Talk atau pindah ke Telegram biar kayak ISIS (gak ding) monggo saja. Mau klik iklan disini juga monggo. Mana yang enak. Pelan-pelan saja....DESPACITO...

05 July 2017

Kisah Inspiratif (Gak tahu ini fiktif atau nyata) -> Anakku ranking ke-23 ...


Di kelasnya ada 25 orang murid, setiap kenaikan kelas, anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua, kami merasa panggilan ini kurang enak didengar, namun anehnya anak kami tidak merasa keberatan dengan panggilan ini.

Pada sebuah acara keluarga besar, kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. Tapi anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya.

Didesak orang banyak,akhirnya dia menjawab ,,,
"Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main".

Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan apa cita-citanya yang kedua.
Dia pun menjawab ,,,
"Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang."

Semua sanak keluarga saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Nampak raut muka isteriku pun terlihat canggung sekali.

Sepulangnya kami kembali ke rumah, isteriku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya menjadi seorang guru TK?

Anak kami sangat penurut, dia tidak lagi membaca komik, tidak lagi membuat origami, tidak lagi banyak bermain. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan terus tanpa henti. Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan lagi terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian semesternya membuat kami tidak
tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23.
Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak memahami akan nilai di sekolahnya.

Pada suatu minggu, teman-teman sekantor mengajak pergi rekreasi bersama. Semua orang membawa serta keluarga mereka. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan kebolehannya.
Anak kami tidak punya keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira. Dia seringkali lari ke belakang untuk mengawasi bahan makanan, merapikan kembali kotak makanan yang terlihat sedikit miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan, ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak lelaki teman kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi ahli bahasa Inggris berebut sebuah kue. Tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua membujuk mereka, namun tak berhasil. Terakhir anak kamilah yang berhasil melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai.

Ketika pulang, jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku membuat guyonan dan terus membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang
mendapatkan guntingan kertas berbentuk hewan masing-masing, dan mereka terlihat begitu gembira.

Selepas ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau rangking sekolah anakku tetap 23. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi. Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan. Dalam soal itu tertera: SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI DAN APA ALASANNYA?
Dan jawaban dari semua teman sekelasnya sama, tak ada satu pun yang beda. Mereka serentak menuliskan nama anakku.

Mereka bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi semangat, selalu
menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak lagi.

Si wali kelas memberi pujian ,,,
"Anak bapak ini kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu".

Tak berselang lama aku mencandai anakku dan berkata padanya ,,,
"Suatu saat kamu akan jadi pahlawan".

Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba-tiba menjawab ,,,
"Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan."

Dia lalu melanjutkan ,,,
"Ayah... Aku tidak mau jadi pahlawan. Aku mau jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan saja."

Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin
menjadi seorang pahlawan, jadi orang-orang hebat, atau orang terkenal. Namun anakku memilih untuk menjadi orang yang tidak 'terlihat'. Seperti akar sebuah tanaman, tidak terlihat, tapi dialah yang mengokohkan, dialah yang memberi makan dan dialah yang memelihara kehidupan yang lain.

~  ~  ~

Sahabatku,,,
Hidup itu bukan semata-mata untuk menunjukan siapa yang paling penting, siapa yang paling berperan, atau siapa yang paling hebat, tapi sederhana saja, siapa yang paling bermanfaat bagi yang lain ...

Copas, karena ini bukan kisahku atau aku penulisnya.

Terpujilah yang menceritakan ini.


04 July 2017

Melatih kepekaan rasa dari Perilaku Bid'ah di Hari Lebaran

Sebenarnya saya pengen nulis tentang "Warisan", berhubung saya sedang mendapat jatah (lebih tepatnya) memilih berlebaran di Banyuwangi. Kota yang oleh Pemkab Banyuwangi disebut juga "Sunrise Of Java" karena letaknya di ujung timur propinsi Jawa Timur dan otomatis paling timur Pulau Jawa, ya iyalah. Kota ini juga sudah mulai dikenal dengan sebutan lainnya, yang jauh dari sebutan laiknya kota lain di Indonesia, Kotanya Afi Nihaya Faradisa. Cieee. Tapi saat melihat Artikel di Mojok.co tentang "Warisan" la kok sudah diberi Catatan Redaksi. Ternyata sudah ada 2 tulisan sebelum itu yang sudah di muat. Ternyata Mojok.co bisa juga ngasih SP3.
Saya berlebaran di kota ini bukan karena saya berasal dari Banyuwangi, tapi nasib asmara lah yang membuatku kesini, karena saya berasal dari sebuah Kota Ibukota propinsi di Jawa Tengah. Inisial kotanya SMG, gak penting banget.
Di Banyuwangi ini, kalau dari tempat Afi mendapatkan "Warisannya" cuma sepelemparan batu saja. Batunya habis dilempar, diambil, dilempar lagi, diambil lagi, dilempar lagi  sampai Warisannya Afi habis. Puelosook nian.
Lebaran disini, di kampung istri sangatlah berbeda dengan Lebaran di Kampung Halaman berinisial SMG tadi. Disini yang dibahas Warisannya Afi, gak ding.
Kita bahas Lebaran ajah.
Disini, Di Indonesia, kebanyakan Orang Islam di akhir bulan Ramadhan mulai berduyun-duyun pulang kembali ke daerah asal. Istilah kerennya Mudik (Menuju Udik). Mereka (termasuk saya) bekerja maupun berkarya di daerah atau kota lain.
Yang bisa jadi, biaya pulang-pergi ke daerah asal menghabiskan sepenuh gaji bulanan. Tanpa potongan, tanpa pengeluaran rutin, tanpa embel-embel penyusutan, hanya digunakan untuk biaya Mudik Pulang Pergi. Bahkan ada yang habis digunakan untuk pulangnya saja. Untuk biaya pergi kembali ke daerah atau kota dimana kita bekerja sudah mengumpulkan dari setelah Lebaran tahun sebelumnya.
Itupun belum untuk beli oleh-oleh, makanan kecil, ataupun sedikit sangu untuk anak-anak yang bersilaturrahmi ke rumah kita di Udik, di desa.
Sudah kebayang? Kira-kira berapa duit dipakai untuk kegiatan Bid'ah yang sia-sia ini? Kegiatan yang Rasul Muhammad tidak pernah melakukannya. Gimana mau melakukan, wong ya Rasul Muhammad gak kemana-mana. Rasul Muhammad bermukim di Mekah. Sempat Hijrah ke Madinah namun kembali lagi ke Yatsrib (Mekah). Sampai sekarang pun di Arab Saudi, dimana Mekah dan Madinah berada tidak pernah ada kegiatan Bid'ah sia-sia ini. Disana Zonder Mudik. Karena disana tidak ada Desa. Disana kota semua, kaya semua. Ini katanya lo ya. La wong saya belum pernah jadi TKI disana. Apalagi Haji atau Umroh yang biaya dan daftar tunggunya bikin ngelus dada Chelsea Islan.
Gak perlu ada namanya Desa. Sudah gitu Mudik kegiatan Bid'ah lagi. Tahu kan kalau Arab Saudi paling gak demen sama hal berbau Bid'ah? Bisa jadi orang sana bilang kalau Mudik itu Kegiatan yang sudah Bid'ah, Mubadzir lagi. NERAKA KUADRAT.
Uang hasil kerja keras selama setahun penuh, tabungan disiapkan dengan berdarah-darah, dipakai untuk biaya pulang, beli oleh-oleh dan beli makanan kecil sama orang yang keluarga aja bukan, kadang-kadang sudah diingat-ingatpun masih lupa. Ketemu aja jarang, apalagi sempat ngeshare Artikel Dakwah Sunnah di grup wasap. Kemungkinannya hampir mustahil.
Sudah demikian gilanya, seringkali malah ngasih uang saku lagi. Gila gak? Tambah gila kalau saya tanya ke Istri, itu anaknya siapa? Istri komat-kamit sambil ngomongin silsilah yang apabila dituliskan bisa sampai ke rumahnya Afi sono.
Lalu kenapa, kok ritual Bid'ah ini begitu sangat digemari, sampai orang-orang rela menuju ke Udik? Sampai dibela-belain Demo Berjilid-jilid, eh. Nabung, ngirit-ngirit pengeluaran demi apa coba? Kalau demi Cintanya Chelsea Islan sih gpp (Daripada jadian sama Bastian to), tapi ini demi bersusah payah, berpeluh keringat, berdesak-desakan, antri mengular untuk segera sampai ke Udik. Tiket segitu banyaknya habis. Bid'ah apa lagi ini, sampai dilakukan sedemikian masif dan berjamaah.
Biarpun dikata Bid'ah tapi mereka termasuk saya gak ngurus bila Mudik mau dikata Bid'ah ataupun pekerjaan yang sia-sia. Tahu gak kalau di Mudik itu kita bisa merasakan kangen luar biasa untuk kembali. Kembali kepada asal dimana kita berasal, dimana kita lahir.
Di kampung halaman kita bisa berziarah kepada sesepuh yang sudah meninggal, sungkem kepada orang tua yang sudah bersusah payah merawat, menyayangi dan mengasihi sepenuh hati. Merajut tali silaturrahmi yang terkoyak oleh Pilkada. Hmm...
Ambil contoh disini, kampung halaman istri ini termasuk daerah terpencil (cuma sepelemparan batu kok). Penduduknya mayoritas petani. Baik petani padi atau buah, yang untuk mikir besok mau makan enak saja sudah seperti tim sukses Mumetnya, boro-boro mikir calon Gubernur yang kalau dipilih kita bisa masuk neraka.
Yang terpenting disini adalah Saudara bisa saling SAMBANG walaupun di jalan pun sepulang Shalat Ied sudah ketemu. Ngobrol ngalor ngidul tentang kehidupan dan asmara, haist, tentang keluarga. Saling tanya kabar kehidupan setahun lalu, tanya keponakan-keponakan yang Lebaran tahun ini nongol. Saling memberi kabar saudara maupun teman yang sedang terlilit susah. Sudah gitu la kok gantian sambang ke rumahnya, kadang di hari yang sama pulak. Terus apa yang dibicarakan? Masih ada yang kurang? Apa amplopnya mau diambil lagi?
Bagi masyarakat disini yang terpencil ini, hiks. Bukanlah Pilihan Calon Bupati, Calon Gubernur atau Calon Presiden yang bisa membawa kita masuk surga. Tapi Seseorang yang masih ingat bahwa masih banyak Saudara kita yang kangen kabar kita, tahu bahwa kita masih ingat mereka. Terlepas apa pilihan Warna Sandal Jepit saat Shalat Ied.

TAKBIIR

Artikel tidak laik muat di Mojok.co
Hahaha

03 July 2017

Cari Toko Yang Jual Kaos Atau Ingin Beli Kaos Di Toko Yang Menjualnya Di Jember

Kaos Aneh? Gak bisa mikirkan ya? Aneh. Gitu aja kok gak bisa.

Ini kaos akan segera dijual di Jember. Pengennya sih besar-besaran tapi nunggu ongkos modal dulu lah. Baru besar-besaran. Bikin toko, website atau apalah yang bikin tenar jualan.

Nantinya kalian akan akan bamyak menemukan Logo Kaos seperti ini

Logonya gak bagus-bagus amat sih. Tapi bikin ketagihan. Tak tambahi Mbako sama Cabe, biar jadi Addict.

Harganya gak murah kok, agak mahal. Jadi biar kekinian untuk bilang : Beli Kaos Yang Mahal Tapi Buagus. Merdekaaaaa....

Kemarin Stok nya tinggal ini aja, dan sudah habis.
Kurang siip kan? Tapi tenang, habis lo. Haha

Okelah, ini cuma woro-woro saja. Nanti kalau sudah ready lagi ya update lagi.

Gak niat jualan ya? Memang.
Aku cuma niat cari uang halal dengan jalan jualan. Prek

Apartemen Pertama Di Jember

Jember yang termasuk kota terbesar ketiga di Indonesia Jawa Timur ternyata baru akan membuat Apartement. Gapapa lah, Telat gapapa, asal gak jadi hamil daripada tidak sama sekali toh.

Biasanya Apartemen dibuat untuk menjembatani area yang nantinya dijadikan Perumahan sudah terbatas, harga jualnya pun gila-gilaan. Makanya dibuatlah Apartement. Karena secara konsumsi tanah gak perlu berhektar-hektar tanah sudah bisa dihuni berjuta-juta beratus-ratus orang. Karena tumbuh itu keatas, bukan kesamping. Cocok ya sama iklan. Iya lah, biar yang punya perusahaan ngiklan disini.

Saat ini sudah disiapkan lahan yang (katanya) akan dibuat Apartement di Jember. Di perempatan Tidar. Kenapa Tidar? Kok gak Mastrip atau Kaliurang? Ya gak tahu lah, mungkin karena Prabu Gaj Ahmada bilang gitu ke yang Mbabat Alas Jember dulu.

Harganya berapaan? Belum tahu juga, wong ya masih belum diapa-apain, kan masih Taarufan. Kalau sudah nikah baru diapa-apain.

Tunggu saja kabar baiknya, nanti semoga saja saya masih sempat mengUPDATE.

Meme merupakan Masa Depan Rakjat

Sudah tahu kan kalau Ryuji Utomo ngamuk-ngamuk karena pacarnya yang sedap abis itu dibikin Meme. Iya, Meme. Tanpa "K" pastinya. Kalau ada huruf K saya ndak mau bahas. Bisa di banned Gugel.

Belum tahu pacarnya Ryuji Utomo si pemain Persija Jakarta? Gugel_ing lah.

Meme, atau Meme Internet (bahasa Inggris : Internet meme) [1] adalah sesuatu yang menjadi terkenal melalui Internet, [2] seperti gambar, video, atau bahkan orang. Meme Internet biasanya tercipta saat seseorang membuat atau mengunggah sesuatu di Internet, dan menyebar secara luas. Istilah bahasa Inggris meme dicetuskan oleh Richard Dawkins tahun 1976 melalui bukunya yang berjudul The Selfish Gene .[1]. Meme Internet dapat berbentuk pranala, video, gambar, laman web, tagar (hashtag), atau hanya sekadar kata atau ungkapan. Meme dapat menyebar dari orang ke orang melalui jaringan sosial, blog, surel, sumber berita, atau layanan berbasis web -> ini pengertian saya ambil dari Wikipedia.

Aku bahas yang bagian gambar aja lah.

Gambar meme banyak sekali bertebaran di gugel, sampai-sampai Ryuji ngamuk itu. Meme dibuat bisa dengan tujuan iseng, lucu-lucuan atau kritik. Terserah juga sih yang buat, wong ya dia ndiri yang buat.

Tapi yang bikin nyesek itu kadang gambarnya gak harus dari Obyek yang akan disampaikan melalui Meme. Kadang dari comotan artikel atau dari gambar gratisan di internet. Karena moment yang pas, itu gambar dijadikan Meme. Terang aja Ryuji ngamuk, la wong pacarnya dijadikan Meme yang buat santapan makan siang Warganet. Seluruh dunia bisa lihat juga malah. Heleh, terlalu tinggi juga sih. Walaupun bisa lihat tapi kan ya gak mudeng maksud Meme itu. Buatlah pakai inggeris, biar pada mudeng seluruh jagat koret-koret raya ini.

Memang asoiy juga pacarnya Ryuji ini dijadikan Meme. Haha

Udahan bahas dia, cuma sedikit aja yang diambil darinya agar bisa memahami arti Meme, paling klean malah memahami arti BJ.

Meme ini sudah menjadi alat perubahan arus percakapan dunia dalam berita maya. Jadi semacam micin. Kadangkala dari meme ini orang dapat memahami arti sebuah ungkapan atau nasehat secara masif dan terstruktur langsung. Gak kudu banyak mikir. Lihat Meme langsung jreng. Extra Jos Blend pun kalah cepat efeknya. Habis ini Extra Jos ngasih saya upeti.

Gimana kalau Meme dijadikan pelajaran di sekolah. Mulai SMA lah, karena paling banyak mereka punya persediaan foto yang bisa dijadikan Meme, biar fotonya ada gunanya, gak harus aplod IG aja. Mereka bisa membuat Nasehat, Petuah, Kritik, atau Joke melalui Meme. Bisa gantikan Mario Teguh lah. Atau seenggak-enggaknya jadi Stand Up Comedy rasa Meme (tanpa K).

Pernah nemuin juga kan Meme tentang banyaknya Presiden Impor dari Turki untuk jadi Presiden disini. Potonya cari yang suip pokoknya. Lawannya cari yang "heleh" potonya. Jadi tambah mengenaskan mengesankan.

Kalau saya sih gak bisa buat Meme. Saya bisanya ya gini, buat artikel gak penting tentang Meme ((TANPA "K")). Biar dikira agak kritis dan intelek saja.

Wong ya pembuat Meme sudah bersusah payah buat Meme dengan ambil poto, caption dan tata letak yang sip. Eh, penyebarnya tinggal Share aja, itupun ditanya maksudnya apa malah suruh mendalami Meme itu. Wong ya bukan yang buat kok sok sokan bilang gitu.

Jadilah pembuat Meme yang baik dan benar sesuai norma kesusilaan dan kesopanan yang berlaku, juga untuk pembela Meme jangan cuma sar-share aja, ijin dulu atau gimana kalau memang itu bukan konsumsi publik. Biar sama enaknya gitu loh. Slogannya tetap sama : Anda Senang, Kami Lemas. Merdeka...!!

Tetap jaga marwah perMEMEan kita karena MEME ADALAH MASA DEPAN RAKJAT!!

30 June 2017

Mending dikutuk menjadi Tupperware daripada menjadi Jonru.

Seperti kita tahu, Jonru membuat sebuah statement kontroversial yang sangat meresahkan masyarakat muslim pada khususnya di saat akan merayakan hari kemenangan. Jonru menyampaikan perlunya memboikot Shalat Ied di Masjid Istiqlal yang Prof Quraish Shihab akan menjadi Khatib disana dengan mencari Masjid Lainnya yang katanya berAqidah lurus Ahlus sunnah wal jamaah.

Gak perlu saya terangkan bagaimana "Sampahnya" statement dari Jonru ini. Sudah dikupas lengkap oleh Begawan dari Tirto, Arman Dani. Saya cuma kebagian ampasnya saja.

Sudah lama Jonru menjadi semacam antitesa pemerintahan Jokowi beserta Punggawanya semisal Ahok mungkin. Apapun yang dilakukan Jokowi beserta punggawanya adalah Salah. Kalaupun ada yang baik itu adalah dalam rangka pencitraan.  Senyum salah, Foto salah, Bicara salah, makan pun juga salah.

Kemungkinan besar kalau Jonru lihat Pak Jokowi Boker pasti juga dibilang salah. Salah posisi, cara duduk, cara buka celana, cara nyebok pasti dikupas tuntas setajam SILIT SILET oleh Jonru. Duh Gusti, Saakene (kasihan).

Jonru ini bikin saya Du Ngguyu atau Du Nangis jadi gak jelas. Du Ngguyu tapi kok ya nemen sekali. Du Nangis tapi kok ya termasuk salah satu makhluk ciptaan Tuhan YME.

Salah satu senjata dia adalah "Mengkritik" Pemerintah. Gimana mau mengkritik jika menempatkan sesuatunya saja masih belum pas. Dia memilah antara benci atau netral saja masih belepotan. Apalagi "perseneleng" mundur. Jadi dia gak sadar bahwa yang dia bilang kritik itu adalah Nylathu (Nyinyir).

Pria yang katanya Mualaf tapi saya malah jadi bingung dengan penjabaran dari ke"Mualaf"an dia ini melalui Fans Page nya di Facebook mempunyai banyak pengikut. Di Website milik pria DropOut ini, Jonru dianggap sebagai Masterpiece. Omongannya seperti Akun pencari Like, Share dan Amin yang statement nya pasti benar. Pengikutnya lalu koor bareng aamiin. Plis Gusti... gak adakah keinginan dari Mas Mark untuk membuat tombol "Hapus Permanent Akun Ini"? Tolong kami gusti...

Secara nama saya tidak akan membahasnya karena nama bagi saya sebuah hadiah dan doa dari orang tuanya. Jujur saya tidak mengetahui arti dari nama Jonru atau Jon Ruah Ukur nama lengkapnya. Karena memang saya bukan orang Batak dan saya juga sangat males karena itu Jonru.

Gusti... sederenge kulo nyuwun ngapunten atas kelancangan kulo njih... Kontur wajah Jonru menurut saya bisalah dirubah dikit. Gak harus di operasi plastik, agar wajahnya gak tambah Nggapleki dan Njelehi. Jenggot Sunnahnya gak bisa dibanyakin gitu? Secara sekarang Krim Wak Doyok sudah beredar luas. Masak gak bisa beli? Biar jadi tambah Manteb Sunnahnya. Apalagi kumis tipisnya yang geli-geli sedap. Panjangin lah booosss. Biar kayak Pirlo yang laki habis. Hmm, Pirlo mau gak ya saya jadikan contoh buat Jonru...

Saya menafsirkan bahwa Tuhan YME memberikan Jonru untuk kita adalah agar kita menjadi lebih Soleh, Lebih Rajin Ibadah dan Rajin Sedekah. Agar kelak tidak menjadi Jonru.

Tapi Jonru hebat juga lo. Dia lulusan UNDIP (untuk pertama kalinya saya Bangga UNDIP tidak mengijinkanku menjadi Mahasiswanya) jurusan ekonomi yang tekun berorganisasi dulunya. Dia sudah makan asam garam pergelutan dunia akademis di UNDIP ini (SEKALI LAGI SAYA BANGGA). Bukan berarti UNDIP punya andil terhadap kesalahan tata letak pikiran Jonru ini, karena gak mungkin juga UNDIP tahu ternyata di masa depan Jonru semakin GILA Menggila.

Saya kok yakin apabila Malin Kundang saat di kutuk oleh Ibunya dan disuruh milih mau dikutuk menjadi Tupperware atau Jonru, maka pilihannya mending jadi Tupperware saja. Daripada menjadi Jonru.

04 March 2017

Perbedaan atau Membedakan?



Seringkali di perjalanan hidup kita dihadapkan oleh perbedaan-perbedaan yang pasti terjadi atau malah diadakan untuk ada. Perbedaan itu sesungguhnya ada untuk memberi kita pemahaman, memberi pelajaran akan pentingnya sebuah rasa keterbatasan akan beberapa hal yang pasti tidak dimiliki oleh semua orang.

Perbedaan ini tidak untuk diperdebatkan namun dicari solusi untuk memecahkannya. Solusi yang diterima kedua belah pihak yang berbeda. Solusi yang dirasa seimbang antar keduanya. Solusi yang akan dijadikan komitmen mengatasi perbedaan yang timbul di kemudian hari.

Saat ini bukan solusi yang dicari atas suatu perbedaan, namun sebuah kebenaran dari perbedaan. Kebenaran yang akan dipaksakan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya. Kebenaran yang memaksa. Sehingga timbullah suatu permasalahan yang seharusnya tidak ada menjadi problem yang pelik.

Setiap individu melalui beberapa proses yang nisbi sama dengan individu lain. Jadi jangan menganggap bahwa sebuah proses haruslah sejalan dengannya atau pikirannya. Biarkan setiap individu merdeka melalui jalan proses yang boleh lain dan berbeda.

Mari kita berbeda dan melalui proses bersama-sama. Mari kita merdeka menggunakan, mengelola anugerah dari Sang Pencipta yang Maha Cinta.