Search This Blog

23 September 2017

Belajar arti cinta dari Suporter Garis Keras



Cinta, gampang diucapkan namun sulit diartikan. Karena artinya begitu Universal. SeUniversal pelakunya. Karena semua bentuk makhluk pernah melakukan dan merasakannya. Cinta itu *™€¥°π√¶∆€[*$#@&@-+($)#!;:'$+. Maaf jaringan sedang gangguan. Terlalu bagus kata-katanya. Saya malah yang suedih. Coeg.

Aku itu lelaki. Gak percaya? sini, sini, kita buka-bukaan sambil mainan seadanya.

Adalah hal yang lumrah kalau lelaki menyukai Sepakbola. Gak harus selalu datang ke stadion, palagi sekarang bisa lihat streaming, di youtube juga ada. Youtube youtube youtube lebih dari TV. Prek!

Awal mula aku suka sepakbola adalah waktu lihat siaran tv baik berita atau sinetron banyak kali iklan bersliweran. 5 menit sudah iklan, mau ketemu iklan, mau bilang cintapun malah iklan. Faak.

Waktu ganti channel ketemu siaran sepakbola, aku tunggu 5 menit, 10 menit, 15 menit belum iklan. Aku tunggu-tunggu moment katakan cinta gak nongol-nongol. Waktu mau gol pun gak disela sama iklan. Yies, ini baru acara tv pilihan. Iklan tetep ada sih, tapi cm 15 menit doang waktu mereka kecapekan main.

Dengan bertambahnya usia, aku jadi ngarti kalau memang siaran sepakbola itu waktunya 2x45 menit. Istirahat antar babak 15 menit dan tu iklan nongolnya waktu istirahat antar babak.

Lagi-lagi faaak. Kenapa Jonru sampai gak bikin post tentang ini di fans page nya, agar jadi viral kalau Law Of The Game dari FIFA itu karena kritikan dia dan punggawanya lewat Fans Page. Secara tua'an dia dibanding aku. Kenapa Jonru, kenapa??

Liga yang paling aku demen adalah Liga Inggris. Gacoanku adalah MU (Madura Manchester United). Waktu itu aku lihat goal kelas dunia dari Ibrahimovic, belum ding. Beckam (bener gak sih?). Doi ngelihat si kiper agak maju karena mungkin sodaraan ama Syahrini langsung aja tembakan melengkungnya menghujam gawang. Goooooollll. Gol ganteng kelas dunia dari cowok ganteng kelas dunia. Apaan siy.

Pertanyaannya kenapa kok yang aku demen liga inggris? Sebenernya sih liga di negara eropa, karena waktu itu yang disiarin kebanyakan dari sana. Liga amerika latin belum pernah terekspos siaran tv lokal waktu itu. Jadinya saya demen ama liga eropa, inggris khususnya.

Dulu belum terlalu ngetren lihat siaran sepakbola melalui streaming. Masih gak merata sinyal internet kuota murah seperti sekarang. Harus ke warnet dulu untuk ngenet. Kalau aku ke warnet ngapain juga lihat streaming sepakbola. Lihat Pondokputri.com lah. Apa kabar kamu?

Kalau di inggris, jarak lapangan dengan tribun suporter sejauh ludah jatuh setelah peluncuran. Gak kayak di Indonesia yang sudah dikasih pagar pembatas, ada lintasan larinya lagi. Kalau mau ngludah kena temen sendiri, kacau. Aku bilang gini karena aku pernah juga lihat pertandingan sepakbola Indonesia. Jagoanku satu-satunya adalah PSIS karena gak mungkin kelain hati. Ehem.

Waktu itu pemain PSIS di konfrontasi oleh pemain lawan, si wasit dengan entengnya ngeluarin kartu merah. Marah dong aku. Tribun di tempatku duduk berdiri pada sewot dan marah-marah. Aku ingat kalau orang indonesia paling jijik dan wibawanya serasa diinjak-injak kalau diludahin. Dengan kekuatan penuh aku keluarkan rudal ludah. Cuih. Lancar mendarat. Di kepala korlap suporter. Coeg tenan.

Sekarang aku sudah jarang melihat siaran sepakbola liga Indonesia, kecuali Timnas yang main. Karena dari kecil saya sudah di didik NKRI HARGA MATI!

Lihat di tv aja ga pernah, palagi nonton lewat stadion. Soalnya tim sepakbola pacar Ariel Tatum gak seliga sama PSIS sih. Kalau se liga, aku gak akan lihat juga kayaknya. Damn.

Ada beberapa hal yang membuat aku males bertandang ke stadion.

Pertama, kualitas pertandingan sepakbola Indonesia menurutku masih jauh dari kata bagus. Masih butuh perbaikan sana sini. Kalau mau dibandingkan sama eropa ya sulit lah vroh, deket-deket sini aja. Minimal bisa dibandingkan ama JAV (Jepang).

Kedua, untuk tahun ini sudah lumayan asik animo dari pemain yang lumayan punya nama walaupun sudah mendekati purna, semisal Essien dan Striker MU itu (lupa namanya, SEM). Cuma masih butuh jalan panjang untuk mendekati level JAV (Jepang).

Ketiga, Kurangnya Regulasi dari PSSI dhi penanggungjawab liga untuk benar-benar memajukan Liga Indonesia ke arah yang lebih baik. Peraturan ada untuk dirubah, ini adalah pasal 1 dan satu-satunya pasal disini. Celakanya, dirubah di tengah jalan. Ajur.

Keempat, kualitas lapangan dan insfrastruktur stadion masih belum terlalu di anggap penting oleh sebagian tim. Terlihat jelas kalau main saat hujan jatuh, untung kalau cuma becek. Kadang bisa buat mancing ikan di lapangan.

Kelima, manajemen tiket yang masih banyak keteledoran. Banyak calo berkeliaran dan membuat harga tiket membumbung.

Yang menjadi kebanggaan adalah adanya Suporter Garis Keras. Bukan dalam hal kerusuhan tapi keras dalam hal kecintaan. Ambil contoh Bonek Surabaya. Mereka berani telolet sampai kota lain hanya untuk mendukung tim Persebaya main, gak peduli kalah atau menang pokoknya maunya menang. Ya iya lah.

Mereka kadang naik truk satu pindah ke truk lain hamya demi satu tujuan, mendukung Persebaya.

Contoh lain, suporter impor dari Italia Kotanya Nabi Sulaiman, Sleman. Brigatta Curva Sud (BCS). Kalau lihat di yutub yutub mereka disebut sebagai salah satu pendukung terbaik di Asia. Keren memang Koreografinya.

Para pendukung garis keras ini mendukung gak cuma duduk diam, ngobrol seperlunya sama temen sebelah, minum, nyamil, boker, atau ngrokok aja. Mereka terus berteriak, menyanyi chant pembangkit semangat tim kesayangan mereka saat bertanding. Kadang karena keasyikan mereka bernyanyi gak sadar kalau timnya mencetak gol. Mereka berteriak kegirangan karena dengar si pembawa acara berteriak Gol.

Aneh? Cinta memang aneh. Cinta sejati memang seharusnya seperti itu, mereka datang ke stadion dengan harapan melihat tim pujaan bertanding (dan menang), dan ikut memberi semangat saat tim kedodoran dengan serangan lawan. Mereka masuk stadion dengan mengorbankan waktu dan uang, hanya untuk mendengar Pembawa Acara berteriak Goooolll.

Sebenarnya masih ada faktor keenam yang itu sangat subyektif sekali. Yaitu, kalau melihat di stadion langsung, aku gak mungkin bisa sambil streaming Videonya Misaki.

No comments:

Post a Comment