Search This Blog

10 December 2017

Trump. Pria Islamophobia Akut

Trump dilantik menjadi presiden Amerika tahun 2016 lalu. Saat pemilihan Presiden, dia juga sudah membuat statement kontroversial, diantaranya akan mengembalikan imigran ke negara asal, dan membatasi gerak gerik Muslim di Amerika. Hal ini menjadi isu panas di sana, namun tetap membawanya menjadi Presiden Amerika ke 45.

Terpilihnya dia menjadi Presiden Amerika dapat disimpulkan beberapa hal. Yaitu bahwa warga Amerika setuju dengan gagasan Trump, atau kantong-kantong electoral vote yang besar menghendaki ide Trump menjadi strategi Amerika 4 tahun kedepan minimal.

Amerika yang mendewakan diri sebagai Negara Adidaya dengan Demokrasi terpercaya ternyata masih saja banyak bibit rasialisme yang nantinya menjadi bom waktu. Elit Amerika sepertinya masih mempercayai bahwa Amerika haruslah menjadi tolok ukur sebuah gagasan dan ide. Sedangkan Akademisi sudah sedemikian terbukanya pikiran atas sebuah pemikiran lain dari dunia timur yang dimana terpercaya rendah konflik dan bebas berpendapat.

Bulan Desember 2017 ini dia membuat pernyataan yang tidak hanya menghebohkan Amerika, namun seluruh Dunia. Dia menyampaikan bahwa Yerusalem menjadi Ibukota Israel.

Tidak hanya warga Amerika yang ketar ketir dengan keselamatan nyawanya atas statement Trump ini, namun seluruh dunia dibuat khawatir. Bagaimana tidak, konflik Palestina dan Israel tidak dapat disebut berhenti. Peperangan, baik skala kecil aupun skala besar terjadi terus menerus disana. Banyak memakan korban jiwa, baik dari warga Palestina maupun tentara Israel.

Hal ini yang mendasari kekhawatiran tersebut. Akan menjadi peperangan maha dahsyat atas pernyataan dari Trump itu. Tidak hanya dari warga Palestina, kemungkinan besar dari warga Muslim di dunia yang tidak terima salah satu kota suci dalam umat islam ini menjadi ibukota Negara Zionis Israel akan melakukan serangan atau demo besar-besaran menentang klaim dari Trump ini.

Indonesia, melalui Presiden Jokowi dan Menlu sudah menyatakan pendapat mencecam pernyataan dari Trump. Semoga saja lobi-lobi dan kecaman-kecaman dari banyak unsur membuat Trump urung atau menarik kembali pernyataan sampahnya itu. Dan semoga konflik Palestina dan Israel segera berhenti. Apakah melalui kiamat atau gencatan senjata.

No comments:

Post a Comment