Search This Blog

09 October 2016

Nasi Goreng Yang Enak di Jember



Nasi goreng merupakan makanan khas Indonesia, khususnya (mungkin) Pulau Jawa. Dimana nasi putih, diberi bumbu sambal olahan, digoreng dengan minyak sawit atau minyak kelapa, dicampur dengan potongan ayam daging atau udang. Setelah matang dikasih taburan bawang goreng diatasnya. Disajikan dengan kerupuk dan minuman hangat. Apalagi disajikan saat hujan. Amboy... Enaknya.

Makanan yang bagi sebagian orang Barat disebut sebagai makanan penuh dengan kolesterol dan berminyak pastinya merupakan menu yang familiar dijajakan pedagang makanan di Indonesia. Selain pembuatannya yang relatif mudah, juga tasty. Amboy... Enaknya.

Menu makanan ini dibandrol di pedagang asongan sangatlah terjangkau harganya, tapi kalau sudah masuk kepada restoran ternama dengan menu diganti dengan bahasa inggris harganya berlipat lipat. Walaupun komposisi tidak beda jauh dengan pedagang keliling sekalipun. Rasanya pun kadang hambar tanpa rasa cinta. Eh.

Saya yang berasal dari Jawa Tengah, tentu sangatlah familiar dengan menu makanan ini. Malam hari saat hujan atau saat mencekam, halah. Banyak pedagang nasi goreng berkeliling di kampungku. Mereka menjajakan menu ini dengan olahan bumbu sambal yang meracik sendiri (bukan instan atau pakai saos sambal) . Harganya pun murah. Apalagi ditambah dengan telor goreng atau sate bakar. Amboy... Enaknya.

Makanan ini hampir selalu saya cicipi saat saya pulang kampung, secara saat ini saya lg merantau ke Jawa Timur. Bukan, bukan berarti disini tidak ada penjual nasi goreng. Tapi taste, bumbu nasi goreng yang berbeda sangatlah sulit untukku menikmatinya. Biasanya untuk nasi goreng di Jember disajikan memakai saos dan kecap. Apalagi untuk daerah kampus. Dengan persaingan yang ketat dan harga yang juga harus bersaing haruslah penjual nasi goreng menjual dengan harga yang sangat sangat terjangkau kantong mahasiswa.

Ada beberapa masukan dari teman beberapa penjual nasi goreng jawa, tapi lidahku ini belumlah pas secara rasa. Apalagi saya penyuka pedasss. Addict sekalee.

Saya diberi referensi nasi goreng jawa di Soponyono, masih kurang pas di lidahku. Walaupun secara rasa dan harga sangatlah pas. Adalagi di Talangsari, menurutku juga blm pas di saya. Juga di daerah Kebonsari. Masih jg blm pas.

Saya tidak menyepelekan racikqn bumbu dan rasa dari nasi goreng buatan pedagang yang saya sebut diatas, tapi saya mau merasakan nasi goreng yang sangatlah mirip dengan nasi goreng yang saya nikmati waktu di kampung halaman. Minimal mengurangi rasa kangenku.

Mungkin ada sobat yang bisa memberi referensi nasi goreng di Jember, saya ucapkan matur tingkiu sekali.

Mator sakalangkong.

No comments:

Post a Comment