Search This Blog

07 May 2016

Fotografi - Dunia penuh warna yang terkadang Hitam Putih

Fotografi, kata yang saat ini ngetrend. Se ngetrend Smartphone keluaran terbaru. Gimana enggak, setiap pabrikan smartphone mengeluarkan ponsel terbarunya disandingkan dengan Kamera bawaan yang sudah canggih. Untuk jepret moment ataupun untuk selfie. Abaikan pendapat mas pelix tentang selfie masuk neraka!!

Setiap ponsel terbaru disisipi (halah) kamera yang bisa buat motret atau buat video. Hayooo, yang biasa buat video ehem ehem lewat ponsel siapa??
Tapi fungsi yang paling banyak dikulik adalah fungsi kamera untuk foto. Kalau dulu, mau foto ya pakai kamera sendiri (bisa kamera saku, Prosumer atau DSLR yang lebih canggih). Kalau sekarang, siapapun bisa jadi seakan-akan photograper propesional (eyd nya parah). Tinggal buka aplikasi kamera (bawaan atau pihak ketiga) pasang pose, ambil poto lalu tekan tombol. Ctis ctis, jadilah foto yang artistik atau hancur gak jadi soal. Yang penting jepret.

Sebenarnya wajar pabrikan ponsel menanamkan (ini baru EYD) kamera dengan spesifikasi gahar di ponsel bikinannya. Konsumen pecinta fotografi pasti bela belain beli kamera sesuai dengan keperluannya, bisa DSLR entry level atau skalian yang Pro. Tapi untuk para rakyat jelata kayak daku ini, boro boro beli kamera. Beli ponsel aja beli yang murah. Yang penting bisa internet, bbm, we aa, telpon, smeses dan taraaa... Poto potoan.

Ada yang bilang, prinsip motret adalah tidak ada prinsip. Bingung? Sama.
Maksudnya adalah, moment foto terkadang muncul tiba-tiba. Ya, walaupun bisa juga dibikin. Jadi rakyat jelata ini juga bisa mengabadikan moment moment tersebut melalui sarana kamera ponsel.
Ada moment, ambil ponsel, buka kamera, jepret.
Ada moment, ambil ponsel, buka kamera, jepret.
Ada moment, ambil ponsel, buka kamera, selfie.
Ada moment, ambil ponsel, lemparkan.

Jadi gak semua moment itu datang saat ada potograper beneran (bulshit dengan EYD) sedang lewat, nenteng kamera dan saat di jepret masih dalam moment yang Pas. Kan gak to? Jadi penomena potografi ponsel harus dikawal dengan baik. Jangan pas dipakai poto temennya lagi nunghing ngeden di WC elu poto. Kan kudu artistik dikit napa. Pas tu EEK keluar dari lubang persembunyian baru di poto. Tu namanya ketangkap basah mblo.

Artikel artikel di internet bertebaran terkait teknik motret dengan kamera ponsel. Jadi saya gak buat ulasan disini. Disamping gak pengen, aku juga belon bisa teknik teknik begituan. Kan Taaii..

Sekali lagi buat dirimu berwarna. Hunting spot spot poto menarik, ambil ponsel, buka kamera langsung ctik ctik ctik....

Selamat meng eksplor dunia potografi dengan kamera. Seakan akan Dunia Dalam Genggamanmu.... (kaya lagunya calon gubernur DKI) hahahaha
Sumber poto : dari we-aa temen

2 comments: