Search This Blog

08 May 2016

Pelajaran Berharga Dari Peristiwa Di Bengkulu


Tragedi kemanusiaan terjadi pada hari Sabtu, 2 April 2016 terhadap siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Padang Ulak Tanding bernama Yuyun, gadis belia asal Dusun 5, Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Palak Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu.

Kronologis peristiwa saat Yuyun pulang sekolah dengan membawa Bendera Merah Putih yang sedianya akan dipakai saat Upacara Bendera hari senin. Jarak antara sekolahan dan rumah Yuyun sekira 1,5 km ditempuh dengan jalan kaki dengan melewati Kebun Karet milik warga. Suasana kebun ini begitu sepi walaupun merupakan jalan desa.

Ditengah perjalanan Yuyun diberhentikan oleh Gerombolan Pemuda yang sedang minum Tuak (mabuk-mabukan) dan terindikasi sedang mengakses internet melihat video porno (tempat yang dipakai tongkrong pemuda-pemuda ini bersinyal internet kuat). Diantara mereka juga ada Kakak Kelas Yuyun di SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding.

Dari peristiwa ini, saya pribadi mengambil beberapa hal penting yaitu:

1. Media Internet yang aksesnya sudah sedemikian mudahnya, baik oleh anak-anak kita bak pisau bermata dua. Kalau tidak mendapat perhatian dari Orang Tua, hal negatif akan juga mempengaruhi tingkah laku anak.
2. Akses terhadap gawai (saya juga masih ada pe-er ini kepada anak) yang mudah. Para Ortu, saya juga termasuk di dalamnya lebih enak memberikan gawai agar si anak dapat maen sendiri tanpa kita capek-capek menemani mereka bermain dan mengikuti perkembangan si anak.
3. Kurangnya kepedulian terhadap sesama. Kemungkinan besar karena menurunnya nilai tata krama, sopan santun dalam bermasyarakat.
4. Budaya lokal yang sudah sedemikian tergerus oleh budaya luar yang masif penyebarannya baik melalui internet maupun televisi yang menyiarkan acara-acara tidak mendidik.
5. Cintailah, sayangilah keluarga terutama anak-anak kita agar kelak dapat bersosialisasi, bertindak, berlaku sesuai norma adat yang selama ini kita junjung. Agar kelak mereka tetap mempunyai toleransi dan sikap menolong terhadap sesamanya.

Demikian, hal yang menjadi perhatian saya terhadap peristiwa kelam tersebut. Semoga setelah ini tidak ada lagi peristiwa semacam ini terulang lagi. Agar anak-anak kita tetap tenang dalam belajar, tetap semangat mengejar cita-cita dan angan-angan mereka. Mengeksplor minatnya dalam memajukan bangsa, daerah maupun keluarga mereka.

Nak, nak Yuyun. Semoga engkau tenang dan bahagia di Surga bersama Tuhan yang engkau kasihi. Dan Semoga Tuhan memberikan "pelukan" cintaNya kepadamu. Memberimu tempat yang indah disana.

Peristiwa ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami, para Orang Tua. Kami harus membentuk karakter anak yang sesuai Norma dan tingkah laku yang baik.

Doakan kami, para Orang Tua, para pendidik, para pejabat agar tetap menjalankan amanah hidup di dunia ini. Diakan kami nak, doakan kami.

Saya tidak pernah mengenalmu, juga tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya. Tapi semoga kita bisa berjumpa dengan Tuhan kita di alam sana. Aamiin....

No comments:

Post a Comment