Search This Blog

07 May 2016

Kopi Ijen, Kopi Bercitarasa Khas dari Bondowoso

Sumber foto : antaranews.com

Bondowoso, sebuah kabupaten kecil di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten yang menghubungkan antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Situbondo di pesisir Pantai Utara. Kota yang dulu disebut kota pensiunan karena banyaknya para pensiunan yang menghabiskan masa pensiun di kota ini.

Sekarang Bondowoso sudah menggeliat menjadi salah satu kota berkembang, kota ramah investasi. Seramah warganya. Ada hal unik dari kota ini. Daerah Tapal Kuda (Bondowoso masuk kedalam daftar ini bersama Jember, Lumajang, Probolinggo, Situbondo) biasa dikenal sebagai Madura Swasta. Dimana banyak warganya lebih familiar menggunakan bahasa sehari-hari dengan bahasa Madura. Padahal jarak dari Pulau Madura jauh. Alasan lain kenapa disebit Tapal Kuda karena daerah ini apabila dilihat dengan Peta mirip dengan Sepatu Tapal Kuda.

Sejarah Bondowoso tidak bisa dipisahkan dari sejarah kelam perjuangan. Yang paling terkenal adalah sejarah Gerbong Maut (Monumennya ada di dekat Alun-alun Bondowoso). Gerbong Maut ini adalah saksi kelam para Pejuang Republik dalam melawan penjajahan Belanda. Mereka diangkut dari Bondowoso ke Surabaya dengan Gerbong kereta yang kapasitasnya tidak mencukupi dengan jumlah penumpang. Banyak yang mati kelaparan, kehausan, kepanasan, terinjak injak.

Selain itu, Bondowoso juga terkenal dengan jajanan khas berupa Tape. Ada Tepe singkong ataupun tape bakar dengan rasa yang lezat. Singkongnya khusus, biasanya berwarna kuning.

Selain itu, Bondowoso juga mempunyai destinasi wisata alam yang menarik wisatawan, baik manca negara maupun lokal. Antara lain, Air Terjun Tancak Kembar, Kawah Wurung dan Gunung Ijen (dan juga kawah Ijen nya). Bagi yang suka bermain air, di Air Terjun Tancak Kembar menghadirkan suasana air terjun yang indah, udara sejuk dan pemandangan indah.

Kawah Wurung berada di kawasan Gunung Ijen juga. Kawah Wurung asal kata dari Wurung (tidak jadi). Artinya adalah Kawah yang Tidak jadi, makanya dinamakan Kawah Wurung. Kawah ini luas, ditumbuhi rerumputan dan pohon-pohon yang hijau. Indah.

Gunung Ijen, Gunung yang letaknya berada di wilayah 2 (dua) kabupaten yaitu Bondowoso dan Banyuwangi ini mempunyai eksotisme pegunungan yang khas. Disana pada tiap harinya, warga sekitar mengambil Belerang untuk dijual di pengepul. Mereka membawa beban belerang yang diangkut dengan alat tradisional dari bawah kawah menuju ke atas untuk ditimbang.

Selain itu, pemandangan Gunung Ijen yang masih alami membuat badan segar, pikiran fresh dan betah berlama-lama menikmati pemandangan alamnya. Apalagi kalau melihat Sunrise dan Sunset disana, dijamin ingin kembali lagi.

Bicara masalah Gunung Ijen, belum lengkap kiranya tanpa membahas masalah Komoditas Perkebunan disana. Ya, Gunung Ijen disamping terkenal sebagai destinasi wisata alam, juga terkenal dengan komoditas perkebunan berupa Kopi. Kopi Ijen merupakan salah satu Kopi yang bercitarasa khas, nikmat rasanya. Kopi Ijen berkualitas ekspor. Negara pengimpor kopi ijen antara lain Amerika, Eropa dan Selandia Baru.

Di Selandia Baru, pihak KBRI Wellington ikut mempromosikan kopi
Indonesia di kota Wellington, Selandia Baru. Dengan menampilkan kopi Java Arabica asal Gunung Ijen. Wellington, salah satu kota yang memiliki jumlah kedai kopi terbanyak di dunia memiliki standar tinggi dalam memilih kopi. Kopi yang memiliki kekhasan tertentu merupakan produk yang selalu dicari oleh produsen kopi di sini. Tidak salah kalau Kota Wellington juga dikenal sebagai Ibu Kota Kopi.

Jadi, mari berkunjung ke Kabupaten Bondowoso. Nikmati panorama alamnya dan bawa oleh-oleh jajanan khas Bondowoso beserta Kopi khas Gunung Ijen kualitas Ekspor.

No comments:

Post a Comment