Search This Blog

10 June 2016

Kegilaan Bernama Masa SMA

Bagi yang seumuranku pasti mengenal yang namanya masa SMA. Kegilaan kegilaan apa aja di masa SMA kemungkinan besar juga pernah mengalami. Kalau belum ngalamin kemungkinan gede dia orang super jenius. Yang kalau lihat buku rasanya kaya lihat cewek bahenol, rasanya pengen meluk aja.

Jadi sehari-harinya cuma berkutat ama buku, teori, rumus dan tetek bengek persekolahan. Bagus to, cuma ada dikit-dikit kegilaan lah. Dikiiit aja. Kadang gila itu perlu untuk menjaga kewarasan. Suwer, ni kalimat ngena banget buat aku. Ni kata 100% bukan dari aku tapi aku seneng pakai itu. Alesan buatku menjaga kegilaan sampai sekarang. Hahahaha. Teleek

Masa SMA, aku hijrah keluar kota. Kata ortu untuk belajar agama dan nglatih mandiri. Visioner kan ortuku. Kataku aku sekolah luar kota biar aku gak ikut arus modernisasi, secara asalku dari kota metropolitan. Gimana sombong gak aku?

Lah, kalau kata temanku. Aku itu dibuang biar gak sekolah di kota asalku. Biar ada alesan ortuku nyoret namaku di KK. Kan Jancuk tenan temanku itu. Padahal dia juga pendatang, bersekolah sama denganku, satu kamar lagi di pondok. Namanya kan dobel Njancuki.

Sudah Njancuki gitu ternyata dia kalau kangen ortu sampai nangis bombay. Lah, gitu kok ngejek aku sampai segitunya. Nangis ya nangis lah, tapi yang modern dikit. Nangis london kek, nangis roma kek, atau malah nangis tokyo. Biar ketemu mbak Miyabi disana. Kalau sudah gitu aku menyebutnya Jancuk Kuadrat.

SMA aku memang dimasukkan ke Ponpes seperti niat ortu biar lebih menambah pendidikan agama. Syukur, puji Tuhan aku dapat sedikit pendidikan agama yang penting juga kupakai saat ini. Contohnya, aku bisa (pura-pura) doa sebelum makan. Tahu doanya sebelum indehoi bareng istri (udah, kamu nyari calon istri dulu baru bayangin ini mblo), dll.

Makanya aku gak gampang marah ama orang yang baru tahu agama dikit, tampil soleh(ah), masuk tipi atau kardio lalu nyalah-nyalahin orang lain. Kan gak enak banget digituin. Kayak beol jongkok di WC duduk terus ama orang laen dikasih tahu kalau harus duduk. Die kagak tahu ketersiksaan apa yang kita rasakan akibat mau beol gak bisa keluar "ulernya" karena gak biasa pakai WC Duduk.

Kegilaan apa yang aku lakukan di masa SMA?
1. Ngerjain temen yang lagi tidur
Saat SMA karena di pondok berarti berkumpul dengan teman sesama jenis dari berbagai lapisan masyarakat dan beraneka sifat. Suatu kali, ada teman yang dului tidur. Kecapekan katanya. Setelah dirasa tidur nyenyak mulailah operasi usil. Diambillah tali plastik yang agak panjang, diikatkan di kakinya langsung menuju ke "senjata" nya. Dengan harapan saat bangun dia kaget dan kesakitan. Dan harapan itu terkabul dengan suksesnya. Dia bangun, dia kesakitan dan dia nangis. Yess!!
2. Dalam situasi yang homogen, rasa pun mau ndak mau harus disamakan. Punya jajan ya dimakan bareng, gak punya ya ndomblong bareng. Tapi kalau punya jajan dan ndak mau berbagi tinggal tunggu waktu itu jajan disabotase.
Ada seorang yang terkenal agak pelit, kalau punya jajan dinikmatin sendiri. Sangat jarang berbagi. Operasi sabotase siap dilakukan saat dia sedang keluar kamar. Saya yang memang punya hobi ngumpulkan anak kunci sudah siap dengan senjata itu. Coba coba masukin anak kunci hingga bisa terbuka lemari penyimpanan harta karun itu. Jajan dikuras disisakan hanya gula.
Hasil rampasan dinikmati di gudang. Nikmat rasanya saat operasi kembali berhasil.
3. Ulang tahun itu bukan bersenang-senang, tapi menguras bak mandi.
Ulang tahun bagi sebagian orang merupakan moment bahagia bersama orang tersayang. Diberi privilidge. Tapi tidak untuk kami. Ulang tahun adalah saat melihatnya menguras, membersihkan bak mandi. Loh, kok bisa? Sangat bisa. Karena saat ada yang ulang tahun, bersama-sama kita gotong beserta beberapa pakaian baik yang kotor atau yang sudah bersih untuk dimasukkan kedalam bak mandi pondok. Kalau bisa sekalian sabun cucinya.
Ulang tahun bukan bersenang senang tetapi wajib membersihkan bak mandi kotor hasil operasi penenggelaman.

Selamat menikmati kenakalan masa SMA. Bandel itu menyehatkan yang penting tidak terjerumus kepada NARKOBA, MIRAS DAN WANITA.

No comments:

Post a Comment