Search This Blog

25 June 2016

Bid'ah di Bulan Ramadhan



Bid'ah menurut arti adalah Sesuatu Yang Baru ada setelah masa Nabi Muhammad. Sehingga menurut arti kata tersebut semua hal yang baru ada setelah masa Nabi Muhammad adalah bid'ah. Nah, Bid'ah itu adalah tercela. Tempatnya di Neraka. Waduh

Kalau merunut kepada pengertian harfiahnya berarti semua hal baru saat ini harusnya dihukumi Bid'ah. Ya to? Jadi, makan pakai piring kaca, pakai sendok garpu, nulis pakai Pena dan sejenisnya juga Bid'ah. Mukamu dan mukaku juga Bid'ah. Wong kita hidup di masa setelah Nabi Muhammad Wafat. Ribet ya?

Ya iyalah. Itu ribetnya kelompok yang mengartikan Bid'ah secara Harfiah.

La kalau menurut yang bukan Harfiah?
Bid'ah merupakan hal-hal yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi semasa Beliau Hidup. Ada beberapa pengelompokan bid'ah yang dikenal yaitu :
1. Bid'ah Sayyiah
Adalah menambah, mengurangi, merubah segala hal ibadah mahdoh yang dicontohkan Nabi Muhammad semasa beliau hidup. Jadi kalau ada orang yang shalat dhuhur 12 rakaat itu baru namanya Bid'ah.
2. Bid'ah Hasanah
Apa itu? Adalah sebuah hal baru yang belum pernah dilakukan pada masa Nabi Muhammad masih hidup. Tetapi tidak termasuk kedalam ibadah mahdoh. Atau bisa disebut juga amalan Sunnah atau amalan yang baik. Contohnya dzikir berjamaah, tahlilan, ziarah Walisongo dll. Kalau lebih spesifik kebetulan karena sekarang bulan puasa, hal Bid'ah yang dilakukan berjamaah dan terang serangan oleh umat muslim sedunia adalah shalat tarawih berjamaah. Berapapun rakyatnya sama aja. Itu Bid'ah karena Nabi Muhammad tidak pernah melakukan. Shalat tarawih berjamaah saat hidup dulu. Karena baru dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Dan Khalifah Umar menyampaikan kalau hal ini (tarawih berjamaah) merupakan sebaik baiknya Bid'ah.

Mah Lo. Kalau pelaku Bid'ah semua masuk Neraka tanpa pembedaan masalah Bid'ah, Khalifah Umar termasuk kedalam orang yang masuk ke Neraka karena mengkoar koarkan kalau shalat tarawih merupakan sebaik baiknya Bid'ah.
Loh, padahal Khalifah Umar termasuk orang yang dijamin masuk surga to? Bingung ya? Jangan tanya saya, ngaji kitab kuning makanya. Kalau kitab terjemahan dari Google mah artinya menyesuaikan sama yang buat, kalau yang buat pengen bilang kalau semua Bid'ah itu masuk neraka ya bisa. Tapi biasanya mereka ngeles sambil bilang kalau Khulafatur Rasyidin masih merupakan pengecualian dalam hal Bid'ah2an. Tambah ngaco? Gak ngerti, tanya aja ke mereka.

Akhirul Kalam, kalau ada yang bilang seperti itu, biasanya mereka Ndak mau kita masuk surga bersama mereka. Padahal surga iku terlalu luas hanya untuk menampung mereka dan kelompoknya.
Berdoa aja kepada Allah agar jangan dibarengkan Ama mereka yang gak mau kita masuk surga. Kalau mereka bilang mereka masuk surga, bilang aja kita di terasnya gpp. Yang penting mereka gak ikut2 kita. Sudah di dunia kita disalah salahin, di surga pun kita mau di tolak.

No comments:

Post a Comment